ilustrasi bulan safar (pexels.com/ David Besh)
Dalam tradisi Arab pra-Islam, Safar diartikan sebagai 'sepi' atau 'kosong'. Hal tersebut dikarenakan banyak orang yang keluar rumah dan bepergian. Itu menyebabkan banyak rumah menjadi kosong dan tenang.
Selain itu, selama bulan Safar biasanya masyarakat Arab memanen semua hasil tanaman mereka. Hal tersebut menyebabkan tanah terlihat kosong dan gak ada yang tersisa.
Menurut buku bertajuk Mengenal Nama Bulan dalam Kalender Hijriah karya Ida Fitri Shohibah, disebutkan bahwa bulan Safar juga masih dianggap sebagai 'bulan sial' oleh sebagian umat Muslim. Banyak yang menganggap bahwa bulan Safar merupakan waktu di mana Allah menurunkan hukuman ke dunia.
Itulah kenapa, banyak juga yang percaya bahwa akan banyak bencana dan kesialan di bulan Safar. Itu juga yang menyebabkan banyak orang yang menentang adanya acara semacam khitanan, pernikahan, atau pesta lainnya selama bulan Safar.