Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Lebaran Identik dengan Uang Baru? Ini Asal Usulnya

ilustrasi tukaran uang rupiah baru (pixabay.com/IqbalStock)

Lebaran Idul Fitri selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia. Tradisi saling bermaafan, berkumpul dengan keluarga, dan berbagi kebahagiaan menjadi hal yang tak terpisahkan dari perayaan ini. Salah satu tradisi yang selalu mewarnai suasana Lebaran adalah memberikan uang baru kepada anak-anak, sanak saudara, atau yang lebih dikenal dengan salam tempel.

Banyak yang bertanya-tanya, kenapa Lebaran identik dengan uang baru? Hal ini tidak lepas dari sejarah panjang tradisi berbagi pada hari raya. Tradisi memberikan uang baru saat Lebaran telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia yang terus dilestarikan hingga saat ini. Simak jawabannya di artikel ini, yuk!

1. Asal usul tradisi salam tempel saat Lebaran

ilustrasi tiga lembar uang rupiah pecahan seratus ribu (pexels.com/Ahsanjaya)

Tradisi membagikan uang saat Lebaran sudah ada sejak lama dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia. Tradisi ini kemungkinan terpengaruh oleh budaya Tionghoa yang memberikan angpau saat Tahun Baru Imlek.

Berdasarkan catatan sejarah dalam Cash Matters, tradisi memberi salam tempel sebenarnya sudah ada sejak abad pertengahan. Salam tempel pertama kali dilakukan pada masa Kekhalifahan Fatimiyah dari Afrika Utara yang membagikan uang, pakaian, atau permen kepada masyarakat pada hari pertama Lebaran. Tradisi ini terus berlanjut hingga akhir era Ottoman selama sekitar lima abad, yang dikenal dengan sebutan eidiyah.

Seiring berjalannya waktu, tradisi ini mengalami sedikit perubahan. Barang yang diberikan tidak lagi berupa pakaian, makanan dan permen, melainkan lebih berfokus pada uang dalam pecahan kecil, atau bahkan dalam bentuk hadiah seperti ponsel atau konsol gim. Di Indonesia sendiri, kenapa Lebaran identik dengan uang baru menjadi pertanyaan yang menarik untuk dijawab.

2. Kenapa Lebaran identik dengan uang baru?

Ilustrasi membawa uang rupiah (unsplash.com/Muhammad Daudy)

Pemberian uang baru saat Lebaran memiliki makna filosofis yang dalam. Uang baru melambangkan kesucian dan kebersihan, selaras dengan semangat Idul Fitri yang merupakan hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa dan membersihkan diri dari dosa. Uang baru yang bersih, wangi, dan belum terlipat menjadi simbol dari hati yang bersih dan suci setelah menjalani ibadah puasa.

Kenapa Lebaran identik dengan uang baru juga berkaitan dengan nilai-nilai keislaman tentang berbagi kebahagiaan. Dalam ajaran Islam, berbagi dengan sesama merupakan amalan yang sangat dianjurkan, terutama pada hari raya. Pemberian uang baru menjadi cara untuk berbagi kebahagiaan dan rezeki dengan orang lain, khususnya kepada anak-anak dan kerabat yang lebih muda.

Tradisi bagi-bagi uang saat Lebaran merupakan wujud perhatian dan kepedulian yang dilandasi oleh kasih sayang. Pemberian uang kepada anak juga merupakan bagian dari kasih sayang. Selama dasarnya tulus dan semangatnya memberi perhatian atau saling membantu, tradisi ini dianggap baik dan tidak bermasalah.

Tradisi pemberian uang baru saat Lebaran telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri di Indonesia. Tradisi ini terus diwariskan dari generasi ke generasi, memperkaya khasanah budaya Indonesia dan menjadi salah satu momen yang paling dinantikan, terutama oleh anak-anak.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Delvia Y Oktaviani
Yunisda DS
Delvia Y Oktaviani
EditorDelvia Y Oktaviani
Follow Us