Kenapa Lebaran Identik dengan Uang Baru? Ini Asal Usulnya

Lebaran Idul Fitri selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia. Tradisi saling bermaafan, berkumpul dengan keluarga, dan berbagi kebahagiaan menjadi hal yang tak terpisahkan dari perayaan ini. Salah satu tradisi yang selalu mewarnai suasana Lebaran adalah memberikan uang baru kepada anak-anak, sanak saudara, atau yang lebih dikenal dengan salam tempel.
Banyak yang bertanya-tanya, kenapa Lebaran identik dengan uang baru? Hal ini tidak lepas dari sejarah panjang tradisi berbagi pada hari raya. Tradisi memberikan uang baru saat Lebaran telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia yang terus dilestarikan hingga saat ini. Simak jawabannya di artikel ini, yuk!
1. Asal usul tradisi salam tempel saat Lebaran
Tradisi membagikan uang saat Lebaran sudah ada sejak lama dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia. Tradisi ini kemungkinan terpengaruh oleh budaya Tionghoa yang memberikan angpau saat Tahun Baru Imlek.
Berdasarkan catatan sejarah dalam Cash Matters, tradisi memberi salam tempel sebenarnya sudah ada sejak abad pertengahan. Salam tempel pertama kali dilakukan pada masa Kekhalifahan Fatimiyah dari Afrika Utara yang membagikan uang, pakaian, atau permen kepada masyarakat pada hari pertama Lebaran. Tradisi ini terus berlanjut hingga akhir era Ottoman selama sekitar lima abad, yang dikenal dengan sebutan eidiyah.
Seiring berjalannya waktu, tradisi ini mengalami sedikit perubahan. Barang yang diberikan tidak lagi berupa pakaian, makanan dan permen, melainkan lebih berfokus pada uang dalam pecahan kecil, atau bahkan dalam bentuk hadiah seperti ponsel atau konsol gim. Di Indonesia sendiri, kenapa Lebaran identik dengan uang baru menjadi pertanyaan yang menarik untuk dijawab.