#GreenBeauty 5 Cara Simpel Ini Tunjukkan Kepedulianmu pada Lingkungan

Tanpa disadari, dengan menggunakan air secara bijak, kamu sudah terlibat aktif dalam program #OneGreenStep alias kepedulian terhadap lingkungan hidup. Sekadar informasi, penggunaan air (dan juga listrik) yang berlebihan dan tak dibatasi, akan berdampak buruk bagi lingkungan atau alam di Bumi.

Air adalah sumber kehidupan bagi Bumi dan semua organisme yang ada di dalamnya. Menggunakan air bersih berlebihan tanpa dibatasi, justru akan memicu terjadinya krisis air bersih secara global. Hal ini akan berdampak secara luas pada lingkungan dunia, bukan hanya manusia, namun juga hewan dan tanaman.

Dilansir dalam World Wild Life, saat ini hanya ada air tawar bersih sebanyak 3 persen di dunia. Sedangkan, dua pertiganya tersimpan dalam kondisi membeku sebagai gletser. Itu sebabnya, ada sekitar 1 miliar manusia di Bumi ini yang masih sulit mendapatkan akses air bersih. So, mulai saat ini, gunakan air secara bijak dan ini sudah bisa membuatmu terlibat aktif dalam melestarikan lingkungan hidup.

Jangan buang sampah sembarangan. Yup, empat kata tersebut adalah langkah dasar yang wajib dilakukan oleh manusia jika ingin melestarikan lingkungan hidup. Jika sudah sadar akan hal tersebut, kamu bisa memilah atau membagi sampah-sampah yang akan kamu buang. Peraturan ini sebetulnya sudah diterapkan sejak dulu. Namun, terkadang, masih banyak orang yang tidak peduli akan pentingnya memilah sampah.

Setidaknya, dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa temukan tujuh jenis dan tipe sampah, yakni:

1. Sampah atau limbah cair dan padat. Biasanya, sampah-sampah cair ini berasal dari rumah tangga, bisa dari sisa cucian atau air mandi. Sedangkan, sampah padatnya biasanya berupa plastik dan bahan lainnya yang sulit didaur ulang.
2. Sampah atau limbah berbahaya yang mengandung racun. Mayoritas limbah ini berasal dari pabrik atau industri.
3. Sampah medis yang kebanyakan dihasilkan melalui rumah sakit atau segala sesuatu yang berhubungan dengan pengobatan medis.
4. Sampah elektronik, di mana limbah ini berasal dari alat-alat elektronik yang mengandung beberapa elemen penghantar listrik.
5. Sampah daur ulang atau recycle, yakni limbah yang bisa didaur ulang, misalnya kertas, plastik daur ulang, dan karton.
6. Sampah konstruksi, merupakan limbah-limbah besar yang dihasilkan dari sisa-sisa pembangunan gedung.
7. Sampah hijau, yakni sampah atau limbah alami yang dapat diurai oleh tanah atau Bumi dalam waktu yang singkat. Termasuk di dalamnya adalah potongan rumput, sisa-sisa sayuran, dan sisa makanan yang mudah hancur oleh alam.

Nah, dari semua jenis sampah tersebut, kamu harus tahu mana sampah yang termasuk dalam sampah recycle atau daur ulang. Plastik, meskipun sebagian bisa didaur ulang, merupakan salah satu jenis sampah yang sangat amat sulit untuk hancur secara alami oleh alam. Itu sebabnya, memilah sampah sesuai dengan jenis dan tempat pembuangannya, merupakan salah satu langkah simpel untuk menjaga kelestarian lingkungan kita.

Sampah daur ulang adalah sampah atau limbah yang bisa diproses ulang untuk menjadi produk, bahan, dan zat (senyawa) untuk tujuan yang tidak merugikan lingkungan hidup, dilansir dalam laman Europa. Itu artinya, tidak semua sampah atau limbah di dunia ini yang bisa diproses ulang menjadi zat yang bisa diterima oleh alam.

Dalam daur ulang, proses dan pembuatan produk bisa mencakup segala macam bahan organik. Namun, pada kenyataannya, biasanya proses daur ulang tidak bisa dilakukan untuk tujuan pembaruan bahan bakar alami. Proses dalam daur ulang juga terbilang kompleks karena melibatkan pemilahan, pengumpulan, pendistribusian, hingga pada hilir, yakni serangkaian produksi material bekas pakai.

Konsep daur ulang sendiri merupakan salah satu bagian dari sistem hierarki sampah dunia, yakni kurangi (reduce), gunakan kembali (reuse), ganti (replace), dan daur ulang (recycle). Proses dan produksi daur ulang dalam skala masif sudah dilakukan di banyak negara di dunia. Nah, tugas kita adalah memilih dan memilah produk yang akan kita gunakan, di mana hal itu akan berkaitan pada sistem hierarki sampah tadi.

Kita bisa mengikuti kegiatan bermanfaat dari berbagai macam organisasi pelestari lingkungan hidup. Nah, salah satunya adalah program penghijauan yang kerap dilakukan oleh banyak pihak. Biasanya, nih, di daerah-daerah masih sering digalakkan program pelestarian lingkungan dengan cara menanam tanaman alias penghijauan.

Di beberapa wilayah di Kalimantan Timur, misalnya, program penghijauan ini merupakan program yang rutin dan bisa dilakukan oleh siapa saja, lho. Penulis sendiri pernah beberapa kali terlibat dalam aksi pelestarian lingkungan di beberapa wilayah Kalimantan Timur dengan cara menanam pohon untuk penghijauan. Satu lagi, pelestarian habitat hewan-hewan asli juga tak luput dari perhatian.

Sekadar informasi, menurut data yang didapatkan dari Center for International Forestry Research, pada 2017 hingga 2020, luas hutan tua di Pulau Kalimantan berkurang sebanyak 6,04 juta hektare dan itu adalah penurunan sebesar 14 persen. Nah, itu sebabnya, penghijauan dan penanaman kembali menjadi program rutin yang masih terus dijalankan hingga kini.

Bukan cuma penghijauan. Ada banyak program yang bisa kamu ikuti untuk terlibat dalam pelestarian lingkungan hidup, misalnya pembersihan pantai, menggunakan aplikasi eRecycle, memberikan edukasi sosial tentang lingkungan, dan masih banyak lagi. Kamu juga bisa bergabung dengan komunitas peduli lingkungan hidup seperti WWF Indonesia, Greenpeace Indonesia, Zero Waste indonesia (ZWID), Diet Kantong Plastik, dan YFCC Indonesia.

Ini hal yang sangat penting untuk dilakukan dalam berpartisipasi melestarikan lingkungan hidup. Ya, kamu bisa membeli dan memilih produk yang ramah sekaligus peduli terhadap lingkungan. Nah, salah satu produk yang bisa kamu pilih adalah Garnier, di mana produk-produk mereka memang mengedepankan kepedulian terhadap isu-isu lingkungan hidup.

Dengan kampanye bertajuk Garnier Green Beauty, merek kelas dunia tersebut telah membuat komitmen dan langkah-langkah nyata dalam kepedulian lingkungan hidup. Membuat formula dari bahan ramah lingkungan, memperhatikan proses daur ulang, dan penyediaan produk dari proses daur ulang adalah deretan langkah nyata Garnier dalam melestarikan lingkungan.

Selain itu, produk-produk Garnier juga sudah berpartisipasi dalam mengurangi tindak kekerasan dan kekejaman pada hewan. Buktinya, Garnier secara resmi telah memuat logo Cruelty Free International, yakni sebuah tanda bahwa produk-produk buatan Garnier dinyatakan bebas dari keterlibatan penyiksaan hewan untuk testing produk kecantikan. Terbukti, kan, bahwa Garnier bukan hanya peduli pada lingkungan, namun juga pada kelangsungan hidup dan kesejahteraan hewan.

Satu lagi yang gak kalah keren. IDN Times selaku media besar nasional, rupanya juga menaruh kepedulian terhadap lingkungan, lho. Mau ikut terlibat dalam aksi peduli lingkungan? Kamu bisa mengunduh dan menggunakan aplikasi eRecycle di Google Play Store dan App Store, sebuah aplikasi penjemputan sampah daur ulang. Namun, untuk sementara, aplikasi ini hanya bisa digunakan di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

So, tunggu apa lagi? Yuk, tunjukkan bahwa kita bisa melestarikan lingkungan hidup melalui langkah-langkah nyata yang sederhana. Dukung #GarnierxIDNTimes dan jika ingin tahu lebih lanjut mengenai Garnier Green Beauty, kamu bisa mengunjungi laman https://www.garnier.co.id/greenbeauty.