5 Kesalahan Menyemai Benih yang Harus Dihindari, Rentan Gagal!

Menyemai benih adalah tahap yang paling penting saat berkebun. Jika tahap ini gagal, maka proses penanaman hingga panen gak akan terlaksana. Kamu harus mengulang dari awal penyemaian sampai tumbuh bibit untuk bisa menumbuhkan tanaman baru.
Untuk meminimalisir gagal semai, kamu perlu memerhatikan apa saja yang perlu dilakukan dan dihindari. Berikut beberapa kesalahan menyemai benih yang paling sering dilakukan.
1.Gak menyeleksi benih yang berkualitas

Langkah pertama yang harus dilakukan saat menyemai benih adalah memilih benih berkualitas. Benih yang cacat atau rusak bisa jadi penyebab benih tak kunjung berkecambah. Benih juga punya masa simpan terbatas, dan gak akan bisa berkecambah jika sudah kadaluwarsa. Apalagi jika kamu membeli benih melalui sumber yang gak terpercaya.
Membeli benih varietas unggul di toko pertanian terpercaya adalah cara terbaik untuk memastikan kualitas benih. Bila kamu menggunakan benih langsung dari biji buah, kamu harus membersihkan benihnya terlebih dahulu. Kemudian mengeringkannya, dan merendamnya pada air semalaman. Benih yang berkualitas adalah benih yang tenggelam ke dasar.
Cara ini bisa kamu terapkan ke berbagai benih sayuran dan buah, seperti cabai, sawi, tomat, hingga terong. Cara ini juga cukup sederhana dan lebih hemat biaya.
2.Langsung menanam pada pot atau lahan lepas

Beberapa jenis biji buah dan sayuran memang harus ditanam langsung pada media tanam seperti pot atau lahan lepas. Tanpa harus melewati fase transplantasi atau pindah tanam. Beberapa buah atau sayuran yang sebaiknya langsung ditanam tanpa perlu pindah tanam adalah umbi-umbian seperti lobak, wortel, dan kentang.
Namun, ada beberapa jenis tanaman yang sebaiknya disemai di tempat khusus sebelum langsung ditempatkan pada pot atau lahan lepas yang punya lingkungan lebih keras. Penyemaian menyediakan kondisi ideal untuk berkecambah dan melindungi dari faktor-faktor eksternal seperti hama dan cuaca ekstrem.
Penyemaian pada media tanam khusus punya efisiensi untuk memastikan tiap benih berkecambah dengan baik. Sehingga, kamu bisa lebih mudah menyeleksi calon bibit yang berkualitas. Beberapa jenis sayuran yang sebaiknya disemai di tempat khusus terlebih dahulu adalah selada, kol, brokoli, stroberi, dan tanaman yang punya masa awal pertumbuhan yang lambat.
3. Media tanam semai yang kurang tepat

Media semai juga berperan penting untuk meningkatkan keberhasilan penyemaian. Gak semua jenis media tanam bisa dijadikan media semai. Media tanam yang ideal dan bagus untuk semai adalah media tanam yang lembab dan poros.
Sekam arang dan cocopeat bisa kamu pertimbangkan. Karena media tanam ini cenderung poros dan dapat menyimpan air untuk meningkatkan kelembaban. Sehingga, benih dapat memunculkan kecambah dan akarnya dengan lebih mudah menyebar.
Hindari media tanam bekas yang belum diolah kembali. Karena media tanam bekas umumnya kurang subur, unsur haranya sudah habis untuk pertumbuhan tanaman sebelumnya. Hindari juga media tanam yang gak steril dan mengandung banyak kutu atau serangga.
4.Benih gak segera terpapar matahari saat berkecambah

Perkecambahan adalah proses krusial dalam penyemaian. Supaya benih cepat berkecambah, benih yang sudah disemai pada media khusus atau tray sebaiknya diletakkan di tempat teduh dan gak terkena sinar matahari langsung. Baru setelah itu, segera pindahkan tray semai ke bawah sinar matahari bila sudah muncul kecambah di permukaan.
Ciri benih yang terlambat dikenalkan ke sinar matahari biasanya batangnya panjang berwarna putih dengan kecambahnya berwarna kuning. Jika sudah seperti ini, tanamanmu gak akan tumbuh dengan maksimal. Dan lambat laun bisa semakin layu dan mati.
5.Terlambat memindahkan bibit

Setelah bibit muncul minimal empat daun sejati, maka ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan transplantasi atau pindah tanam. Semakin bibit membesar, maka semakin banyak nutrisi yang dibutuhkan. Wadah semai yang kecil gak akan mencukupi kebutuhan nutrisi, jadi harus segera dipindahkan.
Akar tanaman juga mulai menyebar dan memenuhi media semai. Bila terlambat dipindahkan, tanaman akan kesulitan beradaptasi di media tanam yang baru. Hal ini tentu mengakibatkan tanaman gak tumbuh maksimal, dan kamu harus mengulang penyemaian dari awal.
Penyemaian memang sebuah proses krusial saat berkebun. Kesabaran dan kehati-hatian diperlukan untuk menghadapi proses semai yang gak mudah. Meskipun sulit, jika kamu sudah tahu tips dan triknya tentu melakukan penyemaian akan jadi hal yang mudah.