Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Keutamaan I'tikaf di Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadan

Pixabay/Sharon Ang

Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata:

"Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan hingga beliau diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beri’tikaf setelah beliau wafat. Muttafaqun ‘alaih." (HR. Bukhari dan Muslim).

Memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, derajat pahala yang Allah berikan pada umatnya semakin tinggi. Artinya, semakin banyak kamu beribadah dan beramal di hari-hari terakhir menjelang berakhirnya Ramadan, maka semakin banyak pula pahala yang akan kamu terima.

Nah, salah satu amalan yang sangat dianjurkan dilakukan di sepuluh hari terakhir Ramadan adalah i'tikaf atau berdiam diri di masjid sambil melakukan kegiatan yang bernilai ibadah, seperti yang tercantum pada hadis sahih di atas.

Berikut 5 keutamaan i'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan yang harus kamu tahu.

1. Mencari malam Lailatul Qadar

Pexels/Rawpixel

Untuk bisa bertemu Lailatul Qadar, kamu harus memperbanyak ibadah di kala malam. Dengan melakukan i'tikaf, kamu akan lebih bisa fokus melakukan banyak kegiatan ibadah tersebut, seperti membaca Alquran dan tafsirnya, berzikir, salat qiyamul lail, dan kegiatan bermanfaat lain.

Insya Allah jika kamu beri'tikaf di sepuluh hari terakhir Ramadan, kamu bisa lebih berpeluang berjumpa dengan malam Lailatul Qadar.

2. Terjaga dari perbuatan maksiat

Pixabay/Mücahit Yıldız

Karena menjauh sejenak dari hiruk pikuk dunia, kamu akan lebih terlindungi dari bermacam jenis perbuatan maksiat. I'tikaf bisa mencegahmu dari kebiasaan bergosip, kalap berbelanja, atau urusan zuhud lainnya.

3. Salat menjadi lebih khusyuk

instagram.com/hijrahfest

Habluminallah atau hubungan antara Allah dengan manusia bisa semakin terbentuk jika kamu melakukan i'tikaf. Karenanya, kamu sembari berlatih agar ibadah salat kamu bisa lebih khusyuk. Salat, terutama salat fardu, bukan semata-mata untuk menggugurkan kewajiban, namun lebih karena kamu membutuhkannya.

4. Memberi kesempatan untuk evaluasi diri

Pexels/vjapratama

Seperti kata pepatah: "gajah di pelupuk mata tampak, semut di seberang lautan tak tampak." Artinya, manusia lebih mudah mengevalusi kesalahan orang lain ketimbang kesalahannya sendiri.

Nah, momen beri'tikaf bisa memberimu ruang dan kesempatan untuk melongok ke diri sendiri tentang hal-hal negatif yang sudah kamu lakukan selama ini. Harapannya, setelah melakukan i'tikaf, kamu bisa menjadi pribadi yang jauh dari perbuatan tercela.

5. Mengajarkan berlaku sabar dalam menjalankan amal saleh

ilustrasi ibadah salat (pixabay/Fuzz)

Selain menjauh dari perkara zuhud, beri'tikaf juga bisa mengajarkan kamu menerapkan sifat sabar selama menjalankan amal ibadah. Kamu dituntut tidak tergesa-gesa melaksanakan salat, membaca Quran, berzikir, membaca buku agama, dan amal saleh lainnya. I'tikaf bisa membuatmu lebih merasakan getaran hati saat melakukan ibadah-ibadah tersebut.

Nah, sudah paham bukan tentang keutamaan dari i'tikaf. Jika gak sempat melakukan i'tikaf selama sepuluh hari penuh di akhir Ramadan, minimal kamu bisa menyempatkan satu hari untuk beri'tikaf di masjid-masjid terdekat. Semangat mendulang pahala!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
Wendy Novianto
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us