Salah satu nasihat yang sering didengar yakni tentang berbuat kebaikan. Antar sesama sudah seharusnya kamu menanamkan sikap tersebut. Tapi saat berbuat kebaikan, tidak jarang seseorang salah niat.
Entah mengharapkan imbalan ataupun untuk niatan menonjolkan diri, tentu saja ini bikin kebaikan yang kamu lakukan kurang bermakna. Berikut ini kiat yang bisa kamu lakukan untuk menata ulang niat berbuat kebaikan.
Mungkin banyak dari kamu yang menganggap diri sendiri sudah berbuat kebaikan secara maksimal. Kamu sudah banyak menolong orang lain dalam urusan kecil maupun besar. Tapi seringnya, ini juga diiringi niat terselubung saat berbuat kebaikan.
Niat seperti ini tentu saja harus ditata ulang. Lakukan kebaikan tersebut secara ikhlas tanpa mengharap imbalan orang lain. Kebaikan yang dilakukan secara ikhlas membuat hati lebih bahagia.
Pasti kamu sudah mendengar tentang gila pujian. Seseorang berlomba-lomba menunjukkan sisi terbaik dirinya karena niatan tersebut. Ia berharap apa yang dilakukan menuai respon positif dari masyarakat.
Tapi niat berbuat kebaikan yang seperti ini juga harus ditata ulang. Jangan pernah kamu berbuat baik hanya untuk mengharap pujian. Niatkan semuanya karena ketulusan dari hati. Dengan begini kebaikan akan lebih totalitas.
Godaan pamer bisa muncul di mana pun berada. Tidak terkecuali dengan perilaku pamer kebaikan. Kamu mengesankan orang-orang sekitar bahwa dirimu adalah sosok berhati mulia.
Tapi niatan pamer seperti ini juga tidak bijaksana. Untuk meluruskannya, kamu harus memegang prinsip satu ini. Jangan pernah menunjukkan kebaikan hanya untuk pamer. Lakukan karena murni keinginan dari hati untuk menolong antar sesama.
Saling membantu merupakan kewajiban. Tapi niatan baik ini tidak jarang disusupi sikap buruk. Entah ingin mendapat balasan atau ingin semua orang tunduk kepadamu.
Kebaikan yang diniatkan dengan cara seperti ini sungguh tidak baik. Kamu harus belajar meniatkan kebaikan untuk saling membantu antar sesama. Bukan untuk gila hormat apalagi mengharap semua orang tunduk padamu.
Berbuat kebaikan memang tidak gampang. Ada saja satu atau dua mulut yang tidak bisa mengontrol pembicaraannya. Sebaik apapun perbuatan yang kamu lakukan, dalam pandangan mereka tetap keliru.
Untuk meluruskan niat berbuat kebaikan, kamu harus mengingat kiat ini. Bulatkan tekadmu agar tidak mundur hanya karena ucapan seseorang. Kamu berbuat kebaikan untuk mereka yang bisa menerima, bukan untuk mereka yang hobi mengkritik.
Niat berbuat kebaikan perlu ditata ulang agar lebih bermakna. Jangan sampai kebaikan yang kamu lakukan menjadi sia-sia karena salah niat. Saat kamu berbuat kebaikan dengan niat yang tepat, kebahagiaan lebih terasa.