Eri Kuncoro, salah satu founder Tukoni (instagram.com/erikuncoro)
Kian ramai peminat, Eri pun mulai meningkatkan sistem pemasaran platformnya. Gak lagi di WhatsApp atau Instagram, Tukoni mulai menjajaki sistem marketplace, dimana calon pembeli bisa mengakses semua produk UMKM Yogyakarta dengan lebih luas dan mudah.
Dari yang awalnya antar warga Jogja saja, Tukoni pun bertransformasi menjadi platform yang memungkinkan orang di luar Jogja menikmati produk kuliner UMKM kota berjuluk Pelajar itu.
Menjaring Shopee, Tokopedia hingga Paxel menjadi salah satu inovasi yang dijajaki Tukoni untuk mempeomoaikan produk UMKM Yogyakarta ke kancah yang lebih luas. Selain itu, Tukoni juga menjajal untuk menjual produk kuliner khas Yogyakarta ke versi frozen.
Langkah ini diambil agar memudahkan pembeli yang lokasinya jauh atau gak bisa dateng langsung, menikmati makanan-makanan khas Jogja di rumahnya. Menurut penuturan Eri, usaha kuliner seperti Mi Ayam Bu Tumini, Mangut Lele Mbah Marto, Gudeg Wijilan Bu Lies adalah beberapa contoh kuliner khas Jogja yang berhasil ia ajak untuk mempromosikan produknya di Tukoni dalam bentuk frozen.
Gak main-main, konsep produk frozen yang diajukan Tukoni pada pengusaha kuliner khas Jogja itu berhasil meningkatkan penjualan, terutama di masa pandemik dan after pandemik.
"Dulu permintaan dalam sehari bisa 100-200 porsi selama pandemik. Karena orang mau datang kan gak mungkin, dilarang," ucap Eri.
Untuk memastikan produk-produk kuliner khas ini tetap aman bagi konsumen Tukoni, maka ada standar yang tinggi diterapkan Eri. Ia menjelaskan bahwa standar ketahanan produk dan packaging dibuat sehigienis dan seaman mungkin.
Ia mengatakan, produk-produk tersebut wajib bisa bertahan hingga 8 jam di suhu ruang dan 3 hari di suhu lemari pendingin serta sebulanan saat di freezer. Dengan standar yang ditetapkan setinggi itu, Tukoni berharap pemesan dari luar kota bisa menikmati dengan aman dan senang.
Tukoni dan langkah Eri Kuncoro di masa pandemik menjadi bukti nyata bahwa gerakan kecil bisa berakibat besar. Mungkin bukan bagi diri sendiri saja, tapi bagi hajat hidup orang lain.
Dari membantu pengusaha mi ayam langganan dekat rumah, Eri dan Tukoni kini masih konsisten membantu pengusaha UMKM, terutama di Yogyakarta dan sekitarnya untuk terus maju dan memasuki era digital.
Gak hanya menyambung nafas di kala masa pandemik COVID-19, kini Tukoni jadi gerakan terobosan kecil berdampak besar untuk pengusaha kuliner level UMKM untuk terus bertahan di era digital.
Tak heran jika Tukoni, gerakan yang diinisiasi oleh Eri Kuncoro dan Revo Suladasha ini dianugerahi Satu Indonesia Awards pada 2020 lalu. Sekali bergerak, selamanya menginspirasi!