Kisah Mona Monika, Bangun Karier hingga Jadi Direktur Eksekutif

Menjadi seorang perempuan yang meniti karier adalah pilihan yang ditempuh oleh Mona. Dirinya pun mengawali karier sebagai seorang Public Relation Officer di industri yang berkaitan dengan hospitality.

Namun, dalam perjalanannya Mona mengaku bila ia gak memiliki latar belakang pendidikan yang selaras dengan pekerjaannya kala itu. Hal ini kemudian jadi bukti, bahwa sebenarnya lulusan apa pun bisa bekerja di bidang apa saja, selama memiliki keterampilan yang memadai.

"Saya sekolahnya dulu itu S1 Sastra Ingggris. Waktu masih kuliah, saya sempet kerja sebagai Preschool Teacher. Tapi setelah itu saya mulai meniti karier sebagai Public Relations, tepatnya sebagai Public Relations Officer. Saya pun di promote menjadi Public Relations Manager waktu itu di Hotel Jakarta dan Bali, karena di awal-awal saya kerja kayak full time di hospitality industry," ceritanya pada IDN Times, Jumat (9/12/22).

Meski banyak orang yang menganggap bila salah jurusan adalah hal yang buruk, namun ini gak berlaku bagi Mona. Menurutnya, keputusan ia mengikuti perintah orangtuanya untuk masuk jurusan Sastra Inggris menjadi nilai penting yang melengkapi kariernya.

"Sebenernya yang suruh masuk Sastra Inggris tuh papa saya. Jadi dia yang dateng ke universitasnya, dia yang daftarin, terus dia daftarnya Sastra Inggris. Padahal, waktu itu saya bilangnya pengin masuk Hubungan Internasional, pengin jadi Diplomat, tapi terus dia masukin ke Sastra Inggris," katanya.

Bukannya menyesal, setelah lulus Mona justru sangat bersyukur dengan keputusan ayahnya kala itu. Sebab, ilmu yang dipelajari selama masa studi sangat berguna untuk menopang kariernya sebagai Public Relation.

"Itu (ilmu Sastra Inggris) ternyata kepakai banget sebagai Public Relations, karena; satu, di dalam pekerjaan Public Relations itu pasti kita banyak menulis, anak sastra banyak menulis. Kedua; saya banyak bekerja walaupun pindah-pindah industri," tuturnya.

"Kalo saya tidak sekolah di Sastra Inggris dan tidak belajar tentang sosiologi, belajar tentang psikologi, pasti saya gak akan mengerti. Jadi, di situ saya jadi lebih mengerti, di situ justru membantu saya untuk bisa menulis sesuai dengan target market yang saya tuju," tambah Mona.

Sama seperti orang lain pada umumnya, meski mengawali karier di industri yang berkaitan dengan hospitality, namun Mona sendiri mengaku pernah mencoba beragam bidang lain. Misalnya, pemerintahan, perusahaan yang berkaitan dengan energi, hingga terakhir adalah bank.

Kini, dirinya menjabat sebagai Executive Director, Head of Group Strategic Marketing & Communications di PT Bank DBS Indonesia. Dengan posisi sebagai Lead, tentunya banyak peran yang perlu ia lakukan guna mendukung tim dan perusahaan.

"Di sini, saya memimpin tim untuk marketing dan planning. Lalu ada pula PR External Communications, Internal Communications, Digital Marketing, Data Analytics, dan tim Content and Creative. Saya berusaha terus mendapatkan awards dengan gak hanya kinerja terbaik, tetapi juga implementasi target yang dimiliki," terangnya.

Hidup sebagai pekerja, pastinya ada suka dan duka yang dirasakan. Hal ini pun berlaku bagi Mona, meski dirinya sudah menjadi seorang Executive Director. Bersama IDN Times, ia membagikan kisah suka dan dukanya tersebut, selama ia meniti karier di bank.

"Sukanya itu, kita menjadi orang yang dinamis dan menjadi orang yang three sixty dalam cara berpikir dan melihat sesuatu, dan semuanya disediakan. Kamu sebagai profesional, mau memaksimalkan itu semua yang ada di depan kamu atau pilih malas ya terserah," ucapnya.

"Kalau dukanya, kadang ada sesuatu yang kita kerjakan terus gak berjalan, gak berhasil, kayaknya sedih banget tapi ya intinya this is life, life goes on. Intinya, how you get back up and then maju terus, jadi memperbaiki apa yang salah menjadi lebih sempurna. You have to put yourself to always catch up your life," imbuh Mona.

Setiap pekerjaan memiliki tingkat kesulitan yang berbeda. Buat kamu yang ingin menekuni posisi Public Relations, sama seperti Mona, ada beberapa tips yang disampaikan dirinya dan bisa kamu coba terapkan. 

Pertama, menurutnya seseorang harus memiliki energi dan sikap passionate terhadap bidang pekerjaannya. Selain itu, kamu juga perlu melihat sesuatu secara positif.

"Sebelum teknis ada 3; passion, energy, and positivity, sehingga kamu tahu bagaimana menyelesaikan masalah. Baru masuk ke teknis, misalnya kerjaan kamu digital marketing, baru saya tanya kamu punya pengalaman digital marketing atau tidak, terus biasanya lebih ke situ, lebih ke teknis pertanyaan sesuai dengan role-nya. Tapi yang 3 itu pasti harus dimiliki dulu," ujarnya.

Itu dia kisah Mona Monika dalam membangun karier hingga bisa menjadi seorang eksekutif direktur di PT Bank DBS Indonesia saat ini. Semoga, dari perjalanannya bisa kamu ambil hikmah bahwa salah jurusan gak selamanya buruk asal kamu lihat dari sisi yang positif. Semangat!