Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Reza Riyady Pragita mengadakan program Sumber Air untuk Sesama (SAUS).
Reza Riyady Pragita mengadakan program Sumber Air untuk Sesama (SAUS). (instagram.com/rezariyadyid)

Bali dikenal karena pesona alamnya, pantai berpasir putih, sawah hijau bertingkat, dan budaya yang kaya. Namun, di balik keindahan itu, ada cerita yang jarang terlihat: Desa Ban, Karangasem, berjuang untuk mendapatkan air bersih. Setiap tetes air menjadi perjuangan, terutama bagi ibu-ibu yang harus menempuh perjalanan jauh membawa jeriken demi kebutuhan keluarga.

Di tengah kondisi ini, seorang perawat bernama Reza Riyady Pragita memutuskan untuk menjadi lebih dari sekadar tenaga medis. Melalui program Sumber Air untuk Sesama (SAUS), Reza mengubah empati menjadi aksi nyata yang menggerakkan masyarakat. Keberhasilannya ini membawanya meraih SATU Indonesia Awards 2022, penghargaan bergengsi bagi individu yang menciptakan perubahan nyata di komunitasnya.

Program SAUS hadir bukan hanya sebagai solusi sementara, tetapi berkelanjutan. Reza mengajak seluruh warga terlibat langsung agar merasa memiliki tanggung jawab dalam pengelolaan air bersih. Berikut 7 pelajaran inspiratif dari perjuangan Reza yang bisa ditiru:

1. Berani melampaui profesi: dari perawat jadi agen perubahan

Reza Riyady Pragita mengadakan program Sumber Air untuk Sesama (SAUS). (instagram.com/rezariyadyid)

Reza menunjukkan bahwa perubahan sering kali berawal dari keberanian seseorang melampaui batas peran profesionalnya. Sebagai perawat, ia memahami bahwa isu kesehatan masyarakat tidak berdiri sendiri, melainkan berkaitan erat dengan akses terhadap air bersih. Alih-alih menunggu program besar atau intervensi institusi, Reza memilih untuk terjun langsung bersama Bali Tersenyum.id, mengenali persoalan di lapangan, berdialog dengan warga, dan membantu merumuskan solusi yang dapat dijalankan. Melalui langkah-langkahnya, terlihat jelas bahwa profesi tidak seharusnya menjadi pembatas. Selama ada kemauan untuk bergerak, setiap individu memiliki ruang untuk memberikan dampak yang lebih luas.

2. Empati yang berbuah aksi: mengubah rasa iba menjadi solusi permanen

Reza Riyady Pragita, penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards Provinsi Tahun 2022 (dok.pribadi/Reza Riyady)

Motivasi Reza lahir dari pengalaman yang sangat personal. Ia teringat pada ibunya, perempuan yang harus menempuh perjalanan jauh sambil membawa jeriken berat hanya untuk mendapatkan air bersih. Bayangan itu menempel kuat, memunculkan empati yang kemudian berubah menjadi dorongan untuk mencari solusi yang lebih berkelanjutan. Reza tidak ingin masyarakat hanya bergantung pada bantuan sesaat seperti kiriman tangki air. Ia ingin memastikan akses air bersih hadir sebagai kebutuhan dasar yang terpenuhi, bukan sekadar keadaan darurat yang terus berulang. Dari pengalamannya, terlihat bahwa empati bukan hanya perasaan, ia bisa menjadi titik awal dari tindakan nyata dan perubahan jangka panjang.

3. Warga jadi pemilik solusi: fokus pada pemberdayaan, bukan belas kasihan

Reza Riyady Pragita mengadakan program Sumber Air untuk Sesama (SAUS). (instagram.com/rezariyadyid)

Prinsip SAUS menegaskan bahwa warga harus diperlakukan sebagai subjek yang ikut menentukan arah perubahan, bukan sekadar penerima bantuan. Karena itu, pembangunan cubang air dilakukan melalui musyawarah dan gotong royong. Proses ini membuat warga terlibat sejak perencanaan hingga pengerjaan, sehingga muncul rasa memiliki sekaligus tanggung jawab untuk merawat fasilitas yang dibangun bersama. Pendekatan seperti ini memastikan bahwa program tidak berhenti di peresmian, tetapi benar-benar hidup dalam keseharian masyarakat.

4. Tekad dan ketekunan: menghadapi medan sulit tanpa menyerah

potret Reza Riyady, penerima SATU Indonesia Awards 2022 Astra (dok. pribadi/Reza Riyady)

Perjuangan Reza tidak berhenti pada niat baik. Medan Desa Ban yang berada di kawasan perbukitan membuat akses logistik terbatas dan proses pembangunan jauh lebih menantang. Namun kondisi itu tidak menyurutkan langkahnya. Reza bersama tim dan warga tetap bekerja bahu-membahu, mengandalkan tenaga dan kreativitas lokal tanpa menunggu bantuan eksternal. Setiap kemajuan kecil menjadi bukti bahwa komitmen sejati lahir dari upaya yang konsisten, bukan dari kemudahan situasi.

5. Solidaritas yang tak terduga: percaya pada “Mukjizat” jejaring dan niat baik

Potret seorang Ibu di Desa Ban yang sedang mencari air bersih (dok. Reza Riyady)

Saat pendanaan program SAUS sempat menemui jalan buntu, Reza tidak menyangka bahwa bantuan besar justru datang dari Medan. Donasi itu hadir setelah kisah perjuangan warga Desa Ban tersebar dan mendapat perhatian luas. Peristiwa ini menunjukkan bahwa ketulusan dan upaya nyata untuk membawa perubahan bisa memantik solidaritas, bahkan dari orang-orang yang tidak terhubung langsung dengan lokasi maupun programnya. Dukungan lintas daerah itu menjadi bukti bahwa cerita yang jujur dan relevan mampu membuka pintu kolaborasi baru.

6. Air bersih pulihkan martabat: dampak ganda kesehatan dan kehidupan

potret program SAUS dari Reza Riyady untuk alirkan air bersih di Desa Ban, Bali (dok. pribadi/Reza Riyady)

Dampak program SAUS meluas jauh melampaui tersedianya cubang air. Akses air bersih membantu menekan kasus dehidrasi pada anak, sekaligus membuat warga merasa lebih percaya diri karena kebutuhan dasarnya akhirnya terpenuhi dengan layak. Perubahan itu juga menghadirkan ikatan baru antara tim pelaksana dan masyarakat, warga membalas kebaikan dengan memberikan hasil kebun mereka sebagai bentuk penghargaan. Di titik ini, terlihat bahwa manfaat program tidak hanya terukur pada fasilitas yang berdiri, tetapi pada perubahan cara hidup dan hubungan sosial yang tumbuh karenanya.

7. Air bersih menuju kemandirian ekonomi: visi jangka panjang

Reza Riyady Pragita (instagram.com/rezariyadyid)

Melalui SAUS, Reza juga mendorong para pemuda desa untuk kembali mengelola potensi lokal yang selama ini terabaikan. Ia melihat bahwa sumber daya alam dan budaya Desa Ban sebenarnya menyimpan peluang besar, mulai dari pengembangan wisata budaya hingga kemungkinan membangun usaha air mineral lokal. Bagi Reza, program sosial yang baik bukan hanya menyelesaikan masalah hari ini, tetapi membuka jalan bagi kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.

Program sosial yang visioner adalah program yang memikirkan dampak jangka panjang, menciptakan peluang ekonomi baru, dan memastikan keberlanjutan bagi masyarakat yang terlibat.

Kisah Reza Riyady membuktikan bahwa setetes air dapat menjadi keajaiban, bukan hanya bagi satu komunitas, tetapi juga sebagai inspirasi bagi banyak orang di Indonesia.

Kini, Desa Ban tidak sekadar memiliki akses air bersih. Desa ini menjelma menjadi simbol harapan, kolaborasi, dan kemandirian, hasil dari keberanian seorang perawat yang memilih untuk melampaui batas profesinya dan mengubah kepedulian menjadi tindakan nyata.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team