Terapkan 5 Hal Ini Apabila Kamu Punya Gangguan Mental, Terima Dirimu!

Dikatakan langsung oleh psikolog & survivor mental illness!

Masalah mental menjadi masalah yang cukup memprihatinkan saat ini. Tekanan, trauma, dan luka batin membuat orang tumbuh dengan mental yang tidak sehat dan akhirnya menjadi toxic untuk dirinya dan sesama. 

Dalam seminar "Be Aware of Your Mental Health" di IDN Media HQ, Rabu (26/2), psikolog Sri Juwita K, MPsi dan aktivis kesehatan mental, Hana Madness, berbagi tips untuk menghadapi gangguan mental. Terapkan hal ini apabila kamu punya gangguan mental!

1. Jangan self diagnose!

Terapkan 5 Hal Ini Apabila Kamu Punya Gangguan Mental, Terima Dirimu!Seminar Be Aware of Your Mental Health di IDN Media HQ. 26 Februari 2020. IDN Times/Klara Livia

Gangguan mental adalah hal yang sangat kompleks. Masing-masing penyakit mental memiliki ciri yang tidak berbeda jauh, namun punya makna yang berbeda.

Sayangnya, masyarakat zaman sekarang sering melakukan self diagnose yang membuatnya seolah-olah terkena penyakit mental.

"Please stop self diagnose! Orang zaman sekarang sering baca artikel tentang gejala suatu gangguan mental. Terus karena merasa mirip, jadi merasa mereka kena gangguan tersebut. Padahal, tiap gangguan mental itu kompleks. Gejalanya bisa mirip-mirip," ungkap Psikolog Klinis Dewasa, Sri Juwita K. M.Psi.

2. Avoid, alter, accept, adapt

Terapkan 5 Hal Ini Apabila Kamu Punya Gangguan Mental, Terima Dirimu!Seminar Be Aware of Your Mental Health di IDN Media HQ. 26 Februari 2020. IDN Times/Klara Livia

Juwita juga menjelaskan metode 4A yang dilakukan saat seseorang mengalami depresi akibat gangguan mental. 4A tersebut adalah: avoid, alter, accept, dan adapt

"Avoid berarti menghindar dari masalah. Ini gak apa-apa, kok kalau kita sudah merasa stres. Lalu, alter itu mengubah, accept itu tahap bisa menerima keadaan, terakhir addapt yaitu proses penyesuaian ke depannya," ucap Juwita di IDN Media HQ (Rabu, 26/2).

3. Kamu punya pilihan untuk menjadi seseorang yang kamu harapkan

Terapkan 5 Hal Ini Apabila Kamu Punya Gangguan Mental, Terima Dirimu!Seminar Be Aware of Your Mental Health di IDN Media HQ. 26 Februari 2020. IDN Times/Klara Livia

Juwita menjelaskan, banyak orang dengan gangguan mental disebabkan oleh trauma masa kecil. Banyak anak yang lahir dalam suasana keluarga yang berantakan, tumbuh dengan luka dan trauma yang membuatnya terkena gangguan mental di masa dewasa. 

dm-player

"Aku selalu mengatakan ini pada klien dari keluarga broken home. Kamu memang gak bisa memilih orangtuamu seperti apa, itu kiriman dari Tuhan. Tapi kamu bisa memilih kamu mau jadi orang seperti apa," ucapnya.

Juwita meyakinkan bahwa mereka yang mengalami gangguan mental, sering kali merasa tak punya pilihan. Padahal, mereka bisa memilih mau tetap stuck dalam keadaan tersebut atau berubah menjadi seseorang yang ia harapkan.

Baca Juga: Cegah Mental Illness, Kenali 5 Jenis Terapi Mental Sesuai Gejalanya

4. Terima dirimu

Terapkan 5 Hal Ini Apabila Kamu Punya Gangguan Mental, Terima Dirimu!Seminar Be Aware of Your Mental Health di IDN Media HQ. 26 Februari 2020. IDN Times/Klara Livia

Selain Juwita, seniman sekaligus aktivis kesehatan mental, Hana Madness juga turut membagikan pengalamannya untuk bisa survive menghadapi penyakit mental. 

Masa kecil yang kelam, membuat Hana mengidap gangguan mental yaitu bipolar dan skizofernia. Meski awalnya sempat menolak penyakit tersebut, Hana kini bisa menerima segala penyakit mentalnya.

"Sebagai seseorang dengan banyak luka, sangat susah untuk bisa self love dengan diri sendiri. Tapi setidaknya, aku bisa menerima bahwa aku memang sakit," ungkapnya.

5. Mental illness bukan kesalahanmu

Terapkan 5 Hal Ini Apabila Kamu Punya Gangguan Mental, Terima Dirimu!Seminar Be Aware of Your Mental Health di IDN Media HQ. 26 Februari 2020. IDN Times/Klara Livia

Orang dengan gangguan mental sering kali merasa dirinya toxic dan gak berharga. Ia terus-terus menyalahkan dirinya sendiri akan kerusakan di sekitarnya. Padahal, gangguan mental tersebut bukan kesalahannya.

Baik Hana dan Juwita setuju bahwa support system menjadi obat terbaik untuk orang-orang dengan gangguan mental. Sesungguhnya, kita memiliki banyak orang-orang terdekat yang peduli dengan kita.

"Mental illness isn't your fault. Kamu juga gak sendirian dalam menghadapi ini. Jadi, jangan takut dan jangan menyerah," tutup Hana.

Terapkan 5 hal tadi apabila kamu punya gangguan mental, ya! Yuk, hidup lebih bahagia dan mulai berdamai dengan gangguan tersebut!

Baca Juga: Mengidap Mental Disorder, 6 Artis Ini Tetap Bisa Sukses dan Berkarya

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya