Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lakukan 7 Hai Ini Usai Dicurhati Suicidal Thought dari Orang Terdekat

Pexels.com/Kat Jayne
Pexels.com/Kat Jayne

Setiap orang bisa mengalami depresi. Tekanan dalam hidup, tuntutan yang harus dipenuhi, bahkan kehilangan seseorang yang berharga membuat kita kadang lupa arti hidup sebenarnya. Pikiran seperti mengakhiri hidup bisa datang karena perasaan buntu alias merasa tak ada pilihan lain.

Namun apa yang harus kita lakukan bila hal tersebut justru terjadi pada orang terdekat kita? Berikut 7 poin penting yang harus dicermati bila kamu mendapati posisi tersebut.

1. Jangan menyangkal perasaannya

Pexels.com/Vera Arsic

Seseorang yang memiliki pikiran atau bahkan pernah melakukan percobaan bunuh diri tentu memiliki rasa sakit tak terjelaskan. Tak ada yang bisa memahaminya kecuali dirinya sendiri. Oleh karena itu, akan lebih baik bagimu untuk tidak menyampaikan komentar menggampangkan seperti, "hidupmu lebih baik daripada si A atau B, jadi bersyukurlah".

Jangan menceramahinya dengan dosa atau keadaan keluarga bila ditinggalkan, karena hal itu justru bisa membebaninya. Sebaliknya, duduklah dengannya dan konfirmasi pernyataannya. Tanyakan apakah ia serius mengenai hal tersebut, sejak kapan ia memikirkannya, dan bagaimana biasanya ia memikirkan itu.

Menanyakan secara gamblang tidak akan mempertebal keinginannya untuk mengakhiri hidup. Justru, ia akan merasa diperhatikan dan itu bagus untuknya.

2. Jadilah pendengar yang baik

Pexels.com/Christina Morillo
Pexels.com/Christina Morillo

Jangan buru-buru mengajukan pertanyaan yang berat, seperti mengapa ia memikirkan bunuh diri atau bagaimana ia akan memperkirakan pengaruhnya pada yang lain. Sebaliknya, dengarkan baik-baik ceritanya. Pahami kesedihannya dengan sabar karena seiring waktu akan semakin kompleks akar permasalahannya.

Jangan membalasnya dengan pernyataan menghakimi apalagi berlebihan saat menghiburnya, karena ketika seseorang berada dalam fasenya, sangat sulit untuk memikirkan langkah-langkah yang optimis.

Yang ia butuhkan adalah seseorang yang mau mendengarkan. Maka duduklah bersamanya, sisihkan waktumu cuma untuknya. Pikirkan itu setidaknya sebagai penghargaan karena ia sudah berani membicarakan hal sensitifnya kepadamu.

3. Biarkan ia bicara lebih banyak

Pexels/mentatdgt

Bila seseorang yang memiliki suicidal thought atau pernah melakukan percobaan bunuh diri membicarakan ini kepada orang lain, tentu artinya ada keinginan agar diketahui keberadaannya. Ini hal yang baik. Maka, biarkan ia menyampaikan kelu kesahnya secara lengkap.

Biarkan ia bicara sampai selesai. Jangan sekalipun menyela bila belum masuk porsimu. Dengarkan ceritanya dengan saksama, meski itu hal yang telah ia ulangi. Membiarkannya bicara artinya memberikan ruang untuknya bernapas lega. Dengan ini, beban pencerita bisa sedikit berkurang.

4. Jangan biarkan ia sendirian

Pexels.com/Eric Antunes
Pexels.com/Eric Antunes

Tetaplah terkoneksi dengannya selama mungkin. Orang-orang dengan pemikiran bunuh diri cenderung menarik diri dari lingkungan. Jangan biarkan ia merasa terisolasi. Bila tak bisa duduk di sisinya, usahakan untuk memberi pertanyaan seputar kabar atau hal sepele lainnya sesering mungkin melalui telepon genggam.  Rasa peduli akan sangat membantu dalam keadaan ini.

5. Jauhkan ia dari instrumen berbahaya

Pexels.com/Pixabay

Jaga mereka agar tetap aman. Jauhkan jangkauan minuman beralkohol agar kesadarannya tetap terjaga. Singkirkan benda-benda potensial yang bisa melukai dirinya, baik setelah mengkonfirmasi pemikirannya, percobaan bunuh diri yang pernah ia lakukan, atau hal di luar itu.

Kadang, keinginan untuk bunuh diri datang tiba-tiba dan begitu saja, ketika ada kesempatan.

6. Dorong dan buat ia merasa dibutuhkan

Pexels.com/Startup Stocks Photo
Pexels.com/Startup Stocks Photo

Dorong ia mengikuti komunitas atau meminta bantuan ahli dengan memperkenalkan padanya secara bertahap. Bangun kepercayaan dirinya dengan selalu mendampinginya, kapan pun ia berkonsultasi atau bercengkrama dengan lingkarannya yang baru. Yakinkan ia bahwa semua orang juga merasa sedih, terpuruk, dan itu normal.

Berusaha untuk menguraikan kepada terapis atau orang lain bukanlah sesuatu yang buruk. Selain itu, buktikan padanya bahwa ia memiliki peran penting di kehidupan ini. Ajak ia dalam kegiatan rutin yang menyenangkan, seperti berolahraga, beramal, atau kegiatan lain yang memiliki pencapaian.

7. Pahami kemampuanmu

Pexels.com/Tim Gouw
Pexels.com/Tim Gouw

Jangan menjadi seseorang yang merasa tahu segalanya. Tidak segala hal bisa kamu jawab dan bereskan seorang diri. Kamu juga membutuhkan bantuan. Berhadapan dengan isu ini akan sangat menguras tenaga dan pikiranmu. Oleh karena itu, lakukan segalanya atas dasar kasih sayang. Jangan terbebani.

Bila ketidaksanggupan mulai terlintas dalam perasaanmu, maka sudah saatnya untuk membicarakan bersama orang lain atau dengan tenaga profesional. Mintalah saran atas apa yang harus kamu lakukan ke depan.

Selain itu, simpan nomor darurat yang bisa kamu hubungi. Jaga kesehatanmu baik fisik maupun psikis agar kamu bisa menjadi sandaran yang kokoh bagi orang terdekatmu, ya.

Bila kamu berada di titik terendah dan memiliki pikiran tentang mengakhiri hidup, disarankan untuk membicarakannya segera dengan orang terdekat atau jangan sungkan meminta bantuan profesional dan konseling.

Apabila ternyata keadaan yang tak diinginkan terjadi pada seseorang yang dikenal, maka jangan menahan diri untuk menghubungi layanan darurat seperti 119 atau bantuan medis lainnya. Jangan menunggu. Lakukan peranmu dengan benar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Septiani Utari
EditorSeptiani Utari
Follow Us