Surat Ali 'Imran Ayat 46-60 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

Menjelaskan beberapa mukjizat Nabi Isa as.

Surat Ali 'Imran merupakan surat ke-3 dalam Al-Qur'an yang termaktub dalam juz 3-4. Menjadi salah satu dari tujuh surat terpanjang dalam Al-Qur'an, surat ini memiliki 200 ayat panjang.

Melalui surat Madaniyah satu ini, Allah SWT banyak menceritakan tentang keluarga Imran beserta kebesaran-Nya. Berikut adalah bacaan surat Ali 'Imran ayat 46-60 yang bisa kamu pelajari beserta arti dan kandungannya.

1. Surat Ali 'Imran ayat 46-60 dan artinya

Surat Ali 'Imran Ayat 46-60 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaanilustrasi membaca dan menghafal Al-Quran (pexels.com/Abdullah Ghatasheh)

Ayat 46

وَيُكَلِّمُ النَّاسَ فِى الْمَهْدِ وَكَهْلًا وَّمِنَ الصّٰلِحِيْنَ

wa yukallimun-nāsa fil-mahdi wa kahlaw wa minaṣ-ṣāliḥīn.

Artinya: dan dia berbicara dengan manusia (sewaktu) dalam buaian dan ketika sudah dewasa, dan dia termasuk di antara orang-orang saleh.”

Ayat 47

قَالَتْ رَبِّ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ وَلَدٌ وَّلَمْ يَمْسَسْنِيْ بَشَرٌ ۗ قَالَ كَذٰلِكِ اللّٰهُ يَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُ ۗاِذَا قَضٰٓى اَمْرًا فَاِنَّمَا يَقُوْلُ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ

Qālat rabbi annā yakụnu lī waladuw wa lam yamsasnī basyar, qāla każālikillāhu yakhluqu mā yasyā`, iżā qaḍā amran fa innamā yaqụlu lahụ kun fa yakụn.

Artinya: Dia (Maryam) berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana mungkin aku akan mempunyai anak, padahal tidak ada seorang laki-laki pun yang menyentuhku?” Dia (Allah) berfirman, “Demikianlah Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.

Ayat 48

وَيُعَلِّمُهُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَۚ

Wa yu'allimuhul-kitāba wal-ḥikmata wat-taurāta wal-injīl.

Artinya: Dan Dia (Allah) mengajarkan kepadanya (Isa) Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil.

Ayat 49

وَرَسُوْلًا اِلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ ەۙ اَنِّيْ قَدْ جِئْتُكُمْ بِاٰيَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ ۙاَنِّيْٓ اَخْلُقُ لَكُمْ مِّنَ الطِّيْنِ كَهَيْـَٔةِ الطَّيْرِ فَاَنْفُخُ فِيْهِ فَيَكُوْنُ طَيْرًاۢ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚوَاُبْرِئُ الْاَكْمَهَ وَالْاَبْرَصَ وَاُحْيِ الْمَوْتٰى بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚوَاُنَبِّئُكُمْ بِمَا تَأْكُلُوْنَ وَمَا تَدَّخِرُوْنَ ۙفِيْ بُيُوْتِكُمْ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَۚ

Wa rasụlan ilā banī isrā`īla annī qad ji`tukum bi`āyatim mir rabbikum annī akhluqu lakum minaṭ-ṭīni kahai`atiṭ-ṭairi fa anfukhu fīhi fa yakụnu ṭairam bi`iżnillāh, wa ubri`ul-akmaha wal-abraṣa wa uḥyil-mautā bi`iżnillāh, wa unabbi`ukum bimā ta`kulụna wa mā taddakhirụna fī buyụtikum, inna fī żālika la`āyatal lakum ing kuntum mu`minīn.

Artinya: Dan sebagai Rasul kepada Bani Israil (dia berkata), “Aku telah datang kepada kamu dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuatkan bagimu (sesuatu) dari tanah berbentuk seperti burung, lalu aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah. Dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahir dan orang yang berpenyakit kusta. Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dan aku beritahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu orang beriman.

Ayat 50

وَمُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرٰىةِ وَلِاُحِلَّ لَكُمْ بَعْضَ الَّذِيْ حُرِّمَ عَلَيْكُمْ وَجِئْتُكُمْ بِاٰيَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْۗ فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِ

Wa muṣaddiqal limā baina yadayya minat-taurāti wa li`uḥilla lakum ba'ḍallażī ḥurrima 'alaikum wa ji`tukum bi`āyatim mir rabbikum, fattaqullāha wa aṭī'ụn.

Artinya: Dan sebagai seorang yang membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan agar aku menghalalkan bagi kamu sebagian dari yang telah diharamkan untukmu. Dan aku datang kepadamu membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.

Ayat 51

اِنَّ اللّٰهَ رَبِّيْ وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوْهُ ۗهٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌ

Innallāha rabbī wa rabbukum fa'budụh, hāżā ṣirāṭum mustaqīm.

Artinya: Sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus.”

Ayat 52

 فَلَمَّآ اَحَسَّ عِيْسٰى مِنْهُمُ الْكُفْرَ قَالَ مَنْ اَنْصَارِيْٓ اِلَى اللّٰهِ ۗ قَالَ الْحَوَارِيُّوْنَ نَحْنُ اَنْصَارُ اللّٰهِ ۚ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ ۚ وَاشْهَدْ بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ

Fa lammā aḥassa 'īsā min-humul-kufra qāla man anṣārī ilallāh, qālal-ḥawāriyyụna naḥnu anṣārullāh, āmannā billāh, wasy-had bi`annā muslimụn.

Artinya: Maka ketika Isa merasakan keingkaran mereka (Bani Israil), dia berkata, “Siapakah yang akan menjadi penolong untuk (menegakkan agama) Allah?” Para Hawariyyun (sahabat setianya) menjawab, “Kamilah penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah, dan saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang Muslim.

Ayat 53

رَبَّنَآ اٰمَنَّا بِمَآ اَنْزَلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُوْلَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشّٰهِدِيْنَ

Rabbanā āmannā bimā anzalta wattaba'nar-rasụla faktubnā ma'asy-syāhidīn.

Artinya: Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang Engkau turunkan dan kami telah mengikuti Rasul, karena itu tetapkanlah kami bersama golongan orang yang memberikan kesaksian.”

Ayat 54

dm-player

وَمَكَرُوْا وَمَكَرَ اللّٰهُ ۗوَاللّٰهُ خَيْرُ الْمٰكِرِيْنَ ࣖ

Wa makarụ wa makarallāh, wallāhu khairul-mākirīn.

Artinya: Dan mereka (orang-orang kafir) membuat tipu daya, maka Allah pun membalas tipu daya. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.

Ayat 55

اِذْ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيْسٰٓى اِنِّيْ مُتَوَفِّيْكَ وَرَافِعُكَ اِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَجَاعِلُ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْكَ فَوْقَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ ۚ ثُمَّ اِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَاَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيْمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَ

Iż qālallāhu yā 'īsā innī mutawaffīka wa rāfi'uka ilayya wa muṭahhiruka minallażīna kafarụ wa jā'ilullażīnattaba'ụka fauqallażīna kafarū ilā yaumil-qiyāmah, ṡumma ilayya marji'ukum fa aḥkumu bainakum fīmā kuntum fīhi takhtalifụn.

Artinya: (Ingatlah), ketika Allah berfirman, “Wahai Isa! Aku mengambilmu dan mengangkatmu kepada-Ku, serta menyucikanmu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu di atas orang-orang yang kafir hingga hari Kiamat. Kemudian kepada-Ku engkau kembali, lalu Aku beri keputusan tentang apa yang kamu perselisihkan.”

Ayat 56

اَمَّا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَاُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيْدًا فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِۖ وَمَا لَهُمْ مِّنْ نّٰصِرِيْنَ

Fa ammallażīna kafarụ fa u'ażżibuhum 'ażāban syadīdan fid-dun-yā wal-ākhirati wa mā lahum min nāṣirīn.

Artinya: Maka adapun orang-orang yang kafir, maka akan Aku azab mereka dengan azab yang sangat keras di dunia dan di akhirat, sedang mereka tidak memperoleh penolong.

Ayat 57

وَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَيُوَفِّيْهِمْ اُجُوْرَهُمْ ۗ وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ

Wa ammallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti fa yuwaffīhim ujụrahum, wallāhu lā yuḥibbuẓ-ẓālimīn.

Artinya: Dan adapun orang yang beriman dan melakukan kebajikan, maka Dia akan memberikan pahala kepada mereka dengan sempurna. Dan Allah tidak menyukai orang zalim.

Ayat 58

ذٰلِكَ نَتْلُوْهُ عَلَيْكَ مِنَ الْاٰيٰتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ

Zālika natlụhu 'alaika minal-āyāti waż-żikril-ḥakīm.

Artinya: Demikianlah Kami bacakan kepadamu (Muhammad) sebagian ayat-ayat dan peringatan yang penuh hikmah.

Ayat 59

نَّ مَثَلَ عِيْسٰى عِنْدَ اللّٰهِ كَمَثَلِ اٰدَمَ ۗ خَلَقَهٗ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ

Inna maṡala 'īsā 'indallāhi kamaṡali ādam, khalaqahụ min turābin ṡumma qāla lahụ kun fa yakụn.

Artinya: Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa bagi Allah, seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah, kemudian Dia berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.

Ayat 60

اَلْحَقُّ مِنْ رَّبِّكَ فَلَا تَكُنْ مِّنَ الْمُمْتَرِيْنَ

Al-ḥaqqu mir rabbika fa lā takum minal-mumtarīn.

Artinya: Kebenaran itu dari Tuhanmu, karena itu janganlah engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu.

2. Kandungan surat Ali 'Imran ayat 46-60

Surat Ali 'Imran Ayat 46-60 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaanilustrasi membaca Al-Qur'an (pexels.com/Thirdman)

Pada ayat-ayat ini, Allah SWT mengisahkan sebagian perjalanan dakwah Nabi Isa as. untuk meluruskan kaum Bani Israil, serta beberapa hal berikut:

  • Diceritakan tentang kelahiran Nabi Isa as. dari seorang wanita saleh yang tidak menikah bernama Siti Maryam. Salah satu tanda kebesaran Allah SWT pada peristiwa tersebut yaitu membuat Nabi Isa as. bisa berbicara saat masih bayi;
  • Turunnya kitab Injil kepada Nabi Isa as. yang menyempurnakan kitab sebelumnya yaitu Taurat;
  • Beberapa mukjizat Nabi Isa as. Juga diterangkan pada surat Ali 'Imran ayat 49 ini, mulai dari mampu menghidupkan benda mati, menyembuhkan orang buta dan penyakit kusta, hingga menghidupkan orang yang sudah mati dan semua atas izin Allah SWT;
  • Diceritakan pula tentang Hawariyyun yaitu sahabat-satabah setia Nabi Isa as. yang selalu membantu dalam berdakwah dan beriman kepada Allah SWT.

3. Keutamaan surat Ali 'Imran

Surat Ali 'Imran Ayat 46-60 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaanmy al quran (pexels.com/RODNAE Productions)

Allah SWT menurunkan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup yang paling sempurna. Di dalamnya termuat banyak tata cara dan hukum syariat Islam, serta peristiwa-peristiwa yang menjadi tanda-tanda kebesaran dan kuasa-Nya.

Mengimani Al-Qur'an bisa dilakukan dengan mempelajari dan mengamalkan apa yang diajarkan dalam surat Ali 'Imran. Niscaya, hal-hal baik dan penuh berkah akan mengampiri hidup.

Di akhirat nanti, ayat-ayat dalam surat Ali 'Imran pun akan menjadi penolong dari siksa api neraka. Selain itu, para malaikat akan turut mendoakan kebaikan bagi umat Muslim yang membaca surat Madaniyah satu ini. Yuk, amalkan sekarang.

Baca Juga: Surat Ali 'Imran Ayat 31-45 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

Topik:

  • Langgeng Irma Salugiasih

Berita Terkini Lainnya