Surat Asy-Syu'ara Ayat 61-74 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

Yuk, lebih mengenal kisah Nabi Musa a.s dan Nabi Ibrahim a.s

Surat Asy-Syu'ara termasuk golongan surat Makkiyah karena diturunkan di kota Makkah. Surat ini banyak mengisahkan para nabi dan rasul yang sifatnya sama sekali tidak bisa disamakan dengan penyair lainnya.

Terdiri dari 227 ayat, surat Asy-Syu'ara pun menjadi salah satu dari 13 surat dalam Al-Qur'an yang memiliki lebih dari seratus ayat. Yuk, simak bacaan arab, latin, serta artinya dari surat Asy-Syu'ara ayat 61–74 ini.

1. Surat Asy-Syu'ara ayat 61–74 beserta artinya

Surat Asy-Syu'ara Ayat 61-74 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi Al-Qur'an (pexels.com/mraqieb)

Merupakan surat ke-26 dalam Al-Qur'an, inilah bacaan arab, bahasa latin, serta arti dari surat Asy-Syu'ara ayat 61–74 yang bisa kamu pahami.

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

Bismillahirrahmannirrahiim.

Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Ayat 61

فَلَمَّا تَرَاۤءَ الْجَمْعٰنِ قَالَ اَصْحٰبُ مُوْسٰٓى اِنَّا لَمُدْرَكُوْن

Fa lammaa taraa ‘al jam’aani qaala asshaabu muusaa innaa lamurdrakuun.

Artinya: Maka ketika kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa, “Kita benar-benar akan tersusul.”

Ayat 62

قَالَ كَلَّاۗ اِنَّ مَعِيَ رَبِّيْ سَيَهْدِيْنِ

Qaala kallaa, inna ma’iya rabbi sayahdiin.

Artinya: Dia (Musa) menjawab, “Sekali-kali tidak akan (tersusul), sesungguhnya Tuhanku bersamaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku.”

Ayat 63

فَاَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰٓى اَنِ اضْرِبْ بِّعَصَاكَ الْبَحْرَۗ فَانْفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَالطَّوْدِ الْعَظِيْمِ

Fa auhainaa ilaa muusaa anidrib bi’asaakal bahr fanfalaqa fa kaana kullu firqing kattaudil ‘aziim.

Artinya: Lalu Kami wahyukan kepada Musa, “Pukullah laut ini dengan tongkatmu." Maka terbelahlah lautan itu, dan setiap belahan seperti gunung yang besar.

Ayat 64

وَاَزْلَفْنَا ثَمَّ الْاٰخَرِيْنَ

Wa azlafnaa sammal aakhariin.

Artinya: Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang lain.

Ayat 65

وَاَنْجَيْنَا مُوْسٰى وَمَنْ مَّعَهٗٓ اَجْمَعِيْنَ

Wa anjainaa muusaa wa mam ma’ahuu ajma’iin.

Artinya: Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang bersamanya.

Ayat 66

 ثُمَّ اَغْرَقْنَا الْاٰخَرِيْنَ

Summa agraqnal aakhariin.

Artinya: Kemudian Kami tenggelamkan golongan yang lain.

Ayat 67

اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً ۗوَمَا كَانَ اَكْثَرُهُمْ مُّؤْمِنِيْنَ

Inna fii zaalika la’aayah, wa maa kaana aksaruhum mu’miniin.

Artinya: Sungguh, pada yang demikian itu terdapat suatu benda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.

Ayat 68

dm-player

 وَاِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ

Wa inna rabbaka lahuwal ‘aziizur rahiim.

Artinya: Dan sesungguhnya Tuhanmu Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Penyayang.

Ayat 69

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَاَ اِبْرٰهِيْمَ

Watlu ‘ualaihim naba ‘a ibraahiim.

Artinya: Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim.

Ayat 70

اِذْ قَالَ لِاَبِيْهِ وَقَوْمِهٖ مَا تَعْبُدُوْنَ

Iz qaala li’abiihi wa qaumihii maa ta’budun.

Artinya: Ketika dia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya dan kaumnya, “Apakah yang kamu sembah?”

Ayat 71

قَالُوْا نَعْبُدُ اَصْنَامًا فَنَظَلُّ لَهَا عٰكِفِيْنَ

Qaaluu na’budu asnaaman fa nazallahu lahaa ‘aakifiin.

Artinya: Mereka menjawab, “Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembanhnya.”

Ayat 72

 قَالَ هَلْ يَسْمَعُوْنَكُمْ اِذْ تَدْعُوْنَ

Qaala hal yasma ‘uunakum iz tad ‘uun.

Artinya: Dia (Ibrahim) berkata, “Apakah mereka mendengarmu ketika kamu berdoa (kepadanya)?

Ayat 73

اَوْ يَنْفَعُوْنَكُمْ اَوْ يَضُرُّوْنَ

Au yanfa’ uunakum au yadurruun.

Artinya: Atau (dapatkah) mereka memberi manfaat atau mencelakakan kamu?”

Ayat 74

قَالُوْا بَلْ وَجَدْنَآ اٰبَاۤءَنَا كَذٰلِكَ يَفْعَلُوْنَ

Qaaluu bal wajadnaa aabaa ‘anaa kazaalika yaf’aluun.

Artinya: Mereka menjawab, “Tidak, tetapi kami dapati nenek moyang kami berbuat begitu.”

Baca Juga: Surat Asy-Syu'ara Ayat 47-60 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

2. Kandungan surat Asy-Syu'ara ayat 61–74

Surat Asy-Syu'ara Ayat 61-74 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi membaca Al-Qur'an (pexels.com/Pok Rie)

Kandungan pada surat Asy-Syu'ara ayat 61–74 ini menjelaskan tentang kisah dari Nabi Musa a.s yang diberikan mukjizat melalui tongkatnya. Di mana Allah SWT tunjukkan kekuasaannya melalui tongkat tersebut yang dipukul lalu membelahlah air laut dengan mudahnya.

Dalam surah ini juga menjelaskan tentang usaha Nabi Ibrahim a.s dalam mengajak ayahnya sang tukang pembuat berhala ternama dan kaumnya untuk berdialog mengenai ketuhanan. Ayah Nabi Ibrahim a.s merupakan peyembah berhala. Padahal Allah SWT telah menunjukkan kekuasaan-Nya. Namun, sebagian dari mereka orang-orang kafir tidaklah beriman.

3. Keutamaan surat Asy-Syu’ara

Surat Asy-Syu'ara Ayat 61-74 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi membaca Al-Qur'an (pixabay/hashem islami)

Keutamaan surat Asy-Syu'ara ini adalah menjadikan kita sebagai hamba Allah SWTyang selalu ingat akan kekuasaaan-Nya. Kemudian juga tidak boleh percaya dengan benda apapun ataupun siapa pun apalagi menyembahnya kecuali pada Allah SWT.

Selain itu, Allah SWT melarang kita untuk bersikap sombong. Karena segala sesuatu yang ada di bumi ini hanyalah kekuasaan-Nya. Bahkan dari ujung barat hingga ujung timur, itu semua ada karena Allah SWT.

Itulah penjelasan tentang surat Asy-Syu'ara ayat 61–74. Diharapkan dengan membaca ini, kita selalu menjadi orang yang rendah hati serta tidak sombong akan harta duniawi yang kini dimiliki.

Baca Juga: 20 Doa Pendek Sehari-hari yang Harus Dihafal dan Diamalkan

Topik:

  • Langgeng Irma Salugiasih

Berita Terkini Lainnya