Surat Sad Ayat 23-45 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

Memuat kisah Nabi Daud a.s dan Nabi Ayyub a.s

Surat ini menjadi surat ke-38 dalam Al-Qur'an. Diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW di Kota Makkah, surat Sad terdiri dari 88 ayat.

Surat Sad diturunkan setelah surat Al-Qamar. Berikut bacaan surat Sad ayat 23–45 beserta kandungan dan keutamaannya yang musti dipahami. Yuk, simak sampai habis!

1. Surat Sad ayat 23–45 beserta artinya

Surat Sad Ayat 23-45 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi Al-Qur'an (unsplash.com/Madrosah Sunnah)

Surat Sad menjadi bagian dari juz 23 dalam Al-Qur'an. Nah, berikut bacaan arab Sad ayat 23–45, latin dan artinya.

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

Bismillahirrahmannirrahiim.

Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Ayat 23

اِنَّ هٰذَآ اَخِيْ ۗ لَهٗ تِسْعٌ وَّتِسْعُوْنَ نَعْجَةً وَّلِيَ نَعْجَةٌ وَّاحِدَةٌ ۗفَقَالَ اَكْفِلْنِيْهَا وَعَزَّنِيْ فِى الْخِطَابِ

Inna hāżā akhī, lahụ tis'uw wa tis'ụna na'jataw wa liya na'jatuw wāḥidah, fa qāla akfilnīhā wa 'azzanī fil-khiṭāb.

Artinya: Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina dan aku mempunyai seekor saja, lalu dia berkata, “Serahkanlah (kambingmu) itu kepadaku! Dan dia mengalahkan aku dalam perdebatan.”

Ayat 24

قَالَ لَقَدْ ظَلَمَكَ بِسُؤَالِ نَعْجَتِكَ اِلٰى نِعَاجِهٖۗ وَاِنَّ كَثِيْرًا مِّنَ الْخُلَطَاۤءِ لَيَبْغِيْ بَعْضُهُمْ عَلٰى بَعْضٍ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَقَلِيْلٌ مَّا هُمْۗ وَظَنَّ دَاوٗدُ اَنَّمَا فَتَنّٰهُ فَاسْتَغْفَرَ رَبَّهٗ وَخَرَّ رَاكِعًا وَّاَنَابَ 

Qāla laqad ẓalamaka bisu`āli na'jatika ilā ni'ājih, wa inna kaṡīram minal-khulaṭā`i layabgī ba'ḍuhum 'alā ba'ḍin illallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti wa qalīlum mā hum, wa ẓanna dāwụdu annamā fatannāhu fastagfara rabbahụ wa kharra rāki'aw wa anāb.

Artinya: Dia (Daud) berkata, “Sungguh, dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk (ditambahkan) kepada kambingnya. Memang banyak di antara orang-orang yang bersekutu itu berbuat zalim kepada yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; dan hanya sedikitlah mereka yang begitu.” Dan Dawud menduga bahwa Kami mengujinya; maka dia memohon ampunan kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertobat.

Ayat 25

فَغَفَرْنَا لَهٗ ذٰلِكَۗ وَاِنَّ لَهٗ عِنْدَنَا لَزُلْفٰى وَحُسْنَ مَاٰبٍ

Fa gafarnā lahụ żālik, wa inna lahụ 'indanā lazulfā wa ḥusna ma`āb.

Artinya: Lalu Kami mengampuni (kesalahannya) itu. Dan sungguh, dia mempunyai kedudukan yang benar-benar dekat di sisi Kami dan tempat kembali yang baik.

Ayat 26

يٰدَاوٗدُ اِنَّا جَعَلْنٰكَ خَلِيْفَةً فِى الْاَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوٰى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَضِلُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ ۢبِمَا نَسُوْا يَوْمَ الْحِسَابِ

Yā dāwụdu innā ja'alnāka khalīfatan fil-arḍi faḥkum bainan-nāsi bil-ḥaqqi wa lā tattabi'il-hawā fa yuḍillaka 'an sabīlillāh, innallażīna yaḍillụna 'an sabīlillāhi lahum 'ażābun syadīdum bimā nasụ yaumal-ḥisāb.

Artinya: (Allah berfirman), “Wahai Daud! Sesungguhnya engkau Kami jadikan khalifah (penguasa) di bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sungguh, orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.”

Ayat 27

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاۤءَ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلًا ۗذٰلِكَ ظَنُّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَوَيْلٌ لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنَ النَّارِۗ

Wa mā khalaqnas-samā`a wal-arḍa wa mā bainahumā bāṭilā, żālika ẓannullażīna kafarụ fa wailul lillażīna kafarụ minan-nār.

Artinya: Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan sia-sia. Itu anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang yang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.

Ayat 28

اَمْ نَجْعَلُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ كَالْمُفْسِدِيْنَ فِى الْاَرْضِۖ اَمْ نَجْعَلُ الْمُتَّقِيْنَ كَالْفُجَّارِ

Am naj'alullażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti kal-mufsidīna fil-arḍi am naj'alul-muttaqīna kal-fujjār.

Artinya: Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang jahat?

Ayat 29

كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوْٓا اٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الْاَلْبَابِ

Kitābun anzalnāhu ilaika mubārakul liyaddabbarū āyātihī wa liyatażakkara ulul-albāb.

Artinya: Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.

Ayat 30

وَوَهَبْنَا لِدَاوٗدَ سُلَيْمٰنَۗ نِعْمَ الْعَبْدُ ۗاِنَّهٗٓ اَوَّابٌۗ

Wa wahabnā lidāwụda sulaimān, ni'mal-'abd, innahū awwāb.

Artinya: Dan kepada Daud Kami karuniakan (anak bernama) Sulaiman; dia adalah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah).

Ayat 31

اِذْ عُرِضَ عَلَيْهِ بِالْعَشِيِّ الصّٰفِنٰتُ الْجِيَادُۙ

Iż 'uriḍa 'alaihi bil-'asyiyyiṣ-ṣāfinātul-jiyād.

Artinya: (Ingatlah) ketika pada suatu sore dipertunjukkan kepadanya (kuda-kuda) yang jinak, (tetapi) sangat cepat larinya.

Ayat 32

فَقَالَ اِنِّيْٓ اَحْبَبْتُ حُبَّ الْخَيْرِ عَنْ ذِكْرِ رَبِّيْۚ حَتّٰى تَوَارَتْ بِالْحِجَابِۗ

Fa qāla innī aḥbabtu ḥubbal-khairi 'an żikri rabbī, ḥattā tawārat bil-ḥijāb.

Artinya: Maka dia berkata, “Sesungguhnya aku menyukai segala yang baik (kuda), yang membuat aku ingat akan (kebesaran) Tuhanku, sampai matahari terbenam.”

Ayat 33

رُدُّوْهَا عَلَيَّ ۚفَطَفِقَ مَسْحًا ۢبِالسُّوْقِ وَالْاَعْنَاقِ

Ruddụhā 'alayy, fa ṭafiqa mas-ḥam bis-sụqi wal-a'nāq.

Artinya: "Bawalah semua kuda itu kembali kepadaku." Lalu dia mengusap-usap kaki dan leher kuda itu.

Ayat 34

وَلَقَدْ فَتَنَّا سُلَيْمٰنَ وَاَلْقَيْنَا عَلٰى كُرْسِيِّهٖ جَسَدًا ثُمَّ اَنَابَ

Wa laqad fatannā sulaimāna wa alqainā 'alā kursiyyihī jasadan ṡumma anāb.

dm-player

Artinya: Dan sungguh, Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian dia bertobat.

Ayat 35

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَهَبْ لِيْ مُلْكًا لَّا يَنْۢبَغِيْ لِاَحَدٍ مِّنْۢ بَعْدِيْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ

Qāla rabbigfir lī wa hab lī mulkal lā yambagī li`aḥadim mim ba'dī, innaka antal-wahhāb.

Artinya: Dia berkata, “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun setelahku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Pemberi.”

Ayat 36

فَسَخَّرْنَا لَهُ الرِّيْحَ تَجْرِيْ بِاَمْرِهٖ رُخَاۤءً حَيْثُ اَصَابَۙ

Fa sakhkharnā lahur-rīḥa tajrī bi`amrihī rukhā`an ḥaiṡu aṣāb.

Artinya: Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut perintahnya ke mana saja yang dikehendakinya.

Ayat 37

وَالشَّيٰطِيْنَ كُلَّ بَنَّاۤءٍ وَّغَوَّاصٍۙ

Wasy-syayāṭīna kulla bannā`iw wa gawwāṣ.

Artinya: Dan (Kami tundukkan pula kepadanya) setan-setan, semuanya ahli bangunan dan penyelam.

Ayat 38

وَّاٰخَرِيْنَ مُقَرَّنِيْنَ فِى الْاَصْفَادِ

Wa ākharīna muqarranīna fil-aṣfād.

Artinya: Dan (setan) yang lain yang terikat dalam belenggu.

Ayat 39

هٰذَا عَطَاۤؤُنَا فَامْنُنْ اَوْ اَمْسِكْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Hāżā 'aṭā`unā famnun au amsik bigairi ḥisāb.

Artinya: Inilah anugerah Kami; maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) tanpa perhitungan.

Ayat 40

وَاِنَّ لَهٗ عِنْدَنَا لَزُلْفٰى وَحُسْنَ مَاٰبٍ

Wa inna lahụ 'indanā lazulfā wa ḥusna ma`āb.

Artinya: Dan sungguh, dia mempunyai kedudukan yang dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik.

Ayat 41

وَاذْكُرْ عَبْدَنَآ اَيُّوْبَۘ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗٓ اَنِّيْ مَسَّنِيَ الشَّيْطٰنُ بِنُصْبٍ وَّعَذَابٍۗ

Ważkur 'abdanā ayyụb, iż nādā rabbahū annī massaniyasy-syaiṭānu binuṣbiw wa 'ażāb.

Artinya: Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika dia menyeru Tuhannya, “Sesungguhnya aku diganggu setan dengan penderitaan dan bencana.”

Ayat 42

اُرْكُضْ بِرِجْلِكَۚ هٰذَا مُغْتَسَلٌۢ بَارِدٌ وَّشَرَابٌ

Urkuḍ birijlik, hāżā mugtasalum bāriduw wa syarāb.

Artinya: Allah berfirman, “Hentakkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.”

Ayat 43

وَوَهَبْنَا لَهٗٓ اَهْلَهٗ وَمِثْلَهُمْ مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنَّا وَذِكْرٰى لِاُولِى الْاَلْبَابِ

Wa wahabnā lahū ahlahụ wa miṡlahum ma'ahum raḥmatam minnā wa żikrā li`ulil-albāb.

Artinya: Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan Kami lipatgandakan jumlah mereka, sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang berpikiran sehat.

Ayat 44

وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِبْ بِّهٖ وَلَا تَحْنَثْ ۗاِنَّا وَجَدْنٰهُ صَابِرًا ۗنِعْمَ الْعَبْدُ ۗاِنَّهٗٓ اَوَّابٌ

Wa khuż biyadika ḍigṡan faḍrib bihī wa lā taḥnaṡ, innā wajadnāhu ṣābirā, ni'mal-'abd, innahū awwāb.

Artinya: Dan ambillah seikat (rumput) dengan tanganmu, lalu pukullah dengan itu dan janganlah engkau melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah).

Ayat 45

وَاذْكُرْ عِبٰدَنَآ اِبْرٰهِيْمَ وَاِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ اُولِى الْاَيْدِيْ وَالْاَبْصَارِ

Ważkur 'ibādanā ibrāhīma wa is-ḥāqa wa ya'qụba ulil-aidī wal-abṣār.

Artinya: Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishak dan Yakub yang mempunyai kekuatan-kekuatan yang besar dan ilmu-ilmu (yang tinggi).

Baca Juga: Surat Sad Ayat 1-22 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

2. Kandungan surat Sad ayat 1–22

Surat Sad Ayat 23-45 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi Al-Qur'an (pixabay/coffe)

Al-Qur'an menjadi salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW yang musti diteladani umat manusia. Pada surat Sad ayat 23–45 ini memuat pembahasan mengenai kisah Nabi Daud a.s dan Nabi Ayyub a.s. Selain itu ada pula beberapa pokok kandungan lainnya, yaitu:

  • Surat Sad menjelaskan tentang rahasia-rahasia kejadian di alam semesta, seperti air yang mengalir dari hentakan kaki atas izin Allah SWT dan kekuasaan-Nya yang mampu menundukkan segala yang ada di semesta ini.
  • Menceritakan tentang Nabi Sulaiman a.s dan ujian yang dialaminya yakni terbaring sakit dan tidak berdaya. Allah SWT pun menerima taubatnya dan mendatangkan angin yang siap mengantar Nabi Sulaiman ke mana pun pergi.
  • Penegasan Allah SWT bahwa tidak pantas memberi perlakuan yang sama kepada orang-orang yang mengerjakan kebajikan dan yang mengerjakan keburukan.
  • Tujuan diturunkannya Al-Qur'an sebagai petunjuk dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang menghayatinya.

3. Keutamaan surat Sad

Surat Sad Ayat 23-45 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi membaca Al-Qur'an (pexels.com/Thirdman)

Surat Sad termasuk Al-Matsani untuk Nabi Muhammad SAW sebagai pengganti kitab Injil. Begitu pula jika mengimani apa yang diajarkan dalam surat Sad ini, maka niscaya akan mendapat keutamaan, di antaranya:

  • Membaca surat Sad ayat 45 dengan istikamah setelah melaksanakan salat fardu, akan memperoleh kebahagiaan dan ketenangan hidup.
  • Nabi Sulaiman a.s berdoa kepada Allah SWT untuk mendapatkan kekayaan dengan membaca surat Sad ayat 35.
  • Sebagai pengingat bahwa Allah SWT tidak memberikan keberkahan kepada orang-orang yang berbuat zalim. Karena keberkahan yang hakiki hanyalah miliki orang-orang beriman dan yang mengerjakan kebajikan.
  • Kian semangat dalam berlomba mengejar rahmat Allah SWT.

Itulah bacaan surat Sad ayat 23–45 beserta arti dan kandungannya yang dapat dipelajari. Semoga kita bisa mengamalkannya sedikit demi sedikit, ya. Amin.

Baca Juga: 5 Doa Meminta Jodoh, Para Jomblo Tidak Perlu Sedih dan Berkecil Hati!

Topik:

  • Langgeng Irma Salugiasih

Berita Terkini Lainnya