Surat Taha Ayat 106-120 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

Terdapat kisah Nabi Adam as. dan iblis saat tinggal di surga

Surat Taha merupakan surat dalam Al-Qur'an yang terdiri dari 135 ayat. Surat ini termasuk ke dalam golongan surat Makkiyyah dan diturunkan setelah Surat Maryam.

Penamaan Surat Taha diambil dari ayat pertama yang berbunyi taha. Selain itu, taha sendiri merujuk pada panggilan untuk laki-laki, yang dimaksud dalam surat ini adalah Nabi Muhammad SAW.

Membaca Al-Qur'an menjadi kewajiban umat Islam sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Untuk itu, marilah simak Surat Taha ayat 106-120 berikut yang telah disajikan beserta arti, kandungan, dan keutamaannya.

1. Surat Taha ayat 106-120 beserta artinya

Surat Taha Ayat 106-120 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi membaca Al Qur'an (unsplash.com/Rachid Oucharia)

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

Bismillahirrahmannirrahiim.

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

Ayat 106

فَيَذَرُهَا قَاعًا صَفْصَفًا

Fa yażaruhā qā‘an afṣafā.

Artinya: "kemudian Dia akan menjadikan (bekas gunung-gunung) itu dataran yang (terhampar) rata."

Ayat 107

لَّا تَرٰى فِيْهَا عِوَجًا وَّلَآ اَمْتًا

Lā tarā fīhā ‘iwajaw wa lā amtā.

Artinya: Engkau tidak akan melihat lagi dataran rendah dan dataran tinggi di sana.”

Ayat 108

يَوْمَىِٕذٍ يَّتَّبِعُوْنَ الدَّاعِيَ لَا عِوَجَ لَهٗ ۚوَخَشَعَتِ الْاَصْوَاتُ لِلرَّحْمٰنِ فَلَا تَسْمَعُ اِلَّا هَمْسًا

Yauma'iżiy yattabi‘ūnad-dā‘iya lā ‘iwaja lah, wa khasya‘atil-aṣwātu lir-raḥmāni falā tasma‘u illā hamsā.

Artinya: "Pada hari itu mereka mengikuti (panggilan) penyeru (Israfil) tanpa berbelok-belok. Semua suara tunduk merendah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, sehingga yang kamu dengar hanyalah bisik-bisik."

Ayat 109

يَوْمَىِٕذٍ لَّا تَنْفَعُ الشَّفَاعَةُ اِلَّا مَنْ اَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَرَضِيَ لَهٗ قَوْلًا

Yauma'iżil lā tanfa‘usy-syafā‘atu illā man ażina lahur-raḥmānu wa raḍiya lahū qaulā.

Artinya: "Pada hari itu tidak berguna syafaat, kecuali dari orang yang telah diberi izin oleh Yang Maha Pengasih dan yang diridai perkataannya."

Ayat 110

يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِهٖ عِلْمًا

Ya‘lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum wa lā yuḥīṭūna bihī ‘ilmā.

Artinya: "Dia (Allah) mengetahui apa yang di hadapan mereka (yang akan terjadi) dan apa yang di belakang mereka (yang telah terjadi), sedangkan ilmu mereka tidak dapat meliputi-Nya."

Ayat 111

وَعَنَتِ الْوُجُوْهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّوْمِۗ وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا

Wa ‘anatil-wujūhu lil-ḥayyil-qayyūm, wa qad khāba man ḥamala ẓulmā.

Artinya: "Semua wajah tertunduk di hadapan (Allah) Yang Mahahidup lagi Maha Mengurus. Sungguh rugi orang yang membawa kezaliman."

Ayat 112

وَمَنْ يَّعْمَلْ مِنَ الصّٰلِحٰتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا يَخٰفُ ظُلْمًا وَّلَا هَضْمًا

Wa may ya‘mal minaṣ-ṣāliḥāti wa huwa mu'minun falā yakhāfu ẓulmaw wa lā haḍmā.

Artinya: "Siapa yang mengerjakan kebajikan dan dia (dalam keadaan) beriman, maka dia tidak khawatir akan perlakuan zalim (terhadapnya) dan tidak (pula khawatir) akan pengurangan haknya."

Ayat 113

وَكَذٰلِكَ اَنْزَلْنٰهُ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا وَّصَرَّفْنَا فِيْهِ مِنَ الْوَعِيْدِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ اَوْ يُحْدِثُ لَهُمْ ذِكْرًا

Wa każālika anzalnāhu qur'ānan ‘arabiyyaw wa ṣarrafnā fīhi minal-wa‘īdi la‘allahum yattaqūna au yuḥdiṡu lahum żikrā.

dm-player

Artinya: "Demikianlah, Kami menurunkan Al-Qur’an dalam bahasa Arab dan Kami telah menjelaskan berulang-ulang di dalamnya sebagian dari ancaman agar mereka bertakwa atau agar (Al-Qur’an) itu memberi pengajaran bagi mereka."

Ayat 114

فَتَعٰلَى اللّٰهُ الْمَلِكُ الْحَقُّۚ وَلَا تَعْجَلْ بِالْقُرْاٰنِ مِنْ قَبْلِ اَنْ يُّقْضٰٓى اِلَيْكَ وَحْيُهٗ ۖوَقُلْ رَّبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا

Fa ta‘ālallāhul-malikul-ḥaqq, wa lā ta‘jal bil-qur'āni min qabli ay yuqḍā ilaika waḥyuh, wa qur rabbi zidnī ‘ilmā.

Artinya: "Mahatinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Janganlah engkau (Nabi Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Al-Qur’an sebelum selesai pewahyuannya kepadamu dan katakanlah, 'Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku.”

Ayat 115

وَلَقَدْ عَهِدْنَآ اِلٰٓى اٰدَمَ مِنْ قَبْلُ فَنَسِيَ وَلَمْ نَجِدْ لَهٗ عَزْمًا

Wa laqad ‘ahidnā ilā ādama min qablu fa nasiya wa lam najid lahū ‘azmā.

Artinya: "Sungguh telah Kami perintahkan Adam dahulu (agar tidak mendekati pohon keabadian), tetapi dia lupa dan Kami tidak mendapati padanya tekad yang kuat (untuk menjauhi larangan)."

Ayat 116

وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَ اَبٰى

Wa iż qulnā lil-malā'ikatisjudū li'ādama fa sajadū illā iblīsa abā.

Artinya: "(Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, 'Sujudlah kamu kepada Adam!' Mereka pun sujud, tetapi Iblis (enggan). Dia menolak."

Ayat 117

فَقُلْنَا يٰٓاٰدَمُ اِنَّ هٰذَا عَدُوٌّ لَّكَ وَلِزَوْجِكَ فَلَا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ الْجَنَّةِ فَتَشْقٰى

Fa qulnā yā ādamu inna hāżā ‘aduwwul laka wa lizaujika falā yukhrijannakumā minal-jannati fa tasyqā.

Artinya: "Kemudian Kami berfirman, 'Wahai Adam, sesungguhnya (Iblis) inilah musuh bagimu dan bagi istrimu. Maka, sekali-kali jangan sampai dia mengeluarkan kamu berdua dari surga. Kelak kamu akan menderita."

Ayat 118

اِنَّ لَكَ اَلَّا تَجُوْعَ فِيْهَا وَلَا تَعْرٰى

Inna laka allā tajū‘a fīhā wa lā ta‘rā.

Artinya: Sesungguhnya (ada jaminan) untukmu bahwa di sana engkau tidak akan kelaparan dan tidak akan telanjang."

Ayat 119

وَاَنَّكَ لَا تَظْمَؤُا فِيْهَا وَلَا تَضْحٰى

Wa annaka lā taẓma'u fīhā wa lā taḍḥā.

Artinya: Sesungguhnya di sana pun engkau tidak akan merasa dahaga dan tidak akan ditimpa terik matahari.”

Ayat 120

فَوَسْوَسَ اِلَيْهِ الشَّيْطٰنُ قَالَ يٰٓاٰدَمُ هَلْ اَدُلُّكَ عَلٰى شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَّا يَبْلٰى

Fa waswasa ilaihisy-syaiṭānu qāla yā ādamu hal adulluka ‘alā syajaratil-khuldi wa mulkil lā yablā.

Artinya: "Maka, setan membisikkan (pikiran jahat) kepadanya. Ia berkata, 'Wahai Adam, maukah aku tunjukkan kepadamu pohon khuldi (keabadian) dan kerajaan yang tidak akan binasa?”

2. Kandungan Surat Taha ayat 106-120

Surat Taha Ayat 106-120 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi Al-Qur'an (pexels.com/Tayeb MEZAHDIA)

Surat Taha ayat 106–120 membahas mengenai kebesaran Allah SWT melalui Al-Qur'an. Selain itu, terdapat beberapa pokok kandungan dari Surat Taha ayat 106–120 yang bisa dipelajari, yaitu:

  • Menerangkan Al-Qur'an yang juga memuat ancaman-ancaman Allah SWT yang ditujukan kepada hamba-Nya agar bertakwa;
  • Menceritakan tentang iblis yang tidak mau bersujud kepada Nabi Adam as. dan menggoda Nabi Adam as. dengan buah khuldi;
  • Menerangkan bahwasanya tidak ada syafaat untuk orang-orang selain yang telah diberi izin oleh Allah SWT karena menjaga tutur kata dan perbuatannya selama hidup.

3. Keutamaan Surat Taha

Surat Taha Ayat 106-120 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi seorang laki-laki sedang berdoa di dalam masjid (unsplash.com/@jim_pave)

Ada banyak manfaat membaca Al-Qur'an yang bisa diperoleh. Selain membuat hati dan pikiran jadi lebih tentram, membaca Al-Qur'an merupakan investasi jangka panjang untuk kehidupan di akhirat nantinya.

Setiap ayat dalam Al-Qur'an mengandung suatu maksud dan kebaikan bagi umat Islam. Seperti pada Surat Taha ayat 106–120 yang memiliki keutamaan sebagai berikut:

  • Mengingatkan kita untuk memperbanyak mengerjakan kebajikan berdasarkan iman agar terlindungi dari perlakuan zalim;
  • Membaca Surat Taha dan mengamalkan kandungannya, niscaya akan mendapat syafaat Allah SWT di akhirat kelak;
  • Dapat memetik hikmah dari kisah Nabi Adam as. dan iblis agar menguatkan iman sehingga tidak mudah termakan bujuk rayu iblis dalam kehidupan sehari-hari.

Demkian bacaan Surat Taha ayat 106–120 beserta lafaz arab, kandungan, dan keutamaan yang akan diperoleh bila mengamalkannya. Semoga informasi tersebut bermanfaat, ya.

Baca Juga: Surat Al-A'raf Ayat 157-168 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

Topik:

  • Langgeng Irma Salugiasih

Berita Terkini Lainnya