Bali, sebuah pulau yang dikenal dunia sebagai surga pariwisata, menyuguhkan keindahan alam yang tidak diragukan lagi. Dari hamparan pantai berpasir putih memikat, gunung-gunung menjulang berlatarkan langit biru, hingga sawah berundak menakjubkan. Semuanya memancarkan pesona yang membuat siapa pun terpikat.
Namun, di balik keelokan alamnya, tersimpan kenyataan pahit yang dirasakan oleh sebagian warganya yaitu keterbatasan air bersih. Sebuah kebutuhan dasar yang seringkali dianggap remeh, justru menjadi barang langka.
Air adalah anugerah yang melimpah. Tetapi bagi sebagian orang, itu adalah sebuah perjuangan. Di Desa Ban, Kabupaten Karangasem, yang jauh dari gemerlap pariwisata, air menjadi barang yang harus diperjuangkan. Dalam dunia yang terus berkembang, sebuah tetes air bisa menjadi harapan untuk kehidupan yang lebih baik. Dan, di sinilah langkah kecil Reza Riyady Pragita masuk, membawa senyum ceria melalui program SAUS atau Sumber Air Untuk Sesama. Sebuah inisiatif sederhana yang memantik perubahan besar bagi mereka yang membutuhkan.
Dalam workshop kompetisi menulis Anugerah Pewarta Astra 2025 beberapa waktu lalu, Reza menceritakan kisahnya membuat SAUS untuk PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Desa Ban yang berawal dari kegiatan wisatanya ke Bali Timur hingga melihat warga yang kekurangan air bersih.
Desa tersebut merupakan desa yang paling terdampak dari Gunung Agung, yang pada mulanya akan dibantu untuk bangun bedah rumah. Namun, bantuan tersebut urung dilakukan dan berganti dengan sesuatu yang jauh lebih mendesak.
“Perjalanan saya waktu itu justru gak jadi bangun bedah rumah. Tapi, saya melihat sebuah fenomena yang membuat saya merinding nangis. Saya melihat sebuah daerah yang kekurangan air dan ibu-ibu di sana mencari air di tempat yang cukup jauh, memasukkan air ke dalam jerigen, hingga mendorongnya dengan jarak berkilo-kilo meter untuk digunakan di tempat tinggalnya,” ujarnya dalam sesi kedua workshop kompetisi menulis Anugerah Pewarta Astra 2025 belum lama ini.
Itulah yang menggerakkan hatinya membuat SAUS. Dia bersama beberapa rekannya pun memilih membantu dengan mendekatkan sumber air bersih agar seluruh warga bisa mengaksesnya lebih mudah untuk hidup yang lebih sehat.
