"Pastinya Yuk Tukoni bukan lahir sebagai bisnis awalnya, tapi sebagai gerakan sosial menyambung nafas UMKM tadi," ungkap Eri dalam wawancara bersama Astra dan IDN Times.
Yuk Tukoni dan Nyala untuk Berdampak bagi UMKM Yogyakarta

- Yuk Tukoni lahir dari keprihatinan pada UMKM Jogja di masa pandemik COVID-19
- Yuk Tukoni menawarkan solusi konkret dengan strategi distribusi kreatif dan promo gratis ongkir
- Yuk Tukoni memperoleh penghargaan SATU Indonesia Awards dari Astra Geliat
- Menjaga nyala kecil dari sosial movement ke bisnis dengan offline store dan online store
Kamu adalah penggemar kuliner Yogyakarta, namun tinggal jauh dari daerah asal gudeg ini. Apakah kamu tahu, ada satu market place yang menjual berbagai menu khas Jogja dan bisa mengirimkannya tepat ke depan rumahmu?
Yuk Tukoni berasal dari bahasa Jawa yang berarti "ayo dibeli". Market place ini menyediakan banyak makanan khas Jogja dalam bentuk beku sehingga aman dikirim ke luar kota, nih. Menariknya, semuanya jenis makanan ini bisa kamu beli di satu toko sehingga hemat ongkos kirim.
Ternyata Yuk Tukoni bukan bisnis jualan makanan biasa, nih. Toko ini awalnya merupakan gerakan sosial yang peduli pada UMKM Jogja di masa pandemik COVID-19. Yuk, kita simak bersama kisahnya!
1. Lahirnya Yuk Tukoni

Siapa sangka Yuk Tukoni justru lahir dari keprihatinan pendirinya pada para pedagang makanan di masa pandemik COVID-19. Pasar yang lesu membuat banyak pedagang mengeluh kehilangan pelanggan. Bahkan gak sedikit yang berniat gulung tikar karena usahanya tak kunjung membaik.
Kondisi terhimpit membuat Eri Kuncoro dan Revo Suladasha, founder Yuk Tukoni harus memutar otak agar kawan-kawannya yang memiliki usaha food and beverage (F&B) bisa tetap bertahan. Mereka pun berusaha mencari pola distribusi yang lebih kreatif dan menghasilkan banyak penjualan.
Gak perlu waktu lama, Eri dan kawan-kawan segera mengeksekusi ide yang muncul dalam benak mereka. Dalam wawancara bersama Astra dan IDN Times, Eri mengungkapkan bahwa Yuk Tukoni lahir hanya 12 hari sejak inspirasinya membuat market place ini muncul.
Sebuah kisah unik karena Yuk Tukoni awalnya digagas sebagai gerakan sosial Eri juga menyatakan, perubahan bentuk Yuk Tukoni menjadi bisnis harus melalui banyak tantangan. Namun Yuk Tukoni membuktikan bahwa nyala kecil untuk terus berdampak itu masih terjaga hingga kini.
2. Ajakan bergerak dengan menawarkan solusi konkret

Pastinya memulai Yuk Tukoni yang merupakan gagasan baru dan belum teruji bukanlah hal yang mudah. Perjuangan Yuk Tukoni menggandeng pengusaha F&B di Yogyakarta juga membutuhkan banyak usaha.
Namun Eri dan kawan-kawan gak mudah menyerah. Mereka yakin bahwa niat baiknya akan membuahkan hasil. Yuk Tukoni membuktikannya dengan menyusun strategi serta menawarkan solusi konkret dari masalah yang sedang dihadapi para pedagang, yakni menarik pembeli.
Eri dan kawan-kawan mendatangi koleganya satu persatu sambil menawarkan ide. Mereka bersedia membantu para pengusaha kecil dengan marketing, mempercantik packaging, bahkan mengajari cara membuat produk makanan yang dijual bisa tahan lama dan tetap layak dikirim ke banyak tempat.
Setelah menyulap produk makanan menjadi lebih menarik dan awet, Yuk Tukoni kini siap mengirimkannya ke berbagai lokasi. Distribusi makanan beku ini dimulai dengan wilayah di sekitar Daerah Istimewa Yogyakarta terlebih dahulu.
Untuk menarik konsumen, awalnya Yuk Tukoni memanfaatkan jaringan Whatsapp dengan skema "membeli dagangan kawan". Yuk Tukoni juga memberikan promo gratis ongkir untuk pengiriman di bawah jarak 10 kilometer. Strategi terus berkembang hingga akhirnya Yuk Tukoni juga menerima pesanan lewat instagram serta meluncurkan toko online.
Beberapa kawan pengusaha F&B dengan telaten menerima ide Yuk Tukoni dan bersama mengusahakan sistem distribusi kreatif ini menjadi nyata. Namun ada juga yang enggan melakukan perubahan dan tetap menjalankan usaha sambil berpasrah di tengah pandemik COVID-19.
Eri menganggap hal tersebut adalah wajar, ketika suatu ide diterima atau ditolak. Meskipun demikian, perlahan Yuk Tukoni mampu membuktikan manfaatnya bagi para pengusaha F&B yang mau ikut berjuang bersamanya. Eri dan kawan-kawan pun merasa lega karena niat baiknya berbuah manis.
"Dampak nyata yang paling terlihat, UMKM kembali bernapas," ungkap Eri.
3. Yuk Tukoni memperoleh penghargaan SATU Indonesia Awards dari Astra

Geliat Yuk Tukoni menarik perhatian banyak pihak. Dalam wawancara bersama Astra dan IDN Times, Eri mengungkapkan bahwa ada kawan media yang mendaftarkan gerakan Yuk Tukoni dalam ajang apresiasi SATU Indonesia Awards 2020.
SATU Indonesia Awards merupakan program apresiasi tahunan dari PT Astra International Tbk. Penghargaan ini diberikan pada generasi muda yang memiliki kontribusi positif dalam bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan teknologi bagi masyarakat Indonesia.
Yuk Tukoni sendiri didaftarkan dalam Kategori Khusus Pejuang Tanpa Pamrih di Masa Pandemi COVID-19 dan berhasil memenangkannya. Eri mengaku bahagia dan tidak menyangka. Namun baginya, kemenangan ini bukan hanya untuk dirinya dan Yuk Tukoni, tapi juga bagi seluruh masyarakat Indonesia.
"Bagi saya ini bukan soal penghargaan, ya, tapi bentuk pengakuan bahwa gotong royong masih relevan di masa krisis ini," ungkapnya.
4. Menjaga nyala kecil dari sosial movement ke bisnis

Mungkin kamu penasaran, apakah Yuk Tukoni masih ada hingga saat ini? Jawabannya, masih.
Kamu bisa datang dan berkunjung ke offline store Yuk Tukoni yang berada di Jl. K.H. Muhdi nomor 140, Nayan, Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Toko berisi makanan khas Daerah Istimewa Yogyakarta ini buka mulai pukul 9.00 WIB.
Jika kamu berada jauh dari DIY, maka kamu masih bisa belanja di Yuk Tukoni lewat online store. Kamu bisa menghubungi Instagram Yuk Tukoni di @yuktukoni atau mencari tokonya di Shopee maupun Tokopedia, nih.
Eri berkata bahwa menjaga nyala kecil Yuk Tukoni memang penuh tantangan. Namun ia masih menjalankan usahanya itu hingga kini. Terakhir, dalam wawancara bersama Astra dan IDN Times, Eri berpesan pada pemuda Indonesia untuk terus berdampak dengan melakukan hal serupa.
"Jangan mulai dari ingin menang, tapi dari ingin berdampak," Eri menutup perbincangannya.
Itulah sekelumit cerita tentang Yuk Tukoni, sebuah gerakan sosial yang lahir dari kepedulian terhadap sesama dan beralih rupa menjadi bisnis. Semoga kisah ini menginspirasi kamu untuk terus berdampak bagi masyarakat sekitar, ya.



















