4 Sifat yang Bisa Membuat Orang Lain Jengkel padamu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Selain mempunyai kelebihan dan potensi, setiap orang juga memiliki kekurangan di dalam diri. Kekurangan ini bisa berupa sifat-sifat yang kurang baik. Tidak dipungkiri memang sifat-sifat ini merupakan bagian dari hidup yang tidak bisa dilepaskan.
Kita pun masih bisa memaklumi kalau hal tersebut masih dalam batas wajar. Namun disamping itu, ada juga sifat-sifat kurang baik yang sangat mengganggu bahkan bisa menyakiti hati orang lain. Untuk itu sifat-sifat seperti ini, kita harus mau untuk memperbaiki diri. Agar kelak kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Bertutur kata yang sopan dan tindakan kita tidak melukai hati seseorang.
Dilansir dari akun satu persen berikut beberapa sifat yang bisa membuat jengkel seseorang.
1. Peculiarity, si paling gak normal
Seseorang yang mempunyai sifat ini, biasanya suka meremehkan orang lain. Si peculiarity ini juga mempunyai rasa penasaran tinggi terhadap kehidupan seseorang. Di samping itu juga, mereka juga suka nyinyir tentang orang lain.
Contohnya "Udah nikah setahun kok belum punya anak? Mandul ya?"
Contoh kedua "Cewek kok gak bisa masak? Nanti gak ada yang mau, lho,"
"Kok nikahnya di KUA, gak ada duit, ya?"
Ungkapan-ungkapan di atas tidak sepatutnya ditujukan untuk orang lain. Sudah sangat jelas bahwa ungkapan tersebut bersifat meremehkan dan mengandung nada kesinisan.
2. Stupidity, si paling bodoh
Kemampuan dan kelebihan setiap individu itu beda-beda dan tidak bisa semua disamaratakan. Seseorang yang mempunyai sifat ini tidak segan untuk judge orang lain bodoh hanya karena tidak sesuai dengan ekspektasi yang diinginkan. Biasanya, orang dengan sifat ini akan melontarkan kata-kata yang bisa membuat down hingga melukai hati.
Contohnya "Kalau nyetir tuh liat-liat jalan dong. Dasar bego!"
"Payah banget. Masa lulus kuliah 3,5 tahun aja gak bisa?"
"Bisa mikir gak sih? Kerja yang bener!"
"Otak lo taruh di dengkul, ya? Masak gitu aja gak bisa."
Editor’s picks
Tidak sepantasnya seseorang merasa lebih tinggi dari orang lain hanya karena merasa lebih pintar. Dan tidak sepantasnya juga juga seseorang dengan mudah merendahkan orang lain hanya karena mereka tidak sesuai dengan ekspektasi yang diinginkan.
Baca Juga: 5 Tips Hadapi Pertanyaan Menjengkelkan Saat Lebaran, Biar Gak Baper!
3. Depravity, si paling nggak bermoral
Seseorang dengan sifat ini, mereka merasa lebih bermoral dibandingkan orang lain. Saat melihat kesalahan orang lain, mereka justru langsung judge dan membuat berbagai opini untuk mengkritik karakter dan didikan dari orang tersebut.
Contohnya "Emang dasar bocil-bocil sekarang, kelakuannya pada gak sopan!"
"Diajarin etika sama orangtua gak sih? Masa gitu doang gak bisa."
"Punya anak gak ada sopan santunya, ya!"
Ungkapan-ungkapan di atas jelas menunjukkan bahwa seseorang yang mempunyai sifat ini, merasa berhak untuk mengkritik moral. Kritikan untuk membangun itu sah-sah saja namun, jika kritikan tersebut untuk menjatuhkan hal itu bisa menjadi sesuatu yang menyakitkan jika dikatakan.
4. Worthlessness, si paling gak guna
Setiap orang itu berharga dari sananya. Saling menghargai antara sesama itu indah. Orang dengan sifat ini, melihat keberhargaan orang lain ditentukan oleh pencapaian, materi atau status. Biasanya orang-orang ini memiliki tendensi untuk menjatuhkan, sombong atau membuat mental seseorang menjadi down. Tidak heran perkataan-perkatannya membuat kesal dan sakit hati.
Contohnya "Katanya kerja, tapi diem di rumah mulu. Dasar gak guna!"
"Percuma lulus cepet kalau gak dapat kerja!"
"Kalau gak punya iPhone, gak pantes masuk circle kita!"
"Nih, aku kerja kantoran, gak kaya kamu cuma jualan bakso doang..
Dari keempat sifat di atas, apakah ada di dalam diri kamu? Atau apakah kamu pernah bertemu dengan orang-orang seperti itu?
Baca Juga: 5 Sikap Menjengkelkan Pasangan Soal Uang, Kebiasaan Buruk Sukar Diubah
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.