8 Tips Meminimalkan Konflik dengan Orang Lain Biar Gak Ribut Terus

Agar kualitas hidupmu terjaga

Sering berkonflik dengan siapa pun sudah pasti bikin kualitas hidupmu menurun. Bagaimanapun, kamu butuh suasana yang kondusif biar kamu bisa menjaga produktivitasmu setiap harinya.

Nah, kalau meniadakan konflik gak mungkin, yang bisa kamu lakukan adalah meminimalkan terjadinya konflik. Daripada memaksa orang lain untuk mengerem diri mereka, lebih baik kamu memulainya dari dirimu sendiri. Berikut 8 tipsnya:

1. Hindari pembicaraan panjang lebar apalagi sampai keluar konteks

8 Tips Meminimalkan Konflik dengan Orang Lain Biar Gak Ribut TerusPexels.com/fauxels

Pembicaraan yang berpanjang lebar apalagi sampai keluar konteks berpotensi memunculkan banyak kesalahpahaman. Ini karena sebenarnya kemampuan kita menerima informasi dalam suatu waktu ada batasnya.

Jika kita dipaksakan menerima informasi jauh lebih banyak daripada daya tampung kita, kita akan mengalami yang disebut dengan banjir informasi. Kemampuan kita memahami informasi-informasi menjadi berkurang dan akibatnya, respons yang kita berikan juga gak tepat.

Bisa dibayangkan kan, kalau hal yang sama terjadi pada semua orang yang terlibat dalam pembicaraan itu? Pasti akan terjadi debat kusir.

2. Meski pendapatmu berbeda, batasi penyampaiannya

8 Tips Meminimalkan Konflik dengan Orang Lain Biar Gak Ribut TerusPexels.com/kaboompics

Saat kita punya pendapat berbeda dari orang lain, tentu kita merasa perlu menyampaikannya bahkan mungkin memperjuangkannya. Akan tetapi, demi gak terjadi konflik, kamu sebaiknya membatasi penyampaiannya.

Sampaikan saja paling banyak dua atau tiga kali, misalnya. Jika masih tidak digubris, pilihanmu hanya dua. Kamu mengalah dan mengikuti pendapat mayoritas atau kamu keluar dari kelompok itu.

Idealnya, semua pendapat terakomodasi. Namun yang kerap terjadi gak seperti itu. Kalau orang lain memang peduli pada pendapatmu, seharusnya satu kali penyampaian saja sudah cukup kok. Jika kamu terus mengulanginya padahal tetap diabaikan, nanti kemarahanmu malah tersulut dan pecahlah konflik.

3. Jika situasi mulai memanas, pilih diam atau menyingkir

8 Tips Meminimalkan Konflik dengan Orang Lain Biar Gak Ribut TerusUnsplash.com/edvinjohansson

Yang membuat bara berkobar bukan cuma minyak melainkan juga angin. Jadi, jika situasinya sudah menampakkan tanda-tanda akan terjadi konflik, kalaupun kamu gak bisa menjadi air yang memadamkan bara itu, kamu mungkin bisa memilih diam atau menyingkir sekalian.

Itu akan seperti menciptakan ruang hampa udara yang tak memungkinkan bara berkobar bahkan yang sudah berkobar pun akan padam dengan sendirinya. Menyingkir mungkin terdengar seperti tindakan seorang pecundang. Namun ketika dengan menyingkirnya kamu, konflik jadi bisa diredam bahkan dicegah, kamu sebenarnya pahlawan.

Baca Juga: 5 Keuntungan Menjauhi Diri dari Konflik, Gak Melulu Berdebat

4. Ajak teman yang bisa mengingatkanmu untuk kembali tenang bila situasi memanas

8 Tips Meminimalkan Konflik dengan Orang Lain Biar Gak Ribut TerusPexels.com/buro-millennial-636760

Misalnya, dalam suatu pertemuan yang kamu sudah tahu ada potensi akan terjadi gesekan. Bila memungkinkan, ajaklah seseorang yang bisa memengaruhimu agar tetap tenang jika sewaktu-waktu situasinya memanas.

Dia mungkin orang yang kamu segani, orang yang berpembawaan lebih tenang daripada kamu, atau orang terdekatmu yang tahu benar kapan kira-kira kamu akan meledak dan bagaimana cara yang paling cepat serta tepat untuk membuatmu kembali terkendali.

5. Sadari juga bahwa kamu gak selalu benar

dm-player
8 Tips Meminimalkan Konflik dengan Orang Lain Biar Gak Ribut TerusUnsplash.com/charlesdeluvio

Konflik mudah muncul ketika ada pihak-pihak yang selalu merasa diri mereka paling benar. Tentu mereka harus disadarkan bahwa keyakinan mereka keliru. Namun yang tak kalah pentingnya adalah memulainya dari dirimu sendiri.

Ya, kamu pun harus selalu mau introspeksi. Kamu harus mengawali setiap urusanmu dengan orang lain dengan kesadaran bahwa apa pun yang terjadi dan membutuhkan pendapatmu, kamu gak dalam posisi pasti benar.

Kekeliruan sangat mungkin terjadi dalam cara pandangmu. Begitu pun orang lain mungkin lebih benar daripada kamu. Kesadaran seperti ini bukan untuk membuatmu jatuh dalam keraguan melainkan justru agar kamu bertindak lebih berhati-hati, terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan orang lain.

6. Mengalah bukan berarti kalah

8 Tips Meminimalkan Konflik dengan Orang Lain Biar Gak Ribut TerusUnsplash.com/anniespratt

Ini yang kerap lupa kita sadari. Mengalah gak sama dengan kalah. Memang sih, banyak hal harus kita perjuangkan. Akan tetapi ada titik ketika kita harus mau juga belajar mengalah.

Jangan sampai kita terlalu keras memperjuangkan sesuatu yang mungkin hanya benar menurut diri kita sendiri dan penting cuma buat kita tetapi gak buat yang lain. Bahkan saat faktanya kamu lebih benar atau lebih tahu tentang sesuatu, tetap saja ada saatnya kamu perlu mengalah dari orang lain.

7. Jangan pernah mempertahankan pendapat dengan cara menyerang pribadi orang lain

8 Tips Meminimalkan Konflik dengan Orang Lain Biar Gak Ribut TerusUnsplash.com/eliottreyna

Wajar bila setiap orang ingin mempertahankan pendapat masing-masing. Namun yang harus kamu perhatikan, dengan cara seperti apa kamu akan mempertahankan pendapatmu.

Pertahankan pendapatmu hanya dengan alasan-alasan yang masuk akal dan bisa diterima perasaan orang lain. Jangan pernah menyerang pribadi orang lain hanya untuk mengangkat pendapatmu sendiri.

Misalnya, menyerang latar belakang pendidikan orang lain, kondisi fisik dan psikis mereka, atau kondisi ekonomi mereka. Jika kamu melakukan ini, awalnya kamu mungkin merasa yakin seranganmu akan membuat orang lain mau mengakui keunggulan pendapatmu.

Akan tetapi yang kemudian terjadi, itu justru hanya menunjukkan kedangkalanmu sendiri. Tentunya, mereka yang gak terima diserang seperti itu juga akan melakukan perlawanan yang lebih keras lagi padamu.

8. Kalau memang gak memungkinkan buat jalan bersama, lebih baik jalan sendiri-sendiri

8 Tips Meminimalkan Konflik dengan Orang Lain Biar Gak Ribut TerusPexels.com/tirachard-kumtanom-112571

Ketidakcocokan yang dipaksakan gak akan berjalan baik. Kalau perbedaannya terlalu tajam, gak bisa lagi mencapai titik temu, ya sudah jangan dipaksakan. Jika itu rencana kerja sama, lebih baik dibatalkan atau ditunda sampai suatu saat sudah ada titik temunya.

Jika itu kelompok, mungkin perlu ada pertukaran anggota dengan kelompok lain sehingga kelompok yang terbentuk bisa lebih kompak. Intinya, kamu gak perlu memaksakan diri untuk berada dalam ikatan yang rapuh.

Dalam waktu yang sama, yang satu ingin berjalan ke utara, yang satu ke selatan. Masing-masing gak ada yang mau mengalah. Ya sudah, kalau seperti itu memang lebih baik jalan sendiri-sendiri, kan?

Berkonflik dengan siapa pun dan untuk urusan apa pun rasanya pasti gak enak. Bikin pikiran terasa penuh dan kebahagiaan menurun. Maka jika masih bisa dihindari, lebih baik dihindari.

Lagi pula, sering berkonflik gak akan bikin kita kelihatan tambah hebat kok. Bahkan sekalipun kita memenangkan konflik-konflik itu dan membuat orang-orang menyerah pada kemauan kita. Sering terlibat konflik justru menunjukkan kita gak punya kontrol diri yang baik dan terlalu egois.

Baca Juga: 5 Cara Menyelesaikan Konflik dalam Hubungan dengan Penuh Hormat

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya