7 Cara Promosi yang Kurang Disukai Calon Pembeli, Dianggap Spam

Boleh bersemangat, tetapi jangan mengganggu

Promosi sangat penting untuk menarik perhatian calon pembeli. Tanpa promosi, usaha apa pun sulit berkembang. Dagangan menjadi tidak laku yang boleh jadi bukan karena kualitasnya yang jelek, melainkan semata-mata tak banyak orang yang tahu.

Namun, promosi gak bisa cuma asal gencar. Cara yang kurang tepat dalam memperkenalkan produk dapat membuat calon pembeli malas membelinya darimu sekalipun tertarik dengan barangnya. Mereka mungkin mencari penjual lain hanya karena cara promosimu kurang disukai.

1. Mau tahu harganya saja mesti chat dulu

7 Cara Promosi yang Kurang Disukai Calon Pembeli, Dianggap Spamilustrasi promosi (pexels.com/MART PRODUCTION)

Ketika kamu mengiklankan produk di media sosial, hindari bikin ribet calon pembeli. Sebelum sampai ke cara pemesanan dan pembayaran, yang paling mendasar ialah mengenai harga. Jangan cuma menawarkan dagangan apa pun tanpa sekalian menyertakan harganya.

Tak usah takut kompetitor menjadi mudah sekali mengetahuinya. Terpenting adalah calon pembelimu memperoleh informasi dengan cepat. Banyak orang merasa malas kalau harus chat dulu cuma buat mengetahui harganya. Akan lebih simpel bagi mereka bila sekali melihat iklan apa pun sudah tertera harganya.

Pun kamu jadi gak perlu membalas chat satu per satu yang makan waktu serta tenaga. Calon pembeli yang merasa tertarik baik dengan produk yang ditawarkan maupun harganya bisa langsung bertransaksi. Sebaliknya, orang yang gak cocok dengan harga tinggal melewatkannya.

2. Dikira ready stok, ternyata habis atau harus pesan dulu

7 Cara Promosi yang Kurang Disukai Calon Pembeli, Dianggap Spamilustrasi promosi (pexels.com/Anna Shvets)

Selain mencantumkan harga, pastikan juga ketersediaan barang yang ditawarkan. Apakah stoknya masih aman atau pembeli perlu memesan dan menunggunya terlebih dahulu? Bila pembeli perlu memesan, beri kepastian kapan barang akan dikirim.

Jika soal ketersediaan dan pengiriman barang tidak jelas, kamu bisa kehilangan kepercayaan dari mereka. Beberapa orang mungkin mengira iklanmu hanyalah penipuan. Sebagai penjual, jangan meminta calon pembeli buat memercayai dirimu, tetapi buatlah mereka percaya padamu.

3. Menjelek-jelekkan kompetitor

7 Cara Promosi yang Kurang Disukai Calon Pembeli, Dianggap Spamilustrasi promosi (pexels.com/SHVETS production)

Apakah kamu berpikir bahwa strategi menjatuhkan lawan bakal efektif buat menarik pelanggan mereka bahkan orang-orang yang masih bingung dalam memilih penjual? Jangan salah, calon pembeli justru cenderung gak menyukai cara promosi seperti ini. Kamu terlihat membenci kompetitor dan bersaing secara tidak sehat dengan berusaha menjatuhkannya.

Bukannya mereka tertarik dengan promosimu, mereka malah tambah loyal pada pesaingmu. Orang-orang yang belum menentukan pilihannya pun lebih penasaran buat mencoba produk dari pedagang yang dijelek-jelekkan olehmu. Motivasi mereka adalah membuktikan perkataanmu benar atau tidak. 

Dalam melakukan promosi, fokus saja di produk yang kamu jual. Dirimu bisa menciptakan pasar sendiri tanpa merebut pasar orang lain. Berdaganglah dengan tenang, bukan bikin berang orang yang memiliki usaha serupa.

Baca Juga: 5 Tanda Bos Terkesan dengan Pekerjaanmu, Siap dapat Promosi Jabatan?

4. Berlebihan dalam mengeklaim keunggulan produk

dm-player
7 Cara Promosi yang Kurang Disukai Calon Pembeli, Dianggap Spamilustrasi promosi (pexels.com/Liza Summer)

Tentu saja keunggulan produkmu perlu ditonjolkan dalam promosi. Akan tetapi, pastikan semuanya sesuai dengan fakta. Jangan melebih-lebihkannya yang akhirnya bikin pembeli kecewa.

Seperti kamu selalu mengatakan dalam iklanmu bahwa warna pakaian yang dijual tidak akan luntur, tetapi ternyata sampai pencucian kesekian pun tetap luntur. Kekecewaan pembeli sukar diobati. Jarang mereka mau kembali membeli dari pedagang yang telah mengecewakannya.

Bagi mereka, keluar uang sedikit lebih banyak masih lebih baik daripada murah, tetapi kualitasnya tak seperti yang dijanjikan. Menurut mereka, itu sama saja dengan penipuan. Tonjolkan kelebihan produkmu tanpa membohongi calon pembeli.

5. Menunjukkan kekesalan jika orang urung membeli

7 Cara Promosi yang Kurang Disukai Calon Pembeli, Dianggap Spamilustrasi promosi (pexels.com/Vitaly Gariev)

Orang yang bertanya tentang daganganmu memang tidak pasti bakal membeli. Mereka masih dalam tahap survei, tetapi sudah cukup merasa tertarik. Kalau mereka sama sekali tak tertarik, promosimu pasti dilewatkannya begitu saja.

Kamu boleh berharap ia membeli, tetapi kendalikan ekspektasimu supaya gak kecewa. Tetaplah bersikap ramah apabila orang yang getol bertanya mengenai daganganmu akhirnya urung membeli. Berpikirlah positif, seperti dia dapat meneruskan informasi itu pada kawannya yang membutuhkan.

6. Diskon dengan terlalu banyak syarat dan ketentuan

7 Cara Promosi yang Kurang Disukai Calon Pembeli, Dianggap Spamilustrasi promosi (pexels.com/Max Fischer)

Potongan harga sangat disukai calon pembeli. Namun, jangan bikin diskon dengan terlalu banyak syarat serta ketentuan yang berlaku. Pembeli yang gak cermat membacanya akhirnya kecewa karena tiba waktunya membayar ternyata tak mendapatkan potongan harga.

Padahal, ia telah memesan atau membeli cukup banyak dan gak bisa membatalkannya. Bila kamu sudah berniat memberi diskon, mudahkanlah calon pembeli dalam memperolehnya. Mending diskonnya kecil tetapi gampang didapatkan semua pembeli, daripada diskon besar yang syarat dan ketentuannya bikin mereka kesal serta boros karena harus membeli dalam jumlah yang begitu banyak.

7. Mengirim pesan ke inbox atau chat kenalan

7 Cara Promosi yang Kurang Disukai Calon Pembeli, Dianggap Spamilustrasi memegang smartphone (pexels.com/Monstera)

Menggencarkan promosi tidak bermakna kamu perlu menghubungi setiap orang yang dikenal. Penawaranmu melalui chat  atau inbox media sosial lebih terasa mengganggu bagi sebagian orang. Apalagi bila kamu sering melakukan ini.

Mereka menjadi gak enak kalau tidak membelinya meski tak membutuhkannya. Optimalkan saja status media sosialmu untuk mempromosikan dagangan. Orang yang berminat tentu akan menghubungimu ketika mereka memerlukan barang yang kamu jual.

Lebih dari sekadar sibuk menawarkan produk, kamu perlu cara promosi yang tepat. Jangan sampai tujuan promosimu tak tercapai gara-gara cara yang asal-asalan. Tempatkan dirimu di posisi calon pembeli sehingga mampu memahami keperluan mereka dan iklan yang diharapkan.

Baca Juga: 5 Hal yang Bikin Kamu Cepat Dapat Promosi Jabatan, Praktikkan Yuk!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya