5 Sebab Sebaiknya Gak Hidup dengan Mengandalkan Kekayaan Orangtua

Buruk buat diri sendiri, lho

Kalau kita diberi anugerah lahir dan besar di keluarga yang berada, tentu sudah seharusnya kita mensyukurinya. Sekalipun kekayaan tidak membebaskan kita dari persoalan hidup, secara umum perjalanan hidup kita pasti jadi lebih mudah.

Setidaknya, untuk makan dan sekolah kita gak kesulitan biaya. Namun kita harus selalu mengingatkan diri untuk gak terlena dengan nasib baik ini dan mengandalkan hidup pada harta orangtua. Berikut lima hal yang harus sangat kita waspadai.

1. Sebanyak apa pun kekayaan orangtua akan habis juga kalau cara kita begini

5 Sebab Sebaiknya Gak Hidup dengan Mengandalkan Kekayaan OrangtuaUnsplash.com/freestocks

Kita hanya bisa memakai kekayaan orangtua, bukan menambahnya. Untuk sekian lama, barangkali ini gak akan terasa. Aset orangtua bisa menghasilkan lebih banyak daripada uang yang kita pakai.

Namun tetap saja semua aset itu sebenarnya tak lebih dari benda mati. Butuh orang dengan kecakapan tinggi untuk mengelolanya agar selalu menghasilkan. Sedang kita yang sudah keenakan hanya memakai hasilnya gak akan mau tahu cara menyuburkan aset.

Bisa ditebak kan, ke mana ujungnya? Kebangkrutan. Setiap hari kita berjalan mendekatinya tanpa sempat menyadarinya. Gak ada kekayaan yang bisa dikekalkan dan tindakan kita mempercepat datangnya kebangkrutan.

2. Kita gak terdorong untuk giat belajar dan bekerja sejak muda

5 Sebab Sebaiknya Gak Hidup dengan Mengandalkan Kekayaan OrangtuaUnsplash.com/theyshane

Kita akan berpikir, buat apa tekun belajar dan bekerja keras? Toh, tanpa keduanya kita sudah bisa hidup berkecukupan. Bahkan kesejahteraan kita melebihi orang-orang yang membanting tulang sepanjang hari bahkan sepanjang hidup mereka.

Pertanyaannya simpel saja sih. Terus kita mau ngapain lagi dalam hidup ini? Hidup berpuluh-puluh tahun masa cuma mau nongkrong dan bersenang-senang terus? Apa gak ada hal lain yang lebih bermanfaat untuk dilakukan? 

Baca Juga: 5 Alasan Logis Kenapa Pantang Banget Membahas Kekayaan saat PDKT

3. Kita bahkan gak tahu kita mampu mengubah keringat sendiri menjadi isi pundi-pundi

dm-player
5 Sebab Sebaiknya Gak Hidup dengan Mengandalkan Kekayaan OrangtuaUnsplash.com/austindistel

Karena terbiasa tinggal memakai apa pun yang dimiliki orangtua, kita sebenarnya gak tahu apa-apa soal bekerja dan menghasilkan uang. Kalau kita benar-benar diberi tantangan untuk menghasilkan sedikit saja uang murni dari keringat sendiri, kita akan kelimpungan.

Apakah itu berarti kita betul-betul gak mampu? Tentu saja sebenarnya kita juga punya kemampuan untuk menghasilkan uang dari keringat sendiri, seperti orang lain. Namun karena kita tidak pernah melakukannya, kita jadi tidak tahu kalau kita bisa.

4. Kita juga akan mudah meremehkan kerja keras orang lain

5 Sebab Sebaiknya Gak Hidup dengan Mengandalkan Kekayaan OrangtuaUnsplash.com/austindistel

Orang gak akan suka meremehkan kerja keras orang lain kalau dia benar-benar tahu apa itu kerja keras. Sebaliknya, jika kita sendiri asing dengan yang namanya kerja keras, kita gak akan bisa mengapresiasi peluh orang lain.

Kita akan mengecilkan usaha mereka dan hasilnya. Kita merasa jauh lebih hebat, lebih mampu bekerja dengan baik tetapi semua itu cuma omong kosong. Kita mungkin tahu semua teori tentang kerja keras, tetapi nol dalam praktik.

5. Saat kekayaan orangtua habis, hidup kita akan sengsara sekali

5 Sebab Sebaiknya Gak Hidup dengan Mengandalkan Kekayaan OrangtuaUnsplash.com/blakeconnally

Ini akan benar-benar menjadi akhir yang terburuk. Bahkan sekalipun kebangkrutan itu terjadi saat kita masih terbilang muda. Seharusnya, kita masih mampu melanjutkan hidup. Namun karena gak terbiasa belajar dan bekerja keras, kita malah jadi canggung saat melangkah.

Kita seperti tersesat di hutan. Benar-benar bingung akan melakukan apa atau pergi ke mana. Padahal yang harus dilakukan hanyalah sesederhana bekerjalah sebagaimana orang lain bekerja, maka tidak mungkin kita tidak mendapatkan uang.

Kekayaan orangtua harus tetap disyukuri. Gak sedikit orang harus bekerja sangat keras sejak kecil hanya untuk makan dan sekolah. Namun cara mensyukuri kondisi keluarga yang mapan bukanlah dengan ongkang-ongkang saja.

Tetaplah giat belajar dan bekerja keras. Anggaplah kita lahir di keluarga yang biasa-biasa saja. Dengan hasil belajar dan kerja keras itu kita pasti akan lebih bangga pada diri sendiri, mampu membanggakan orangtua, dan akan ada lebih banyak hal yang bisa kita bagikan pada sesama.

Baca Juga: Ini Daftar Jumlah Harta Kekayaan Para Stafsus Millennials Jokowi

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya