6 Alasan Orang Malas Gonta-ganti Smartphone, Nunggu Rusak Baru Beli

#IDNTimesLife Uangnya ada pun belum tentu beli yang baru

Seberapa sering iklan smartphone terbaru membuatmu ingin segera memilikinya? Atau, kamu punya target rutin untuk ganti smartphone, misalnya setahun sekali? Memakai gadget yang sama lebih dari setahun menurutmu sudah ketinggalan zaman.

Meski gonta-ganti gawai cukup banyak dilakukan orang, tetapi ada juga orang yang sangat jarang membelinya lagi. Mereka gak cuma bertahan dengan smartphone lebih dari setahun, melainkan boleh jadi sampai detik ini belum pernah ganti HP. Artinya, smartphone yang dipakainya sudah sangat berumur.

Orang yang malas memperbarui perangkat elektroniknya memang ada dan alasannya tidak selalu karena keterbatasan dana. Penghasilan per bulan berlipat-lipat dari harga gadget pun tak mendorong mereka buat membelinya lagi. Selama smartphone masih dapat digunakan, mereka gak menggantinya dengan alasan sebagai berikut.

1. Sayang uangnya

6 Alasan Orang Malas Gonta-ganti Smartphone, Nunggu Rusak Baru Beliilustrasi menghitung uang (pexels.com/Mikhail Nilov)

Orang yang masih merasa sayang untuk memakai uangnya buat beli smartphone terbaru bukannya gak punya duit. Akan tetapi, cara berpikirnya adalah uang senilai harga gadget terbaru itu dapat digunakan untuk hal-hal lain yang lebih penting baginya. Misalnya, menabung bakal DP rumah, biaya jaga-jaga perbaikan kendaraan, atau sekadar ditabung untuk masa depan.

Semurah-murahnya smartphone tentu tetap ada harganya. Apalagi kalau produknya terkenal tahan banting, spesifikasinya lebih tinggi, serta keluaran terbaru. Harganya mencapai jutaan dan itu bukan uang yang sedikit bila dibandingkan rata-rata upah pekerja di banyak daerah.

Jangankan orang yang sudah punya sejumlah tanggungan. Mereka yang masih sendiri serta pendapatannya lumayan besar pun boleh jadi gak bisa meremehkan uang sebesar harga ponsel terbaru. Mereka tahu bahwa mencari uang tidaklah mudah sehingga tetap merasa sayang bila sebentar-sebentar mengganti smartphone.

2. Sadar bahwa smartphone akan terus diproduksi

6 Alasan Orang Malas Gonta-ganti Smartphone, Nunggu Rusak Baru Beliilustrasi smartphone (pexels.com/Mitzi Mohana)

Selama pabriknya masih berdiri, smartphone tentu akan terus diproduksi. Bahkan seandainya salah satu merek smartphone tumbang, pesaingnya tentu bakal kian gencar memproduksi gadget untuk memperebutkan pelanggan dari merek tersebut. Usaha seseorang untuk memburu gadget keluaran terbaru seperti berlari mengejar kereta cepat.

Ia akan selalu merasa tertinggal dari kecepatan pabrik meluncurkan produk terbaru mereka. Saat dia akhirnya berhasil membeli gadget impian, selang beberapa bulan sudah kembali ada smartphone yang diluncurkan. Bahkan orang yang semula tak mampu melewatkan produk-produk terkini pun akhirnya bakal capek sendiri.

Daripada ia mengikuti produksi smartphone yang tak ada habisnya, lebih baik mengembangkan mindset bahwa akan selalu ada gadget terbaru yang siap dibeli kapan pun perangkat lamanya rusak. Cara berpikir begini membuat seseorang lebih tenang serta memakai dulu smartphone-nya sampai gak bisa digunakan lagi. Kelak ia benar-benar membutuhkannya, tinggal mampir ke toko dan mencari perangkat terbaru yang sesuai dengan kebutuhan dan bujetnya.

3. Smartphone tidak dipakai buat bekerja

6 Alasan Orang Malas Gonta-ganti Smartphone, Nunggu Rusak Baru Beliilustrasi smartphone (pexels.com/Wajahat Ahmad Khan)

Kalau smartphone digunakan untuk bekerja, sedikit kerusakan pun dapat menghambat kelancaran pekerjaan. Salah-salah malah menurunkan produktivitas serta penghasilan seseorang. Misalnya, pekerjaan yang menuntutnya untuk selalu online dan memakai beragam aplikasi.

Sementara itu, pekerjaan yang bisa dijalankan tanpa perlu banyak menggunakan smartphone tentu membuat perangkat tersebut seharusnya lebih awet. Bila pun terjadi kerusakan, gadget masih bisa dipakai buat berkomunikasi sesuai dengan kebutuhan utama seseorang. Pemakaian gawai yang tak terlalu kerap bikin orang lebih santai soal kebaruannya.

Pun jika smartphone banyak dipakai untuk bekerja, membeli baru cukup sepadan dengan kegunaannya. Namun, sering menggantinya padahal sehari-hari cuma buat berkomunikasi dengan beberapa orang atau bermain media sosial lebih terasa sebagai pemborosan. Tanpa gonta-ganti gadget pun pekerjaannya tetap berjalan dengan baik.

Baca Juga: 7 Cara Cek Smartphone Bekas Sebelum Membeli

4. Smartphone lama masih memadai untuk pekerjaannya

6 Alasan Orang Malas Gonta-ganti Smartphone, Nunggu Rusak Baru Beliilustrasi membersihkan smartphone (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Bahkan orang yang setiap hari mesti bekerja dengan memakai smartphone juga tak selalu hobi membeli produk terbaru. Justru terkadang fisik gadgetnya sudah jauh dari mulus saking seringnya dipegang untuk bekerja. Namun, selama perangkat tersebut masih dapat berfungsi dengan normal, kenapa kudu ganti?

Ketimbang gonta-ganti smartphone, mereka lebih suka membeli produk yang terkenal bagus dan awet. Dengan begitu, membelinya sekali dapat dipakai dalam waktu yang lama. Ini akan membuat produktivitasnya tinggi tanpa perlu sebentar-sebentar keluar modal buat mengganti gadget.

Dengan pemakaian perangkat yang mencapai bertahun-tahun, nilai smartphone lawas tersebut malah kian tinggi. Gadget seharga di bawah 5 juta saja sudah bisa membantunya menghasilkan uang berpuluh-puluh lipat. Ia berhasil memaksimalkan penggunaan smartphone yang dimiliki.

5. Bingung menyingkirkan sampah elektronik

6 Alasan Orang Malas Gonta-ganti Smartphone, Nunggu Rusak Baru Beliilustrasi smartphone lama (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Ternyata bukan hanya sampah plastik yang bisa mengganggu lingkungan. Sampah gadget pun lambat laun bakal menjadi masalah besar dalam kehidupan manusia modern. Lihat saja di rumah jika setiap anggota keluarga hobi berganti smartphone. 

Dalam 5 tahun saja, sudah berapa perangkat yang tak lagi terpakai hanya tersimpan di laci? Meski kita berusaha menjualnya segera setelah gadget baru terbeli, nyatanya mencari pembeli barang elektronik bekas juga tidak mudah. Apalagi kalau kita berada di circle yang setiap orang mampu membeli smartphone baru.

Bahkan perangkat terbaru kerap dijadikan simbol kekayaan. Mana ada dari mereka yang mau membeli perangkat bekas kita? Mencari pembeli di luar lingkar pergaulan kita juga tak gampang sebab orang yang butuh smartphone bekas belum tentu mudah percaya pada kita. Kita hendak memberikannya secara cuma-cuma pun pasti ada rasa sayang sebab baru sebentar dipakai dan harga belinya cukup mahal.

6. Menghargai pemberian orang

6 Alasan Orang Malas Gonta-ganti Smartphone, Nunggu Rusak Baru Beliilustrasi diberi smartphone (pexels.com/Antoni Shkraba)

Jika kita memberikan hadiah pada orang lain, tentu kita akan senang bila dia memakainya dalam waktu yang lama. Itu berarti ia menyukainya dan pemberian kita amat bermanfaat untuknya. Sebaliknya kalau hadiah dari kita cuma dipakai sebentar bahkan diganti dengan produk sejenis walaupun belum rusak, niscaya kita agak menyesal. 

Andai tahu bakal begitu, mending kita tak memberikan apa pun padanya. Atau, hadiah tersebut lebih baik diberikan pada orang lain yang dapat lebih menghargainya. Maka dari itu, orang yang tidak suka bergonta-ganti smartphone boleh jadi memakai gadget yang diberikan orang lain.

Seperti hadiah ulang tahun atau salah satu bentuk apresiasi ketika ia memenangkan lomba. Selain terasa sebagai kenang-kenangan baginya, dia juga ingin menunjukkan rasa terima kasih yang tinggi pada pemberi. Smartphone tersebut bakal digunakan selama mungkin dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Hobi gonta-ganti gadget bisa menjadi sumber pemborosan terbesar dalam keuangan kita. Setiap beberapa bulan sekali, kita merasa wajib mengeluarkan uang hingga jutaan rupiah cuma untuk membeli smartphone terbaru. Nilai uang yang mungkin sebesar bonus penghasilan dalam setahun atau bahkan lebih.

Padahal, masih banyak kebutuhan yang kudu dipenuhi dan tidak dapat ditunda. Kita tak harus terlalu irit dengan mempertahankan gadget yang sudah sulit diperbaiki sampai kita stres saat hendak memakainya. Akan tetapi, kita juga wajib bijaksana dalam berbelanja, terlebih urusan smartphone yang harganya tidak murah.

Baca Juga: 5 Risiko Terbesar Membeli Smartphone Bekas, Harus Teliti sebelum Deal!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya