6 Kesalahan saat Mengharapkan Perubahan dalam Hidup, Pantas Jadi Stres

2. Perubahannya mesti sesuai dengan keinginanmu

ilustrasi perempuan murung (pexels.com/Hoàng Chương)

Oleh karena skenario kehidupan tidak berada dalam kuasamu, jangan bersikap kaku perihal perubahan yang diinginkan. Cukup menggarisbawahi perubahan yang diharapkan tanpa perlu terlalu detail. Misalnya, berharap keadaan finansialmu berubah menjadi lebih mapan.

Cukup itu saja yang menjadi pokok perubahan yang diimpikan. Gak perlu ditambahi dengan harus punya mobil sebanyak sekian dengan merek tertentu, jadwal liburan ke luar negeri setahun berapa kali, dan sebagainya. Jika makin banyak detail dari perubahan yang diinginkan, maka makin sulit pula untuk mencapai semuanya.

3. Satu perubahan dalam hidupmu otomatis memperbaiki seluruh hal lainnya

ilustrasi pria lelah (pexels.com/Jansel Ferma)

Jika kamu berada dalam gua, menyalakan satu senter tak otomatis membuat seluruh terowongan menjadi terang. Hal serupa pun terjadi terkait perubahan dalam hidupmu. Misalnya, kondisi finansial yang pas-pasan cenderung kurang bikin kamu sering dihina orang.

Maka kamu berharap menjadi orang kaya. Ketika keinginan ini tercapai, apakah sikap semua orang berubah menjadi lebih baik padamu? Tidak. Akan tetap ada orang yang menghinamu.

Bahkan penghinaannya lebih buruk ketimbang cacian yang pernah kamu terima saat masih hidup pas-pasan. Ini persis seperti makin tinggi sebuah pohon, makin kencang pula angin yang menerpanya. 

Baca Juga: Perubahan Hidup Perlu Disadari, Berikut 5 Alasan Pentingnya

4. Perubahan yang diinginkan besar, tapi usahamu kecil

ilustrasi pria bersandar (pexels.com/William Choquette)

Kalau kamu ingin balonmu mengembang maksimal, dirimu harus meniupnya berkali-kali. Jumlah tiupan yang sedikit bikin ukuran balonmu juga kecil. Artinya, antara perubahan yang diinginkan dengan usahamu mesti seimbang.

Bila upayamu gak sebanding, perubahan yang diharapkan tak kunjung terwujud. Ini akan membuatmu sangat stres. Seakan-akan kehidupan yang bersikap tidak adil padamu. Padahal, ikhtiarmu memang belum sesuai dengan perubahan yang dicita-citakan.

5. Perubahan yang diharapkan mengacu pada kehidupan orang lain

ilustrasi pria di mobil (pexels.com/cottonbro studio)

Kamu hanya ingin menyamai kehidupan orang lain dalam berbagai hal. Seakan-akan kamu lupa bahwa kalian dilahirkan saja sudah dalam keadaan yang berbeda. Apabila dilogika, selamanya kamu dan orang lain tak akan sama. 

Daripada mengharapkan perubahan yang tidak masuk akal dan hanya bakal mengecewakanmu, mending berhenti menjadikan hidup orang lain sebagai acuan. Perubahan yang positif dan berkelanjutan dalam hidupmu akan lebih terasa.

6. Terlalu berharap sesuatu di masa depan sampai tidak mensyukuri keadaan saat ini

ilustrasi perempuan muda (pexels.com/Maggie Zhan)

Walaupun kamu punya beragam harapan akan perubahan hidupmu dimasa depan, jangan lupa satu fakta bahwa kamu hidup dimasa kini. Orientasimu harus tetap lebih ke masa sekarang dan apa-apa yang ada saat ini.

Tentu arah usahamu adalah perubahan yang diharapkan dimasa mendatang. Akan tetapi, setiap hal yang ada dalam kehidupanmu kini tak boleh disia-siakan atau dianggap tidak ada. Rasa syukur akan kehidupan sekarang menjadi tenagamu dalam mengupayakan perubahan ke arah yang lebih baik.

Teruslah mengharapkan perubahan agar hidupmu naik kelas. Namun sebelum kamu terlalu stres saat perubahan tak kunjung terjadi, cek apakah dirimu melakukan kesalahan saat mengharapkan perubahan dalam hidup di atas. Hidup memang gak boleh stagnan, tapi perubahan juga butuh proses.

Baca Juga: 5 Hal yang Mampu Membawa Perubahan Positif dalam Hidup Seseorang