7 Pemborosan yang Masih Bisa Diatur Ulang, Diskusikan dengan Pasangan

#IDNTimesLife Kadang tak terasa saking seringnya dilakukan

Berapa pun penghasilanmu, pemborosan akan mendatangkan masalah keuangan yang serius. Saat kamu sudah kesulitan menabung saja, ini seharusnya telah menjadi tanda waspada. Apalagi kalau beberapa bulan terakhir penghasilan mulai minus gara-gara pengeluaran yang membengkak.

Situasi seperti ini tak boleh terus dibiarkan karena kecenderungannya adalah kebocoran di anggaran keuanganmu bakal kian besar. Awalnya dirimu dan pasangan masih bisa menambal kebocoran anggaran tersebut dengan tabungan yang ada. Namun, lama-lama tabungan juga menipis bahkan ludes.

Utang teman, saudara, kantor, sampai pinjaman online pun mulai menjadi pilihan. Tetapi tak satu pun yang akan menyelamatkan kondisi keuanganmu. Alih-alih panik dan memikirkan bisa berutang ke mana lagi, lebih baik lakukan evaluasi terhadap tujuh sumber pemborosan di bawah ini. Semoga masalahmu teratasi!

1. Boros di makanan dan minuman

7 Pemborosan yang Masih Bisa Diatur Ulang, Diskusikan dengan Pasanganilustrasi pasangan bersantap (pexels.com/Blue Bird)

Semua orang tentu butuh makan dan minum. Tidak hanya jumlahnya yang mesti cukup, melainkan kandungan nutrisinya juga wajib diperhatikan. Akan tetapi, apakah selama ini sebetulnya dirimu serta keluarga termasuk berlebihan dalam hal makanan dan minuman?

Berapa kali dalam sepekan kalian membeli berbagai minuman di luar yang sebetulnya bisa dibuat dengan mudah di rumah? Jangankan segelas kopi yang mahal. Es teh saja mungkin mesti beli di warung sekalipun kalian sedang di rumah dan membuatnya sendiri seteko sekalian amatlah mudah.

Lalu boros dalam belanja makanan misalnya, kalian jajan tetapi hanya memakannya sebagian dan sisanya dibuang. Jajan bukannya dilarang, tetapi usahakan tidak terlalu sering dan habiskan apa yang dibeli. Kalaupun tidak ludes dalam sekali santap, nanti dapat dihangatkan kembali.

2. Boros gonta-ganti gadget dan kendaraan

7 Pemborosan yang Masih Bisa Diatur Ulang, Diskusikan dengan Pasanganilustrasi memegang smartphone (pexels.com/Mikael Blomkvist)

Jangan membuang-buang uangmu untuk hal-hal yang akan terus diproduksi versi terbarunya. Mengikuti gadget keluaran terbaru bakal bikin banyak uangmu mengalir sia-sia karena tak lama kemudian sudah ada produk yang lain lagi. Sementara gadgetmu yang baru digunakan beberapa bulan tetap saja harganya turun ketika dijual kembali.

Pun kecenderungannya adalah kamu bakal membeli gawai terbaru yang lebih mahal dari perangkat lamamu dengan alasan mencari spesifikasi yang lebih tinggi. Padahal, tanpa terus memperbaruinya pun tidak membuat komunikasi dan pekerjaanmu terganggu. Bertahanlah dengan gawai lama sampai betul-betul tak dapat dipakai lagi atau keuanganmu sedang sangat longgar buat beli yang baru.

Jika gadget saja gak boleh terlalu sering ganti, apalagi kendaraan yang harganya jauh lebih mahal. Fokuslah hanya pada fungsi kendaraan tersebut, bukan gengsi. Kecuali pekerjaanmu memang makelar kendaraan, tidak usah terus membeli dan menjualnya buat keperluan pribadi.

3. Boros soal fesyen

7 Pemborosan yang Masih Bisa Diatur Ulang, Diskusikan dengan Pasanganilustrasi toko sepatu (pexels.com/MART PRODUCTION)

Tampil gaya tentu menarik, tetapi bagaimana bila hal tersebut sudah membuat keuanganmu gak sehat? Setiap hal yang kamu pakai dari kepala sampai ujung kaki ada harganya. Harga itu makin fantastis kalau kamu selalu mengejar merek sehingga pilihanmu ialah produk-produk mahal.

Dirimu tidak lagi membeli segala perlengkapan fesyen lantaran kebutuhan, melainkan semata-mata merasa bosan atau takut ketinggalan mode. Pakaian, alas kaki, tas, hingga dompetmu masih bagus tetapi kamu gak tahan buat membeli yang baru. Ada kekhawatiran kalau-kalau orang lain memperhatikan busanamu yang itu-itu saja.

Kenyataannya, tidak ada yang benar-benar memedulikannya. Bila pun sempat ada teman yang berkomentar demikian, biasanya sebentar kemudian ia sudah melupakannya. Celetukannya cuma sambil lalu sehingga sayang sekali kalau kamu menjadi terdorong berbelanja terus padahal seseorang tak serius mengejek penampilanmu.

Baca Juga: 5 Pemborosan yang Sering Terjadi di Akhir Tahun, Yuk Lebih Cermat!

4. Tidak bijak saat piknik

dm-player
7 Pemborosan yang Masih Bisa Diatur Ulang, Diskusikan dengan Pasanganilustrasi piknik (pexels.com/cottonbro studio)

Semua orang butuh piknik sesekali, tetapi tetap perhatikan kemampuanmu dari segi keuangan. Wisata yang memerlukan tiket masuk untuk setiap wahana, bermalam di hotel, serta menikmati beragam kuliner sering menjadi sumber pemborosan dalam keluarga muda. Hidup memang cuma sekali dan kalian perlu bersenang-senang.

Namun, apa artinya semua kesenangan dalam 1 sampai 2 hari itu jika kemudian kalian menghabiskan sisa bulan dalam kesulitan finansial? Malah bulan-bulan berikutnya pola yang sama terus berulang. Apabila secara finansial kalian memang belum memungkinkan buat sering-sering berwisata, bawalah nuansa piknik ke rumah.

Maksudnya, alih-alih selalu bertanya mau pergi ke mana akhir pekan ini, mulailah membuat kegiatan yang menyenangkan di rumah. Seperti membakar jagung dan sosis di rumah serta membuat es kelapa muda yang pasti disukai anak-anak, melakukan berbagai permainan untuk menguji kekompakan keluarga, dan sebagainya. Melepaskan kepenatan dari rutinitas tidak lagi harus dilakukan dengan menjauhi rumah.

5. Boros kuota internet

7 Pemborosan yang Masih Bisa Diatur Ulang, Diskusikan dengan Pasanganilustrasi anak dan gadget (pexels.com/Jessica Lewis)

Ada berapa smartphone di rumahmu? Sekarang satu orang saja terkadang memilikinya beberapa buah. Anak-anak pun sudah punya smartphone masing-masing. Kalau semuanya diisi kuota internet tentu pengeluaranmu menjadi membengkak.

Utamakan kuota internet buat perangkat yang selalu digunakan untuk bekerja. Perangkat lainnya cukup mengandalkan sambungan WiFi. Bagaimanapun juga, penghasilanmu gak boleh habis cuma buat bayar kuota internet untuk beberapa smartphone. 

Ajak semua anggota keluarga agar bijaksana memakai internet. Jangan jadikan internet sebagai satu-satunya sumber hiburan supaya mereka tidak panik ketika tak ada sambungan internet atau kuotanya habis. Hidup ini bukan sekadar mengisi kuota internet.

6. Boros membiayai hobi

7 Pemborosan yang Masih Bisa Diatur Ulang, Diskusikan dengan Pasanganilustrasi pria di mobil (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Punya hobi tentu bagus biar kamu gak mudah stres di tengah padatnya pekerjaan. Bahkan memiliki hobi yang mahal pun sebetulnya tidak dilarang asalkan dirimu paham satu aturan. Yaitu, secara keuangan kamu memang mampu untuk membiayai hobi tersebut, misalnya hobi mobil mewah.

Namun, bukan cuma hobi mahal yang bisa mengundang masalah keuangan. Hobi yang sebetulnya murah meriah pun dapat menjadi sumber pemborosan kalau caramu dalam melakukannya kurang tepat. Contohnya, hobi bersepeda yang sebenarnya bisa dilakukan dengan sepeda apa pun asalkan masih berfungsi dengan baik.

Akan tetapi, kamu hanya mau memakai sepeda yang harga satu unitnya saja sudah berlipat-lipat dari gaji sebulan. Padahal pakai sepeda semahal itu atau sepeda biasa saja tidak mengubah jarak tempuh dan manfaat kesehatan yang diperoleh. Jalankan hobimu dengan kesadaran penuh akan kemampuan finansialmu.

7. Berlebihan memakai layanan kredit

7 Pemborosan yang Masih Bisa Diatur Ulang, Diskusikan dengan Pasanganilustrasi belanja online (pexels.com/RDNE Stock project)

Dalam kondisi tertentu, memanfaatkan layanan kredit boleh-boleh saja. Terpenting cicilannya nanti masih aman untuk pendapatanmu. Kalau penggunaan kredit sudah tak terkontrol, bisa-bisa penghasilan sebulan ludes cuma buat bayar cicilannya.

Atau malah kamu tidak mampu lagi rutin membayarnya yang membuat tagihannya makin berlipat-lipat. Jangan lagi menjadikan pembayaran secara kredit sebagai pilihan selagi dirimu masih bisa membayarnya lunas. Sekalipun untuk setiap keinginan kamu harus menabung dulu, ini jauh lebih aman buat keuanganmu.

Selain tidak perlu membayar bunga cicilan, dirimu serta anggota keluarga juga lebih mampu menahan diri. Kalian gak terbiasa berlebihan dalam berbelanja apalagi sekadar memanjakan keinginan. Kamu dapat berhemat 2 kali, yaitu tak perlu membayar bunga serta gak hobi belanja.

Kebiasaan boros tentu ada awalnya, biasanya dimulai ketika pendapatanmu mulai naik dan kamu merasa aman. Pemborosan itu terus berlanjut sampai gaji sebesar apa pun tetap terasa kurang. Segera temukan sumber-sumber pemborosan dalam keluargamu dan lakukan perubahan kebiasaan.

Baca Juga: 7 Cara Meminimalkan Pemborosan Berkedok Self Reward, Terapkan!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya