5 Peribahasa Terkait 'Air', Ajarkan tentang Bekerja dan Mengelola Uang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa yang setuju bahwa praktik mengelola keuangan dengan baik sering kali gak semudah teori? Di tengah banyaknya kebutuhan yang harus dicukupi dan pendapatan yang lagi kurang bagus, tentu banyak orang mengalami hal ini.
Apalagi di masa pandemik COVID-19 yang panjang ini. Banyak dari kita yang pekerjaannya terancam sehingga sangat memengaruhi kondisi keuangan. Yuk, kita coba tingkatkan semangat bekerja dan kemampuan mengelola keuangan dengan meresapi lima peribahasa berikut ini!
1. Ada air ada ikan
Peribahasa ini bermakna di mana pun kita berada, niscaya ada rezeki. Maka sekalipun kita dalam kondisi ketar-ketir akibat pandemik COVID-19, kita harus menjaga optimisme bahwa kita tetap memiliki jatah rezeki.
Kalau tidak dari pekerjaan yang saat ini sudah terancam, barangkali dari pekerjaan lain. Atau, dengan membuka usaha kecil-kecilan. Kalau gak di kota, pulang kampung pun tidak apa-apa demi bisa bertahan karena biaya hidupnya lebih rendah.
2. Air lalu berkubak tohor
Artinya, berapa pun uang yang diterima lekas habis untuk membayar utang dan sebagainya. Jika kita berada dalam kondisi begini, kita harus berubah. Kita perlu melihat kembali ke mana saja penghasilan kita mengalir.
Sayang kan, bila gak pernah ada yang bisa ditabung? Kita jadi gak punya darurat dan kebingungan sendiri kala terdesak kebutuhan. Kalau dana darurat saja gak punya, apalagi investasi.
3. Harapkan guntur di langit, air di tempayan ditumpahkan
Hayo, siapa yang tahu arti peribahasa ini? Ya, artinya karena mengharapkan sesuatu yang belum tentu, barang yang telah ada malah dilepaskan. Contohnya, kita diiming-imingi pekerjaan di tempat lain oleh seorang kenalan.
Editor’s picks
Dia menjanjikan gaji yang lebih besar, berbagai fasilitas, dan sebagainya. Lalu kita tergiur sekalipun sebenarnya kita juga nyaman-nyaman saja dengan pekerjaan yang sekarang. Secara penghasilan pun cukup.
Namun akibat tergoda iming-iming, kita langsung saja percaya dan memilih resign. Eh, ternyata dia justru ingkar janji dengan merekrut orang lain. Akibatnya, kita seketika ganti status jadi pengangguran.
Baca Juga: 5 Peribahasa Urang Banjar, Bekal Jalani Kehidupan agar Lebih Baik
4. Itik berenang di air mati kehausan
Maknanya ialah orang yang hidup menderita karena tidak bisa memanfaatkan kekayaan yang ada. Misalnya, orang yang memiliki beberapa bidang tanah warisan. Saat pekerjaannya gak memberinya penghasilan yang cukup, dia gak tergerak untuk membuat tanah itu lebih produktif.
Sekalipun belum ada dana untuk membangunnya, bukankah tanah itu bisa ditanami sendiri atau disewakan sebagai lahan parkir atau kebun agar lebih menghasilkan? Lumayan untuk menambah pemasukan. Kalau diseriusi bahkan bisa menjadi pekerjaan utama.
5. Sumur digali, air terbit
Yang terakhir ini berarti mendapatkan lebih dari yang diharapkan. Misalnya, kita mendapatkan bonus lumayan banyak bulan ini. Untuk apa saja bonus itu digunakan? Wah, sayang banget kalau semuanya habis cuma buat bersenang-senang.
Mumpung mendapatkan rezeki lebih, kita harus bijaksana menggunakannya. Kalau ada utang, gunakan kelebihan penghasilan itu untuk melunasinya biar hidup kita tenteram. Kalau selama ini berangan-angan memiliki usaha sendiri, langsung saja dijadikan modal.
Relevan banget kan, kelima peribahasa di atas dengan kewajiban kita bekerja dan mengelola keuangan sebaik mungkin? Yuk, simpan artikelnya biar gak lupa.
Baca Juga: 5 Peribahasa Ini Pakai Kata Laut, Maknanya Luas dan Dalam!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.