6 Persiapan Sebelum Membuka Usaha Kos-kosan, Gak Cuma Rumah!
ilustrasi pasangan berdiskusi (pexels.com/Ketut Subiyanto)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meski pandemik menghantam usaha kos-kosan dengan sangat keras seiring kebijakan kuliah online, secara umum usaha ini memang sangat menjanjikan. Ketika pandemik berakhir nanti, usaha kos-kosan yang sempat tumbang pasti akan bangkit lagi dengan cepat.
Oleh sebab itu, tak salah apabila kamu tertarik untuk membukanya tahun depan. Namun, banyak persiapan yang perlu dilakukan sebelum kamu menjadi pemilik kos. Selain rumah dan kamar-kamarnya, enam hal berikut ini juga jangan sampai terlewatkan.
1. Penjaga dan petugas kebersihan rumah kos
ilustrasi penjaga kos (pexels.com/SHVETS production)Terutama apabila kamu tinggal di luar kota atau punya kesibukan yang tinggi. Tidak mungkin kamu dapat menjaga sendiri kos-kosan apalagi membersihkannya. Maka dari itu, carilah orang yang bisa dipercaya untuk melakukannya.
Biasanya, penjaga kos sudah otomatis membersihkan rumah juga. Akan tetapi, ini bergantung pula dari seberapa luas kos-kosanmu. Bila kos-kosanmu luas, untuk petugas kebersihannya saja barangkali tak cukup satu orang.
Begitu pula penjaga keamanannya. Sesuaikan dengan kebutuhan kos-kosanmu serta utamakan kenyamanan para penghuninya. Jangan pelit dalam mempekerjakan orang kalau tak mau kos-kosanmu jadi incaran maling dan jorok.
2. Fasilitas yang akan diberikan
ilustrasi bekerja di kamar (pexels.com/Karolina Grabowska)Fasilitas dari kos-kosan tentu bergantung juga dari harga sewa yang akan kamu tetapkan. Makin mahal biaya per bulannya, seharusnya fasilitasnya juga makin lengkap. Sebenarnya, tidak ada keharusan untuk memberikan fasilitas selengkap mungkin di rumah kos milikmu.
Tentukan saja dulu siapa saja sasaranmu. Apabila mahasiswa, fasilitas seperti WiFi wajib hukumnya. Ini bakal amat membantu mereka dalam mengerjakan tugas-tugas. Perihal kamar mandi luar atau dalam juga perlu dipertimbangkan dengan baik.
Sementara itu, untuk target pekerja ada orang yang masih harus bekerja saat di kos dan ada pula yang menjadikan kamar kos murni sebagai tempat istirahat saja. Kalau kamu dapat memberikan banyak pilihan fasilitas sesuai kebutuhan mereka, tentu akan lebih baik.
3. Sistem pembayaran, mau berapa bulan sekalian?
ilustrasi membayar kos (pexels.com/Karolina Grabowska)Ada kos-kosan yang meminta pembayaran minimal satu tahun atau enam bulan sekalian. Namun, pembayaran untuk waktu sepanjang ini cenderung tidak disukai oleh penghuni kos. Soalnya, mereka jadi sulit untuk segera pindah jika merasa tidak betah.
Solusinya, kamu dapat menyediakan pilihan pembayaran per tiga atau satu bulan sekali. Bahkan boleh banget untuk membuat kos harian maupun mingguan. Kos-kosan seperti ini biasa dicari oleh orang yang ada keperluan di luar kota, tetapi enggan merogoh kocek lebih dalam buat tidur di hotel.
Editor’s picks
Baca Juga: 10 Peringatan Kocak di Wastafel Kos-kosan, Ngegas Banget!
4. Masalah privasi jika kamu dan anak kos bakal satu rumah
ilustrasi anak-anak kos (pexels.com/Ron Lach)Seperti yang pasti telah kamu ketahui, ada kos-kosan yang terpisah dari rumah pemilik, ada pula yang menjadi satu. Rumah kos tipe terakhir biasanya sekadar memanfaatkan kamar-kamar kosong yang ada. Atau, kamu membangunnya secara bertahap sehingga rumah yang semula untuk ditinggali sendiri sekarang berubah fungsi.
Nah, apabila kamu ingin membuka usaha kos-kosan di rumah yang juga menjadi tempat tinggalmu, pastikan kamu telah memikirkan persoalan privasi. Terutama privasi anak-anak kos yang sudah membayarkan sejumlah uang padamu.
Jangan sampai keberadaan kamu dan keluarga justru bikin mereka gak nyaman. Kamar mandi dan dapur jelas wajib dipisah. Pintu masuk dan keluar sebaiknya juga tak menjadi satu. Kamu dan keluarga bisa tinggal di lantai satu, sedangkan anak-anak kos di lantai atas, misalnya.
5. Cara memperlakukan anak kos dengan baik
ilustrasi anak kos sedang tidur (pexels.com/cottonbro)Salah satu problem yang kerap dikeluhkan anak kos dan bikin mereka tidak kerasan ialah sikap pemilik kos yang kurang baik. Misalnya, cerewet dan galak bahkan pada teman mereka yang datang. Jangan bikin mereka kesal serta malu dengan terlalu sering menegur apalagi dengan nada membentak, ya!
Untuk kos-kosan putri, pastikan jika kamu cowok atau ada keluargamu yang cowok, kalian bisa gak bermata keranjang. Jangan menjadikan usaha kos-kosan hanya sebagai kedok supaya kalian dapat menggoda cewek-cewek. Penghuni kosmu auto kabur semua!
6. Lingkungan sekitar mendukung atau tidak?
ilustrasi anak kos (pexels.com/Ketut Subiyanto)Bagaimanapun, anak-anak kos adalah perantau. Tidak semua lingkungan mampu bersikap ramah pada perantau. Lingkungan yang tak ramah pada perantau biasanya akan suka menggunjingkan anak-anak kosmu atau mengatakan hal-hal buruk agar mereka tidak betah.
Lagi-lagi, untuk kos-kosan putri butuh perhatian lebih. Jangan membukanya di lingkungan yang para pemudanya sering bersikap kurang ajar atau genit. Kasihan anak kosmu nanti bila mau pergi ke kampus saja harus melewati banyak cowok gak jelas yang mengganggunya.
Saat kamu hendak membuka usaha kos-kosan, jangan hanya membayangkan keuntungan yang bakal diraup. Pahami pula perihal tanggung jawabmu sebagai pemilik kos yang baik. Jangan abai pada keamanan dan kenyamanan anak kos serta hanya peduli pada uang sewa mereka. Selamat menjadi bapak kos atau ibu kos!
Baca Juga: 5 Solusi Terbaik untuk Menghadapi Masalah Umum saat Baru Membuka Usaha
Marliana Kuswanti
Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
