5 Kemampuan yang Harus Dimiliki setelah Menjadi Yatim Piatu

Kemandirianmu akan benar-benar diuji

Di usia berapa pun, kehilangan kedua orangtua memang sebuah ujian berat. Jika kamu menjadi yatim piatu saat masih anak-anak atau remaja, kamu mungkin akan kekurangan kasih sayang dan diharuskan dewasa lebih cepat oleh keadaan.

Namun, menjadi yatim piatu setelah kamu dewasa juga bukan berarti bakal lebih mudah. Lama terbiasa dalam pengasuhan orangtua, kamu justru bisa menjadi makin sulit menyesuaikan diri dengan keadaan baru.

Selagi tanggung jawab atas anak di bawah umur umumnya diambil alih oleh orang dewasa yang ada di sekitarnya, kamu wajib mampu berdiri di atas kedua kakimu sendiri. Satu sisi, secara usia kamu memang sudah lebih dewasa. Akan tetapi, tetap saja dirimu ditantang untuk mampu memiliki lima skill ini.

1. Mengurus diri sendiri termasuk saat sakit

5 Kemampuan yang Harus Dimiliki setelah Menjadi Yatim Piatuilustrasi sakit (pexels.com/cottonbro)

Mengurus diri sendiri ketika sehat tentu jauh lebih mudah ketimbang saat kamu sakit. Walaupun kamu memiliki saudara, belum tentu mereka tinggal satu rumah atau sekota denganmu. Untuk cepat meminta bantuan teman pun, kamu mungkin merasa tidak enak dan khawatir dicap manja.

Terkadang, ini sampai membuatmu terlambat mendapatkan perawatan yang seharusnya. Makin care orangtuamu dahulu, bakal makin sulit juga buat kamu membiasakan diri untuk melakukan segalanya sendiri.

2. Bekerja dengan giat agar kebutuhan tercukupi

5 Kemampuan yang Harus Dimiliki setelah Menjadi Yatim Piatuilustrasi fokus bekerja (pexels.com/cottonbro)

Bukan artinya individu dewasa yang masih memiliki orangtua tak perlu bekerja dengan giat. Hanya saja, kamu yang telah menjadi yatim piatu perlu lebih bersungguh-sungguh tentang mengejar kemapanan finansial. Kalau tidak, dampaknya akan langsung kamu rasakan.

Kamu pasti kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tak ada orang yang membantu menyokong sampai kamu benar-benar bisa mandiri. Sedangkan, orangtua tanpa dimintai uang pun biasanya mengerti dengan keadaan anaknya. 

Namun, orang lain tak begitu. Tidak peduli kamu dalam keadaan terdesak, jarang ada orang yang mau mengeluarkan uang yang tak sedikit buat membantu kamu bertahan hidup, apalagi untuk waktu yang cukup lama.

Baca Juga: 5 Sikap Bijaksana jika Kamu Anak dari Seorang Single Parent

3. Menemukan kebahagiaan-kebahagiaan kecil dalam hidupmu

dm-player
5 Kemampuan yang Harus Dimiliki setelah Menjadi Yatim Piatuilustrasi merayakan ultah sendirian (pexels.com/cottonbro)

Menjaga semangat dan perasaan bahagia menjadi tugasmu berikutnya. Jika ini tidak diupayakan, kamu dikhawatirkan gampang merasa sedih dan kesepian. Terutama buat kamu yang belum punya pasangan dan sedang mengalami masalah.

Kamu mungkin perlu bikin jurnal syukur secara berkala untuk mengingatkanmu bahwa di satu sisi dirimu kehilangan orangtua, tapi di sisi lain masih dikaruniai banyak nikmat. Sesekali, penting juga buat kamu membuat perayaan kecil-kecilan untuk diri sendiri.

Misalnya, saat kamu berulang tahun atau meraih prestasi. Bahkan sesimpel karena sejauh ini kamu sudah berhasil menjadi pribadi yang tabah dalam menghadapi berbagai ujian hidup.

4. Menjalin hubungan interpersonal yang baik dan berkualitas

5 Kemampuan yang Harus Dimiliki setelah Menjadi Yatim Piatuilustrasi pertemanan (pexels.com/RF._.studio)

Kemampuan menjalin hubungan interpersonal yang baik menjadi penting untuk mengurangi kemungkinan kamu bermasalah dengan orang lain. Kalau kamu akur dengan siapa saja, mereka bahkan dapat menjadi penolongmu saat terjadi sesuatu.

Bukannya hanya hendak memanfaatkan mereka, tapi memang tak di setiap kondisi kamu mampu mengatasinya seorang diri, kan? Tentunya yang penting tidak sekadar kamu tak menciptakan masalah dengan orang lain. 

Namun kamu juga harus pintar memilih teman biar mereka gak memberikan pengaruh negatif padamu. Tanpa adanya orangtua yang mengawasi dan melindungi, salah memilih teman dapat sangat berbahaya buat masa depanmu.

5. Berpikir panjang tentang apa pun yang hendak dilakukan

5 Kemampuan yang Harus Dimiliki setelah Menjadi Yatim Piatuilustrasi berpikir (pexels.com/THIS IS ZUN)

Seperti disebutkan dalam poin sebelumnya, kehati-hatianmu sangat berharga sepeninggal orangtua. Kamu tidak boleh berpikiran pendek saat hendak melakukan sesuatu. Jangan lupa untuk selalu mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan akibatnya dalam jangka panjang.

Kamu boleh saja meminta saran teman. Akan tetapi, kamu tetap harus mampu berpikir panjang agar tak asal menuruti masukan yang diterima karena belum tentu benar dan baik. Sebaliknya apabila kamu telah mampu berpikir panjang, ketergantunganmu pada saran orang lain menjadi berkurang.

Menjadi yatim piatu adalah takdir yang tak mampu dihindari siapa pun. Bila keluarga besarmu terbiasa akrab, ini akan sangat membantu dalam memberikan dukungan moral maupun material untukmu kapan saja kamu membutuhkannya. Namun jika tidak, kamu memang dituntut agar lebih dewasa dan mandiri ketimbang teman-teman sebayamu. Semangat, ya!

Baca Juga: 5 Manfaat Menjaga Kesehatan Mental dalam Kehidupan Sosial

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya