6 Tips agar Khayalanmu Gak Berbahaya, Jangan Sampai Lupa Waktu

Nyatanya, sulit bagi manusia untuk sama sekali gak melamun

Berkhayal memang menyenangkan. Di alam imajinasi, kamu dapat menjadi siapa saja. Berkhayal bisa menjadi cara untukmu lari dari kepenatan hidup. 

Kamu dapat membayangkan keadaan hidup yang berbeda dari kenyataan. Ini mampu memberimu perasaan terhibur tanpa perlu merepotkan orang lain dengan terlalu banyak curhat dan galau. Namun, banyak berkhayal juga gak baik.

Dirimu dapat terlena oleh angan-angan. Terlampau asyik membayangkan segala hal, lama-lama kamu justru kesulitan menjalani kehidupan nyata. Supaya khayalanmu tidak berdampak buruk, ikuti petunjuk di bawah ini.

1. Jangan habiskan waktumu untuk berkhayal

6 Tips agar Khayalanmu Gak Berbahaya, Jangan Sampai Lupa Waktuilustrasi berkhayal (pexels.com/Fahri Baghirov)

Berapa banyak waktu yang kamu habiskan setiap harinya buat membayangkan berbagai hal? Kamu gak boleh lebih banyak melamun daripada melakukan aktivitas-aktivitas yang penting. Jangan pula saat seharusnya dirimu berkonsentrasi pada sebuah tugas, pikiranmu justru melayang ke mana-mana.

Bila gara-gara kesukaan berkhayal produktivitasmu menjadi menurun, ini artinya sudah berlebihan. Kamu dapat berkhayal sejenak ketika ada waktu luang atau menjelang tidur malam dengan harapan bermimpi indah. Jangan malah terus berangan-angan saat bekerja atau kuliah.

Khayalan tetap diperlukan karena di dalamnya biasanya ada cita-cita yang ingin diraih. Seperti berkhayal kelak kamu bisa punya rumah sendiri, menempati posisi yang lebih tinggi dalam pekerjaan, dan sebagainya. Itu akan menjadi tambahan motivasi asalkan kamu mengkhayalkannya sebentar-sebentar saja.

2. Khayalanmu dijadikan karya

6 Tips agar Khayalanmu Gak Berbahaya, Jangan Sampai Lupa Waktuilustrasi menulis (pexels.com/Michael Burrows)

Rajin berkhayal juga bisa menjadi ladang uang. Seorang penulis fiksi misalnya, dapat hidup sepenuhnya dari menuliskan imajinasinya. Ini lebih baik daripada berkhayal sebatas untuk melarikan diri dari beragam masalah yang seharusnya dihadapi dengan tegar.

Contohnya, kamu berkhayal kelak menjadi orang yang kaya raya. Di dunia nyata itu masih memerlukan kerja keras yang panjang. Namun, antara kenyataan dengan khayalan bisa dihubungkan melalui karya.

Buatlah tokoh fiksi yang menceritakan proses seseorang yang miskin berubah menjadi kaya. Satu sisi, itu membuatmu lebih optimis dalam menjalani hari karena yakin khayalanmu dapat diwujudkan. Di sisi lain, hasil penjualan ceritamu akan mendekatkanmu pada mimpi tersebut.

3. Serius berusaha mewujudkan keinginan

6 Tips agar Khayalanmu Gak Berbahaya, Jangan Sampai Lupa Waktuilustrasi mengemas mug (pexels.com/RDNE Stock project)

Isi khayalan didominasi oleh keinginan. Hal-hal yang tidak ada dalam hidupmu mengisi ruang angan-angan. Semuanya diawali dengan kata 'seandainya' alias langsung melompat dari keadaan sekarang ke keadaan yang diharapkan.

Lompatan seperti itu cuma bisa dilakukan di dalam pikiran. Dalam kenyataan, kamu harus bekerja keras dan sabar untuk bisa mewujudkannya. Tidak apa-apa, asal kamu serius serta konsisten tak ada yang mustahil di dunia ini.

Bila dirimu berkhayal kelak dapat berhenti menjadi karyawan lalu punya usaha sendiri, kenapa gak mulai merintisnya sekarang saja? Kamu tidak perlu mengundurkan diri dulu. Usaha itu dapat dijalankan di akhir pekan atau sepulang bekerja jika kamu tak terlalu lelah.

dm-player

Baca Juga: 7 Tips untuk Mengembangkan Naluri Kreatif, Bermain dengan Imajinasi

4. Jaga kesadaran antara perbedaan khayalan dengan kenyataan

6 Tips agar Khayalanmu Gak Berbahaya, Jangan Sampai Lupa Waktuilustrasi berkhayal (pexels.com/A R Sibly)

Mencampuradukkan angan-angan dengan kenyataan bakal menjadi masalah besar. Kamu gak bisa membedakan realitas dengan sesuatu yang hanya ada dalam pikiranmu. Perilakumu akan menjadi aneh sekali bahkan mengarah pada gangguan psikologis.

Misalnya, kamu yang jomlo berkhayal memiliki pasangan. Di depan teman-teman dirimu sampai membuat identitas palsu tentang pacar khayalanmu itu. Kadang kamu pura-pura sedang bertelepon dengannya yang berarti mengobrol sendiri sambil menempelkan HP ke telinga.

Kalau perbuatan seperti ini terus dilakukan dan menjadi makin parah, seperti kamu sengaja membeli dan memakai cincin seakan-akan sudah bertunangan, berkonsultasilah dengan psikolog. Sebesar apa pun keinginanmu pada sesuatu, jangan membiarkan khayalan menguasai keseharianmu. Selalu pahami perbedaan antara angan-angan dengan kenyataan hidupmu.

5. Jangan kecewa pada hidup sehari-hari

6 Tips agar Khayalanmu Gak Berbahaya, Jangan Sampai Lupa Waktuilustrasi pria sedih (pexels.com/Mary Taylor)

Ketika berkhayal, kamu boleh membayangkan apa saja. Segala hal menyenangkan mungkin bisa membuatmu senyum-senyum sendiri dan merasa terhibur. Akan tetapi, bagaimana perasaanmu selepas kembali ke dunia nyata?

Apakah kamu merasa baik-baik saja atau malah kecewa berat? Saking kecewanya, dirimu mungkin sampai membenci kehidupan yang sesungguhnya. Rasa tidak puas terhadap diri pun membesar.

Sebesar apa pun perbedaan antara kenyataan dengan angan-anganmu, terimalah segala fakta itu sekalipun pahit. Bila hidup yang asli justru dibenci, bagaimana kamu hendak menjalaninya? Rasa malas pasti menguasaimu dan dirimu gak bisa menikmati hidup.

6. Mengkhayalkan sesuatu yang baik-baik saja

6 Tips agar Khayalanmu Gak Berbahaya, Jangan Sampai Lupa Waktuilustrasi berkhayal (pexels.com/Katii Bishop)

Manusia sangat dipengaruhi oleh pikirannya. Kalau kamu sering membayangkan hal-hal buruk, pasti suasana hatimu ikut menjadi negatif. Khayalan yang menempatkanmu dalam situasi menegangkan, sedih, atau penuh kemarahan bakal membuat raut wajah maupun perilakumu mendukung pemikiran tersebut.

Kamu bisa mendadak ketus pada teman hanya lantaran sedari tadi membayangkan berhadapan dengan orang yang menyebalkan. Maka dari itu, bayangkanlah hal-hal yang lebih positif meski tak berarti penuh kesenangan. Contohnya, berkhayal kamu menjadi pribadi yang lebih ramah dan gigih dalam memperjuangkan cita-cita.

Khayalan yang baik mengarahkan perilakumu sehingga selaras. Hal-hal yang semula cuma ada di angan-angan ternyata betul-betul mampu mengubahmu ke arah yang lebih positif. Bedakan antara sengaja membayangkan hal-hal negatif dengan firasat yang muncul tanpa bisa dicegah.

Khayalan dapat merugikan atau justru bermanfaat. Imajinasi yang berguna ditandai dengan banyaknya akibat baik yang ditimbulkannya dalam hidupmu. Sementara itu, angan-angan yang perlu dijauhi mengambil terlalu banyak waktumu tanpa memberikan perubahan positif pada diri maupun kehidupan nyatamu.

Baca Juga: 5 Penyebab Terlalu Takut Tersaingi, Khayalan akan Kompetisi

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya