7 Tips di Pertemanan yang Uang Sakunya Banyak, Gak Usah Minder

Santai selama kebutuhan utama masih cukup

Di antara para pekerja kerap terjadi perbandingan gaji yang bikin insecure. Hal serupa juga ada di kalangan murid sekolah atau mahasiswa, tetapi terkait uang saku. Biasanya kamu dan teman-teman akan saling bertanya tentang uang saku masing-masing per hari, minggu, atau bulan.

Mengetahui uang sakumu paling kecil di antara mereka mungkin membuatmu seketika gak nyaman. Terlebih kamu melihat sendiri bahwa dengan uang saku yang jauh lebih besar, teman-teman leluasa jajan dan main. Untuk kalian yang indekos, menu makannya setiap hari juga lebih bervariasi dan enak-enak ketimbang dirimu.

Bagaimana cara terbaik untuk melalui masa pendidikanmu dengan uang saku yang gak seberapa dibandingkan kawan-kawan? Jangan sampai perkara jatah uang bulanan saja mengendurkan semangat belajar dan usahamu meraih cita-cita. Tujuh tips berikut bantu kamu lebih menerima keadaan dan gak minder lagi.

1. Jangan lantas minta tambahan uang saku ke orangtua

7 Tips di Pertemanan yang Uang Sakunya Banyak, Gak Usah Minderilustrasi bersama teman (pexels.com/Armin Rimoldi)

Barangkali ini hal pertama yang terlintas di pikiranmu begitu tahu uang sakumu paling kecil di antara teman-teman. Batinmu, apa susahnya tinggal minta tambahan pada orangtua? Jangan dulu karena tambahan uang saku Rp100 ribu saja boleh jadi berat untuk mereka.

Apalagi kalau kamu mendesak mereka agar menyamakan uang sakumu dengan teman-teman. Padahal selisihnya jauh. Seperti uang sakumu yang indekos dalam sebulan tak sampai Rp1 juta di luar sewa kamar. Sementara itu, uang bulanan kawan-kawanmu yang juga merantau mencapai lebih dari Rp2 juta , juga belum termasuk biaya kamar.

Dirimu mesti memikirkan pendapatan orangtua. Kalau penghasilan mereka hanya sekitar Rp3 juta per bulan, memberimu uang saku lebih dari Rp2 juta dan belum termasuk biaya kamar tentu tak masuk akal. Kedua orangtua serta adik-adikmu juga perlu biaya hidup. Pahami perhitungan-perhitungan seperti ini supaya dirimu gak bikin pusing orangtua.

2. Hindari menjadikan uang saku mereka sebagai patokan

7 Tips di Pertemanan yang Uang Sakunya Banyak, Gak Usah Minderilustrasi teman-teman (pexels.com/Keira Burton)

Uang saku tidak lebih dari pemberian orangtua pada anak. Tak ada standarnya seperti pada upah minimum pekerja yang diatur di setiap daerah. Orangtua memberikan uang saku berdasarkan perkiraan kebutuhanmu selama di luar rumah dan kemampuan mereka.

Kebutuhanmu yang gak perlu indekos tentu berbeda dengan teman yang dari luar daerah. Begitu juga bila dirimu bisa bawa bekal setiap hari, sedangkan orangtua kawan tak sempat memasak sehingga ia selalu makan siang di kantin. Kalaupun kebutuhan kalian mirip, belajarlah mengerti tentang pendapatan orangtua kalian yang berbeda.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Part Time Job untuk Anak Kuliah, Ekstra Uang Saku!

3. Gak usah minta traktir atau utang ke mereka

7 Tips di Pertemanan yang Uang Sakunya Banyak, Gak Usah Minderilustrasi teman-teman (pexels.com/William Fortunato)

Jangan jadikan pengetahuanmu akan besaran uang saku teman-teman sebagai senjata buat minta traktiran. Bahkan tidak segelas es teh seharga Rp2-3 ribu . Mereka bakal risi bila setiap bertemu denganmu pasti diminta membelikan ini itu dengan alasan uang sakunya lebih besar.

Uang saku yang besar merupakan keberuntungan mereka. Sementara kecilnya uang sakumu adalah urusanmu sendiri. Jangan memaksa orang lain berbagi denganmu. Toh, dengan uang sakumu yang sekarang sebenarnya cukup-cukup saja buat berbagai kebutuhan.

Kamu pun mesti menghindari utang pada mereka. Uang saku mereka yang besar bukan buat kasih pinjaman siapa pun. Belajarlah mengelola keuanganmu dengan baik agar cukup untuk sebulan bahkan masih ada sisanya.

4. Tidak perlu minder

7 Tips di Pertemanan yang Uang Sakunya Banyak, Gak Usah Minderilustrasi bersama teman (pexels.com/cottonbro studio)

Perkara uang saku jangan sampai membuatmu rendah diri di depan teman-teman. Bukan berarti kamu perlu berbohong soal jumlah uang bulananmu biar lebih percaya diri. Jujur saja gak apa-apa. Asalkan pikiranmu tidak terfokus pada persoalan perbandingan uang saku, rasa insecure tak bakal muncul.

Kalaupun ada segelintir kawan yang mengejek kecilnya uang sakumu karena berpikir itu gak mungkin cukup, dirimu malah seharusnya bangga. Nyatanya, uang tersebut di tanganmu cukup-cukup saja. Berarti kamu mampu menggunakannya dengan bijak. Dirimu tahu apa yang harus, boleh, atau tidak usah dibeli.

Baca Juga: 5 Strategi Mengelola Uang Saku Anak agar Tidak Boros, Mudah Kok!

5. Gak selalu ikut hangout juga tidak apa-apa

7 Tips di Pertemanan yang Uang Sakunya Banyak, Gak Usah Minderilustrasi nongkrong (pexels.com/Дмитрий Зайцев)

Bila sekadar biaya makan siang di kantin atau kebutuhan sehari-hari kamu yang indekos, sebetulnya tidak terlalu banyak. Orangtua tentu sudah berhitung dengan cermat berapa uang yang kira-kira kamu butuhkan setiap harinya. Pengeluaranmu baru bertambah secara signifikan jika suka hangout  bareng teman-teman.

Apalagi kalian tidak cuma sering nongkrong, melainkan juga memilih tempat-tempat yang makanan dan minumannya mahal. Sekali ikut mereka, kamu dapat menghabiskan jatah uang makan beberapa hari. Maka bukan uang sakumu yang harus ditambah, melainkan jadwal hangout-mu yang kudu dikurangi.

Terserah teman-temanmu yang uang sakunya lebih banyak hendak berapa kali nongkrong dalam sebulan. Namun, kamu tak perlu selalu ikut seakan-akan takut terasing dari pergaulan. Kamu dapat mencari aktivitas lain yang lebih bermanfaat.

Atau, dirimu pindah tongkrongan ke tempat-tempat yang lebih terjangkau untukmu. Gak usah khawatir tidak punya teman. Setiap tempat nongkrong baik yang murah, sedang, atau mahal pasti ada banyak orang. Kalaupun teman-teman satu kampus atau sekolah gak ada yang nongkrong di situ, kamu justru berpeluang memperluas pertemanan dengan kenalan baru.

6. Puas dengan cukup meski tak berlebih

7 Tips di Pertemanan yang Uang Sakunya Banyak, Gak Usah Minderilustrasi bersama teman (pexels.com/Zen Chung)

Balik ke pertanyaan paling dasar saja, uang sakumu sebetulnya cukup atau kurang buat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari? Selama jumlahnya masih memadai, gak usah pusing dengan jumlah uang saku orang lain yang lebih besar. Biarkan saja mereka tidak hanya mencukupi kebutuhan, tetapi juga berbagai keinginan dari uang sakunya.

Kamu mesti bersyukur mendapati uang sakumu sebetulnya tak kurang. Memang jumlahnya gak berlebih seperti kawan-kawanmu. Akan tetapi, punya uang saku yang cukup sudah jauh lebih baik daripada orangtua sama sekali tidak memberikannya. Hidup dengan standar kecukupan saja bikin hati lebih gampang merasa tenteram.

7. Cari tambahan uang saku dengan cara yang baik

7 Tips di Pertemanan yang Uang Sakunya Banyak, Gak Usah Minderilustrasi teman kerja (pexels.com/Elizabeth Zernetska)

Jika pun kamu merasa uang sakumu terlalu mepet sehingga menyulitkanmu di akhir bulan, carilah cara untuk mendapatkan uang sendiri. Tentu harus dengan cara yang baik dan gak mengganggu pendidikanmu. Dirimu dapat mengambil pekerjaan paruh waktu, berdagang, atau yang lain.

Kalau kamu tak sekadar minta tambahan uang pada orangtua, dirimu bakal lebih menghargai setiap uang yang diperoleh. Nantinya sekalipun dompetmu sudah tebal oleh uang saku orangtua plus penghasilan pribadi, kamu terhindar dari sikap boros. Atau justru rasa tanggung jawabmu pada diri sendiri kian besar sehingga dirimu tak lagi meminta uang saku.

Uang saku selama kamu bersekolah atau kuliah tidak sama dengan gaji setelah kelak bekerja. Maka wajar bila jumlahnya tak seberapa. Pun tujuanmu bersekolah atau berkuliah adalah menimba ilmu, bukan berlomba jajan atau membeli berbagai barang lainnya. Belajarlah mencukupkan uang sakumu atau suatu saat nanti gajimu juga terus terasa kurang.

Baca Juga: 5 Tips Mengatur Uang Saku Anak, Ajari Mengelola Finansial sejak Dini

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya