6 Tips Jalin Silaturahmi dengan Saudara yang Gak Mudik

2. Jangan menghakimi keputusannya yang gak mudik

ilustrasi bertelepon (pexels.com/SHVETS production)

Hanya karena mayoritas orang mudik menjelang Lebaran, gak usah galak pada saudara yang tidak pulang. Bahkan bila alasannya terlalu duniawi bagimu, seperti masih harus bekerja. Kamu tentu juga tahu bahwa bekerja ikut orang gak bisa libur sesukanya.

Bahkan orang yang punya usaha sendiri juga banyak yang berburu rezeki di musim libur panjang. Apa pun yang mendorong saudaramu gak pulang kampung, cobalah memahaminya. Jangan memaksakan pandanganmu tentang mudik pada orang lain yang berbeda pendapat.

3. Isi obrolan dengan kangen-kangenan aja

ilustrasi panggilan video (pexels.com/RODNAE Productions)

Baik dilakukan secara langsung maupun melalui telepon, usahakan obrolan menyenangkan buat kalian. Hindari topik-topik sensitif yang bisa bikin mood saudaramu jelek. Sebagai gantinya, kalian kangen-kangenan aja.

Lama tidak bertemu seharusnya membuat kalian mampu membicarakan banyak hal. Seperti mengenang masa lalu yang seru. Makin banyak tawa selama kalian bertelepon makin baik. Walaupun terpisah jarak, kalian masih dapat bahagia bersama.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Baju Lebaran yang Elegan untuk Silaturahmi

4. Kasih semangat buat dia yang masih harus bekerja atau justru sedang sakit

ilustrasi sedang sakit (pexels.com/Lisa Fotios)

Di hari Lebaran, jangan sampai kamu bikin suasana hati orang memburuk cuma gara-gara soal mudik. Khususnya, jika saudaramu sedang sakit atau masih kudu bekerja selama libur panjang. Seharusnya, dirimu membantu meningkatkan semangatnya dalam mencari nafkah atau berobat.

Jauhi komentar menyakitkan seperti, "Kok, kamu lebih mementingkan pekerjaan daripada keluarga? Kamu gak sayang sama mereka, ya?" Atau pada yang sakit, "Sakit begitu doang masa sampai gak mudik? Kan, kamu masih bisa sering istirahat di jalan."

5. Doakan semua yang terbaik untuknya dan berkomunikasilah secara rutin

ilustrasi panggilan video (pexels.com/RODNAE Productions)

Saling mendoakan dengan saudara sangatlah utama. Dia mudik atau tidak, doakan ia selalu sehat dan rezekinya lancar. Jangan pula menyelipkan doa yang sebetulnya dimaksudkan untuk menyindiri, misalnya, "Semoga kamu lekas sadar pentingnya menengok keluarga di kampung halaman."

Sikapmu yang gak mengenakkan malah bakal membuatnya tambah ogah mudik di tahun-tahun berikutnya. Dia malas akan bertemu langsung denganmu. Jangan lupa, di luar suasana Lebaran silaturahmi juga wajib dijaga. Tetaplah saling kontak di hari-hari yang lain.

6. Kirim bingkisan jika memungkinkan

ilustrasi senang menerima bingkisan (pexels.com/Gustavo Fring)

Karena dia termasuk minoritas di keluargamu yang gak mudik, alangkah baiknya bila dirimu bisa berbagi kebahagiaan padanya. Bingkisan tidak harus diberikan orang yang merantau pada keluarga di kampung.

Kamu atau siapa pun juga bisa mengiriminya sesuatu agar nuansa hari raya tetap dirasakannya di perantauan. Isinya dapat berupa masakan keluarga atau oleh-oleh khas kampung halaman. Lumayan buat pengobat rindu saudara.

Mudik menjelang Lebaran adalah tradisi, bukan kewajiban. Berkunjung ke rumah saudara dan orangtua sejatinya dapat dilakukan kapan saja. Silaturahmi tak lantas putus cuma karena gak semua saudara bisa berkumpul ketika Lebaran.

Baca Juga: 5 Cara Menjaga Tubuh Tetap Sehat saat Lebaran, Silaturahmi Lancar