6 Tips Meningkatkan Kepekaan Sosial, Pahami Norma Kesopanan

#IDNTimesLife Daripada dicap negatif dan hubungan terkendala

Kepekaan sosial dapat diartikan sebagai kemampuan untuk segera memahami keadaan di sekitarmu dan apa yang seharusnya dilakukan. Ini erat kaitannya dengan hubungan antarmanusia. Maka rendahnya kepekaan sosial sering berakibat pada relasi yang kurang baik antara dirimu dengan orang lain.

Walaupun di pihakmu hampir tidak terasa ada masalah saking kurangnya sensitivitasmu dalam konteks sosial. Namun, orang-orang di sekitarmu merasa amat terganggu dengan berbagai ucapan serta tindakanmu. Waspadai kalau kamu kerap ditegur orang terkait caramu berinteraksi, disebut apatis, atau berwatak sulit.

Boleh jadi semua itu disebabkan oleh kepekaan sosialmu yang kurang serta perlu ditingkatkan. Bagaimana cara memperbaikinya? Simak uraian berikut supaya kamu lebih mudah membawa diri secara tepat di hadapan orang-orang. Belum terlambat untukmu berubah.

1. Pahami keadaan orang lain dan kemampuanmu

6 Tips Meningkatkan Kepekaan Sosial, Pahami Norma Kesopananilustrasi bersama teman (pexels.com/Mizuno K)

Tanpa pemahaman akan kedua hal ini, sulit untukmu menentukan saatnya membantu orang lain. Padahal, mereka melihatmu dalam keadaan yang amat mampu buat memberikan pertolongan. Masalahnya cuma kamu gak peka saja dengan situasi di sekitarmu sehingga tak menawarkan apa pun.

Sering-sering ajukan pertanyaan pada diri sendiri mengenai bagaimana keadaan orang lain berdasarkan penglihatanmu? Kalau tampaknya mereka sedang kesusahan karena sesuatu, apakah kamu mempunyai kemampuan untuk membantunya? Bantuan darimu tidak harus langsung mengatasi persoalan orang lain.

Namun, paling gak memberikan perubahan ke arah yang lebih baik. Situasi genting berlalu dan mereka bisa mencari pertolongan yang lain atau mengusahakan sendiri penyelesaian sisa masalahnya. Bila kamu tidak mengajukan pertanyaan di atas sebagai pancingan, dirimu tak bakal melihat adanya keadaan yang memerlukan peranmu.

2. Membuka mata terhadap tingkatan di masyarakat

6 Tips Meningkatkan Kepekaan Sosial, Pahami Norma Kesopananilustrasi bersama senior (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tingkatan atau hierarki di masyarakat nyata adanya dan tidak selalu bermakna buruk seakan-akan tak menghormati prinsip kesetaraan. Contoh tingkatan yang perlu disikapi dengan bijaksana adalah usia. Sebagai anak muda, jangan sampai kamu dicap gak punya attitude yang baik karena langsung memanggil nama orang yang usianya di atasmu.

Hindari atas nama kesetaraan kamu gak menambahkan sebutan Kak, Mbak/Mas, Bapak/Ibu, dan sebagainya. Kalian setara dalam arti sebagai sesama manusia yang punya hak asasi. Tapi etika pergaulan dan komunikasi jangan dikesampingkan. 

Selain tingkatan usia, ada pula perbedaan kedudukan. Misalnya, ketika kamu berkomunikasi dengan atasan. Walaupun usia kalian sepantar dan ia ingin langsung dipanggil nama, sebagai anak buahnya tetaplah memberikan penghormatan lebih. Gak usah terlalu kaku, tetapi selalu ingat bahwa kedudukannya di kantor lebih tinggi daripada kamu.

3. Belajar norma kesopanan

6 Tips Meningkatkan Kepekaan Sosial, Pahami Norma Kesopananilustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/Lisa Fotios)

Menjaga sopan santun tidak berarti kuno. Justru kurangnya tata krama bisa bikin kamu tampak norak. Norma kesopanan ini ada yang bersifat umum dan berbeda di berbagai tempat. Pahami keduanya dengan baik sesuai dengan lokasimu saat ini.

Sikap sopan yang umum misalnya, tidak sibuk bermain smartphone ketika kamu bersama orang yang dikenal. Mestinya kalian dapat mengobrol dan gak saling mendiamkan. Terlebih ia sudah berusaha memancing percakapan. Jika kamu lebih peduli pada gadget, orang lain merasa keberadaannya tidak diinginkan olehmu.

Kurangnya kepekaan sosial bakal membuatmu ragu tentang penting atau tidaknya menjaga kesopanan. Kamu sendiri merasa gak masalah bila temanmu asyik dengan gadgetnya. Maka kamu wajib menyimak poin berikutnya untuk membuat pandanganmu tak hanya berorientasi ke diri sendiri.

Baca Juga: 3 Sisi Negatif Menjadi Pribadi yang Punya Kepekaan Tinggi, Gak Tenang 

4. Jangan mengukur apa pun dari kacamatamu saja

6 Tips Meningkatkan Kepekaan Sosial, Pahami Norma Kesopananilustrasi pertemanan (pexels.com/José Luis Photographer)

Sebagai individu tentu kamu boleh bahkan perlu punya pandangan pribadi. Akan tetapi kalau dirimu berlebihan menggunakannya dalam konteks sosial, orang lain dapat merasa terganggu. Kalian akan bergesekan yang sedikit banyak mengarahkan hubungan pada keretakan.

Belajarlah menempatkan diri di posisi orang-orang di sekitarmu. Pemahamanmu akan apa yang mereka lihat dan rasakan menjadi jembatan menuju pendapatmu sendiri. Kamu menjadi lebih lunak dalam bersikap serta mampu beradaptasi dengan harapan orang lain.

Jangan terus berkata bahwa harapan orang lain adalah urusan mereka. Jika ini yang dilakukan, dirimu akan sering berbenturan pendapat dengan orang lain. Bahkan tindakanmu sama sekali tak mengindahkan kepentingan orang-orang. Belajar melihat sesuatu dari kacamata orang lain bikin kamu lebih bijak serta tidak mendesakkan cara berpikirmu ke mereka.

5. Memperhatikan apa yang dilakukan orang-orang

6 Tips Meningkatkan Kepekaan Sosial, Pahami Norma Kesopananilustrasi teman kantor (pexels.com/Jeff Vinluan)

Ketika kamu masih saja kesulitan mengasah kepekaan sosialmu dengan empat cara di atas, ubah strategi. Jadilah pengamat yang baik dari reaksi orang-orang di sekitarmu. Contoh yang sederhana, teman-temanmu di kantor otomatis berdiri atau setidaknya mengangguk dan tersenyum ketika atasan datang.

Alih-alih menganggapnya sebagai aksi untuk menjilat atasan, lihat tindakan mereka sebagai teladan. Mulai bangun kepekaan sosialmu terhadap kedatangan atasan dengan menunjukkan rasa hormat. Jangan tetap saja sibuk sendiri walau sebetulnya dirimu tahu ia memasuki ruangan.

Begitu juga di lingkungan tempat tinggal. Misalnya, orang-orang sontak pergi ke rumah tetangga yang anggota keluarganya meninggal dunia. Lakukan hal yang sama tanpa perlu kamu menunggu waktu pemakamannya saja yang masih beberapa jam lagi atau bahkan besok. Tindakan begini awalnya memang cuma terasa sebagai meniru orang lain.

Namun, lama-lama dirimu bakal mengerti tentang pentingnya bergegas ke rumah duka. Bayangkan seandainya semua tetangga mempunyai kepekaan sosial yang rendah sepertimu. Siapa yang akan membantu menghibur keluarga yang berduka itu dan menyiapkan berbagai hal di rumah sebelum saudara-saudaranya datang?

6. Lebih banyak berinteraksi dan jangan menarik diri

6 Tips Meningkatkan Kepekaan Sosial, Pahami Norma Kesopananilustrasi bersama teman (pexels.com/Orhan Pergel)

Kamu gak bisa mempelajari kepekaan sosial dengan menjauhi situasi sosial itu sendiri. Dirimu perlu lebih terhubung dengan orang lain agar muncul dorongan guna menjaga kenyamanan mereka saat bersamamu. Dengan banyak berinteraksi, kamu juga akan sering mendengar pendapat serta harapan mereka akan segala hal.

Itu menjadi modal berharga dalam proses adaptasimu dengan orang lain. Apabila dirimu tak tahu apa yang mereka mau, banyak perkataan serta ucapanmu menjadi keliru. Kamu tidak perlu sampai selalu menghabiskan waktumu bersama orang-orang. Cukup sebatas gak menarik diri dari pergaulan sekalipun kesibukan kerjamu tinggi serta membuatmu lebih banyak di depan komputer.

Kesadaran akan kepekaan sosialmu yang rendah jangan malah membuatmu takut bergaul. Ini sama seperti kamu gak bisa belajar berenang di daratan. Mau tidak mau dirimu mesti berada di kolam. Cegah diri terjebak dalam kenyamanan palsu dengan terus menyendiri yang membuat kepekaan sosialmu kian turun.

Mengasah kepekaan sosial banyak manfaatnya buat diri sendiri karena mencegahmu salah bersikap dalam berbagai situasi. Kalau kepekaan sosialmu sudah tinggi, kamu gak perlu sering kena tegur atau mendapat arahan dari orang lain. Dirimu tahu apa yang mesti dilakukan sekaligus tak sembrono dalam berucap.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Memiliki Kepekaan yang Tinggi pada Diri Sendiri

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya