5 Sebab Luka Hati Tak Kunjung Sembuh, Sumbernya Diri Sendiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa, sih, yang tak bersedih hati saat sedang terluka? Rasanya kehidupan terasa begitu hampa dan tanpa arah. Mungkin, luka itu sudah lama menetap, namun sayangnya luka hati tak kunjung sembuh.
Pertanyaannya, luka hati tak kunjung sembuh itu terjadi karena rasa sakit yang begitu dalam ataukah justru kamu yang menghambat bahkan menolak kesembuhan itu? Coba simak ulasan di bawah untuk menjadi pertimbanganmu atas hal tersebut.
1. Menjadi korban sekaligus tersangka atas luka yang ada
Ketika hatimu terluka, rasanya kamu akan berpikir bahwa dirimu ialah korban, ya. Namun, pernahkah kamu berpikir bahwa mungkin kamu juga tersangka atas luka hati yang ada pada dirimu sendiri? Coba pikirkan.
Selama ini kamu terlalu fokus untuk menjadikan dan menganggap dirimu itu korban. Padahal, pelaku atas luka yang ada di hatimu itu sedikit banyak ya disebabkan oleh kamu sendiri, bahkan diperparah oleh dirimu sendiri juga. Sekarang, coba ingat-ingat apa saja sikap dan tindakanmu yang membuat luka hatimu semakin lama bukannya makin pulih, tetapi justru semakin dalam.
2. Menikmati adanya luka hati
Kalau selama ini kamu bertanya-tanya mengapa luka hatimu tak kunjung sembuh, mungkin jawabnya karena kamu telah menikmatinya? Ya, mungkin juga kamu tak menyadarinya. Ibarat sebuah kebiasaan yang muncul karena melakukan rutinitas kecil yang diulang-ulang.
Hal tersebut juga berlaku bagi luka yang ada pada hatimu. Yang mana kamu telah terbiasa dengan luka itu, kamu terbiasa hidup berdampingan dengan kisah pilu itu. Bahkan, tanpa sadar kini kamu menikmati hidupmu, sebuah kehidupan yang masih menyimpan luka di dalam lubuk hatimu.
3. Belum bisa memaafkan kesalahan diri, seseorang, dan sesuatu yang terkait
Editor’s picks
Ketika kamu belum bisa memaafkan atas semua penyebab dari luka hatimu, tentu sampai kapanpun itu kamu tak akan bisa pulih, ya. Bagaimana tidak, dengan dirimu yang belum ikhlas, tentu kisah pilu itu akan selalu teringat dan membayangimu.
Pada akhirnya, kamu akan menemukan dirimu yang terluka lagi, lagi, dan lagi oleh kisah yang sudah jauh di masa lalu. Demi kedamaian dalam hidupmu, cobalah untuk memaafkan kesalahan sesuatu dan seseorang yang telah menyebabkan luka pada hatimu. Pun maafkan kesalahanmu karena di masa lalu telah membiarkan atau gagal menjaga dan melindungi diri agar tidak terluka seperti sekarang ini.
Baca Juga: 5 Cara Cerdas Cowok Menghadapi Sakit Hati Ditolak Calon Mertua
4. Membandingkan luka dengan kebahagiaan orang lain
Luka itu diobati, bukan justru diperparah penyebabnya. Coba ingat-ingat lagi, kamu yang mengalami patah hati, ya, jangan melihat kisah pasangan yang begitu membahagiakan kehidupannya. Pun ketika luka hatimu karena gagal mencapai sesuatu, ya kamu jangan over melihat kehidupan seseorang yang pencapaiannya itu adalah idamanmu.
Hal tersebut bukan hanya membuatmu membandingkan diri, tetapi juga mengingat luka hatimu secara terus-menerus. Cobalah untuk melihat kebahagiaan seseorang dari kacamata yang positif. Jika tak mampu, maka stop melihatnya jika hanya berakhir pada pembandingan yang memperparah luka hatimu.
5. Enggan introspeksi diri
Semua yang terjadi dalam hidup ini memiliki hubungan satu sama lain. Kamu tak akan berada di titik sekarang ini, jika tak ada sosok dirimu yang ada di masa lalu. Nah, ketika luka hatimu tak kunjung sembuh, alangkah lebih baiknya kamu melakukan introspeksi diri.
Dengan begitu, kamu bisa mengevaluasi apa-apa yang bisa dipelajari dari lukamu itu. Secara lebih kompleks, kamu bisa belajar memperbaiki apa-apa yang bisa kamu perbaiki dan lepaskan apa-apa yang begitu menyakitkanmu, baik untuk kehidupan saat ini pun di masa depan.
Sekarang semua tergantung pada dirimu sendiri, apakah kamu ingin luka hatimu tak kunjung sembuh? Ataukah justru kamu memilih berubah atas keinginanmu sendiri demi masa depan? Pikirkan baik-baik, ya.
Baca Juga: 5 Komentar yang Gak Perlu Dipikirkan, Bikin Sakit Hati!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.