Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Menerapkan Jam Baca di Rumah, Usahakan Minimal 30 Menit

ilustrasi membaca (pexels.com/Ron Lach)
Intinya sih...
  • Sepakati jenis-jenis bacaan yang dipilih, termasuk buku nonfiksi, fiksi, puisi, dan artikel dari sumber tepercaya.
  • Pilih jam baca saat luang, seperti menjelang tidur setelah aktivitas selesai, dan usahakan minimal 30 menit setiap hari.
  • Saling berbagi informasi bacaan, hindari distraksi, lakukan di satu ruangan, dan orangtua membacakan buku untuk anak yang belum bisa membaca.

Bisa karena terbiasa. Demikian pula dalam hal membangun kecintaan akan aktivitas membaca. Jangan buru-buru kamu mengatakan tidak suka membaca dan gak akan bisa berubah. Boleh jadi rendahnya minat bacamu disebabkan tidak pernah dibiasakan di rumah. Dirimu besar dengan kebiasaan di rumah terpenting sudah mengerjakan PR. Atau, ketika kamu bersekolah cuma disuruh orangtua membaca buku setiap hendak ujian.

Tapi bukan artinya sekarang dirimu tidak bisa melatih diri untuk gemar membaca. Bahkan anak-anakmu juga perlu dibiasakan agar lebih senang membaca ketimbang terus menonton televisi dan main HP. Untukmu yang masih lajang, berikut tujuh tips menerapkan jam baca di rumah yang dapat dilakukan juga bareng saudara, orangtua, atau teman-teman kos.

1. Sepakati dulu jenis-jenis bacaan yang dimaksud

ilustrasi membaca (pexels.com/Ivan Samkov)

Banyak sekali jenis bacaan yang dapat dipilih. Dari bentuknya ada bacaan cetak dan digital. Lalu ada buku tebal, tipis, fiksi, non-fiksi, puisi, dan sebagainya. Ada pula koran, majalah, serta platform. Penting buat kamu dan anggota keluarga atau teman kos menyepakati jenis bacaan yang dimaksud.

Pilih buku nonfiksi, fiksi, puisi, dan artikel dari sumber-sumber tepercaya menjadi bacaan yang penting. Bukan sekadar kalian membaca berbagai status di media sosial yang siapa pun dapat menuliskannya tanpa pertanggungjawaban apa-apa.

2. Pilih jam baca saat kalian semua luang

ilustrasi keluarga membaca (pexels.com/cottonbro studio)

Seandainya kalian telah terbiasa membaca, melakukannya di jam berapa pun tentu bisa. Gak harus kalian membaca bersamaan. Akan tetapi karena sekarang kalian baru dalam tahap membiasakan, buatlah jadwal membaca.

Kamu dan pasangan harus bekerja. Sementara anak-anak mungkin les sampai sore lanjut mengerjakan PR serta belajar buat besok. Jam baca bisa disepakati menjelang waktu tidur. Setelah aktivitas anak terkait persiapan sekolahnya besok kelar. Begitu pula dirimu dan pasangan sudah selesai beres-beres pekerjaan rumah tangga.

3. Usahakan setiap hari minimal 30 menit

ilustrasi membaca (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Lalu berapa lama waktu membaca yang pas? Sebab tujuannya adalah menjaga fokus kalian dalam waktu yang cukup panjang, lakukan minimal 30 menit. Jika waktu membaca terlalu singkat seperti 10 atau 15 menit, pikiran biasanya belum terpusat ke isi bacaan.

Akibatnya, nanti kalian gampang melupakan apa yang sudah dibaca. Sedang lebih dari setengah jam dapat membuat kalian bosan. Tidak apa-apa waktu membaca hanya 30 menit dari total 24 jam per hari. Terpenting konsisten dilakukan setiap hari. Durasinya bisa ditambah di akhir pekan.

4. Saling memberi tahu baca apa, sampai di mana, next apa lagi

ilustrasi membaca (pexels.com/RDNE Stock project)

Meski membaca menjadi aktivitas individual, berbagi informasi bacaan akan menambah semangat. Minat satu keluarga terhadap jenis bacaan tentu dapat berbeda-beda. Mungkin kamu suka buku pengembangan diri, pasangan memilih buku fiksi, dan sebagainya.

Tetaplah kalian saling memberitahukan sedang membaca buku apa, banyak atau sedikit jumlah babnya, sudah sampai di mana, dan gambaran isinya. Kalian juga perlu tahu buku apa lagi yang akan dibaca setelah buku tersebut selesai. Berbagi informasi seputar bacaan dapat mendorong orang mencoba membaca karya yang berbeda dari favoritnya. Ini sama dengan memperluas wawasan.

5. Jangan ada distraksi yang mengurangi waktu membaca

ilustrasi membaca (pexels.com/Thirdman)

Memang tak semua pemecah fokus dapat diabaikan. Misalnya, tiba-tiba ada tamu mengetuk pintu. Sekalipun kalian sedang asyik-asyiknya membaca tetap harus ada yang menemui tamu. Namun, abaikan distraksi lain yang bisa dihindari.

Contohnya, berbagai notifikasi yang masuk di gadget masing-masing. Kalau perlu taruh gawai jauh-jauh supaya kalian malas beranjak cuma buat memeriksa notifikasi. Jadikan waktu 30 menit sebagai momen hening. Kalian hanya memusatkan perhatian pada bacaan. Hal-hal yang tidak mendesak bahkan sama sekali gak penting masih bisa dilakukan nanti.

6. Lakukan di satu ruangan

ilustrasi membaca (pexels.com/cottonbro studio)

Satu ruangan penting untuk memastikan kalian semua betul-betul membaca. Jangan sampai jarak yang berjauhan bahkan terpisah dinding bikin anggota keluarga atau kamu sendiri bermain kucing-kucingan. Kalian pura-pura membaca ketika ada orang yang memperhatikan.

Tapi begitu tidak ada siapa-siapa kembali perhatian kalian teralihan ke hal-hal lain seperti mengecek HP. Melihat orang lain membaca juga menambah motivasi diri. Ada rasa tak mau kalah sehingga dirimu atau anggota keluarga lainnya kian bersemangat meneruskan membaca. Target yang semula cuma 2 bab dapat berubah hingga 4 bab pun gak terasa.

7. Orangtua membacakan buku untuk anak yang belum bisa membaca

ilustrasi membaca (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Anggota keluargamu terdiri dari berbagai usia. Anak yang sudah lancar membaca akan asyik dengan bacaannya. Namun, bagaimana dengan anak yang lebih kecil? Dia mengeja saja belum bisa. Tapi bukan artinya ia tidak perlu diperkenalkan pada aktivitas membaca sejak kecil.

Orangtua atau kakaknya dapat bergantian membacakan buku buat anak. Posisikan anak yang belum bisa membaca agar dapat melihat buku. Sedikit demi sedikit dia akan berlatih mengenali huruf, tertarik pada gambarnya, dan menyimak isi bacaan.

Membacakan buku buat anak tentu mengambil waktu bacamu dan kakak. Oleh sebab itu, kalian butuh tambahan waktu guna membaca buku masing-masing. Adik yang sudah gak fokus mendengarkan isi bacaan bisa diajak main olehmu, selagi kakak membaca. Atau sebaliknya, adik dan kakak bermain bersama saat dirimu membaca.

Membangun waktu yang berkualitas bersama keluarga tak harus selalu dengan mengobrol, piknik, atau bermain. Duduk diam dan larut dalam bacaan masing-masing juga bentuk quality time. Ini sama dengan bareng-bareng mengembangkan diri. Yuk, mulai dari sekarang menerapkan jam baca di rumah!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us