5 Tips Mengetahui Film di Bioskop yang Mengandung Adegan 17+

- Perhatikan klasifikasi usia pada poster atau tiket film
- Baca sinopsis atau ulasan untuk mengantisipasi konten dewasa
- Perhatikan genre film sebagai indikator potensi konten 17+
Menonton film di bioskop selalu menjadi salah satu cara hiburan yang menyenangkan. Melakukan filter tontonan yang cocok untuk semua kalangan terutama anak-anak adalah tugas yang harus kamu lakukan sebelumnya. Ada film yang diberi label 17+ karena mengandung adegan kekerasan, seksual, bahasa kasar, atau tema yang cukup berat. Untuk itu, penting memahami bagaimana cara mengenali film mana saja yang sebenarnya ditujukan untuk penonton dewasa.
Dengan mengetahui tanda-tandanya sejak awal, penonton bisa lebih selektif dalam memilih tontonan. Hal ini tidak hanya menjaga kenyamanan saat menonton, tetapi juga membantu menghindari konten yang mungkin kurang sesuai dengan usia atau preferensi pribadi. Berikut adalah lima tips untuk mengetahui film di bioskop yang mengandung adegan 17+.
1. Perhatikan klasifikasi usia pada poster atau tiketnya

Hampir semua film yang ditayangkan di bioskop memiliki klasifikasi usia resmi. Informasi ini biasanya tercantum di poster film, trailer resmi, maupun di aplikasi pemesanan tiket online. Kode seperti “SU” berarti semua umur, “13+” untuk remaja, “17+” khusus dewasa, dan seterusnya. Jika sudah tercantum 17+, jelas film tersebut memuat konten yang dianggap belum layak untuk anak-anak atau remaja.
Sering kali, penonton kurang memperhatikan detail ini karena fokus pada sinopsis atau nama aktor yang membintangi film. Padahal klasifikasi usia adalah tanda paling sederhana untuk mengetahui apakah film mengandung konten dewasa. Membiasakan diri melihat klasifikasi usia sebelum membeli tiket akan sangat membantu dalam menghindari tontonan yang tidak sesuai.
2. Baca sinopsis atau ulasan

Sinopsis film bukan hanya memberikan gambaran alur cerita, tetapi juga bisa menjadi petunjuk apakah film memiliki muatan dewasa. Misalnya, film dengan genre horor, thriller psikologis, atau drama romantis tertentu sering kali menyelipkan adegan yang kurang cocok untuk usia muda. Dengan membaca sinopsis, penonton bisa mengantisipasi tema yang diangkat.
Cara lainnya adalah dengan membaca ulasan di internet juga penting. Kritikus film maupun penonton lain biasanya memberi informasi tambahan tentang adanya adegan kekerasan, bahasa kasar, atau adegan sensual. Bahkan, ada situs khusus yang menilai tingkat kesesuaian film berdasarkan usia penonton. Informasi ini bisa menjadi acuan yang lebih detail dibanding hanya melihat klasifikasi resmi.
3. Perhatikan genre filmnya

Genre sering kali menjadi indikator utama apakah sebuah film berpotensi mengandung konten dewasa. Film horor yang berfokus pada gore biasanya menampilkan darah dan kekerasan ekstrem. Sementara itu, film komedi dewasa sering menggunakan humor vulgar atau adegan yang bersifat sensual. Drama kriminal juga kerap memperlihatkan aksi sadis atau penyalahgunaan narkoba.
Dengan memahami karakteristik tiap genre, penonton bisa lebih waspada sebelum membeli tiket. Bukan berarti semua film dengan genre tertentu pasti mengandung konten dewasa, tetapi kemungkinan besar ada adegan yang membuatnya diklasifikasikan 17+. Mengenali pola genre ini akan mempermudah dalam memilah tontonan yang sesuai dengan kenyamanan pribadi.
4. Perhatikan rating international film

Selain rating lokal, film internasional biasanya juga memiliki rating resmi dari lembaga luar negeri. Misalnya, MPAA di Amerika Serikat menggunakan kategori G, PG, PG-13, R, dan NC-17. Jika sebuah film mendapat rating R atau NC-17, kemungkinan besar di Indonesia akan masuk klasifikasi 17+. Sistem rating internasional ini bisa ditemukan dengan mudah di situs resmi film maupun database film seperti IMDb. Membandingkan rating internasional dan lokal akan memberi gambaran lebih jelas mengenai isi film. Kadang ada perbedaan standar antar negara, tetapi secara umum rating dewasa menunjukkan adanya adegan yang memang tidak cocok untuk semua kalangan.
5. Cek lewat trailer film

Trailer adalah pintu pertama untuk melihat isi film sebelum benar-benar menonton. Biasanya, trailer menampilkan potongan adegan yang cukup mewakili nuansa film. Jika di dalam trailer sudah terlihat adegan kekerasan, bahasa kasar, atau intim, bisa dipastikan filmnya mengandung muatan dewasa.
Meski begitu, perlu diingat bahwa tidak semua trailer menampilkan seluruh sisi film. Ada kalanya konten dewasa sengaja disembunyikan untuk menjaga kejutan cerita. Karena itu, menonton trailer sebaiknya dikombinasikan dengan membaca sinopsis dan ulasan agar lebih akurat.
Mengetahui film di bioskop yang mengandung adegan 17+ dan menentukan film yang tepat untuk ditonton memang membutuhkan ketelitian. Bukan sekadar melihat aktor favorit atau genre yang disukai, tetapi juga memperhatikan klasifikasi usia, sinopsis, ulasan, hingga rating internasional. Dengan langkah sederhana ini, pengalaman menonton akan jauh lebih nyaman dan sesuai dengan preferensi pribadi.