Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Bukti Merantau Bikin Seseorang Dekat dengan Diri Sendiri

ilustrasi merantau (pexels.com/Alex P)
Intinya sih...
  • Merantau melatih kemandirian dalam mengurus keuangan, pekerjaan, dan pengambilan keputusan sehari-hari.
  • Kesepian saat merantau dapat menjadi waktu untuk refleksi diri, mengenal apa yang diinginkan, dan mengembangkan keterampilan baru.
  • Tantangan merantau mengajarkan cara mengelola emosi, mengambil keputusan bijak, dan menemukan passion serta nilai-nilai pribadi.

Merantau sering dianggap sebagai perjalanan untuk mengejar peluang yang lebih baik. Banyak orang merantau demi pendidikan, pekerjaan, atau sekadar mencari pengalaman baru, tanpa menyadari bahwa perjalanan itu juga membawa perubahan besar dalam diri. Jauh dari keluarga dan lingkungan yang familiar, kamu dipaksa untuk lebih mengenal diri sendiri dalam berbagai aspek kehidupan.

Saat merantau, seseorang menghadapi tantangan yang menguji mental dan emosi, dari mengelola kehidupan sehari-hari hingga menghadapi kesepian. Justru dalam kesendirian itulah seseorang belajar memahami keinginan, nilai pribadi, dan batasan diri sendiri. Berikut lima bukti merantau bikin seseorang dekat dengan diri sendiri. 

1. Belajar mengandalkan diri sendiri dalam segala hal

ilustrasi memasak sendiri (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Saat tinggal di rumah, banyak hal terasa lebih mudah dijalani karena ada keluarga yang selalu siap membantu. Namun saat merantau, kamu harus mengurus semuanya sendiri, mulai dari keuangan, pekerjaan, hingga keputusan sehari-hari. Hal itu melatih kamu untuk menjadi lebih mandiri dan percaya pada kemampuan yang dimiliki.

Menghadapi berbagai situasi tanpa bantuan orang terdekat juga membuat kamu lebih peka terhadap cara menyelesaikan masalah. Dari tantangan kecil seperti harus memasak sendiri hingga menghadapi tantangan besar seperti mencari pekerjaan. Semua tantangan itu mengajarkan untuk lebih mengenal diri sendiri dan kemampuan dalam mengatasi berbagai situasi.

2. Menghadapi kesepian dapat membantu mengenali diri lebih dalam

ilustrasi merenung untuk mengenal diri sendiri (pexels.com/Elias Strale)

Merantau berarti jauh dari keluarga dan teman lama, yang bisa membuat rawan merasa kesepian. Namun justru dalam kesepian itu, kamu punya lebih banyak waktu untuk memahami diri sendiri, mengenali apa yang benar-benar diinginkan, dan mengevaluasi hidup dengan lebih jujur. Kesendirian bisa menjadi ruang refleksi yang memperkuat mental dan emosional dalam diri.

Alih-alih melihat kesepian sebagai hal yang negatif, kamu bisa menggunakannya sebagai kesempatan untuk mengeksplorasi minat baru atau mengembangkan keterampilan. Sehingga seseorang mulai menyadari bahwa kebahagiaan tidak selalu bergantung pada keberadaan orang lain. Bahwa kebahagiaan juga tentang bagaimana memahami dan menerima diri sendiri.

3. Menghadapi tantangan dapat mengasah mental dan emosi

ilustrasi adaptasi lingkungan di perantauan (pexels.com/C.Hsi)

Ketika merantau, seseorang sering menghadapi berbagai tantangan yang mungkin tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Bisa jadi itu soal adaptasi budaya, menghadapi kegagalan, atau bahkan sekadar mencari tempat tinggal yang nyaman. Setiap tantangan mengajarkan cara mengelola emosi, mengambil keputusan yang bijak, dan bertahan dalam situasi sulit.

Dalam proses itu, kamu mulai memahami bagaimana cara merespons stres, bagaimana mengatasi rasa takut, dan apa yang sebenarnya membuat termotivasi. Proses itu juga mendorong untuk mengenali kekuatan dan kelemahan diri. Sehingga kamu bisa menjadi pribadi yang lebih tangguh dan siap menghadapi kehidupan di mana pun kamu berada.

4. Menemukan hal yang benar-benar penting dalam hidup

ilustrasi merenungkan keputusan yang pernah diambil (pexels.com/Ron Lach)

Ketika jauh dari zona nyaman, seseorang sering dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan besar tentang hidup. Pertanyaan seperti, "Apakah hal yang aku lakukan saat ini sesuai dengan passion?", "Apakah relasi yang dijalin masih sejalan dengan nilai-nilai pribadi?", dan beragam pertanyaan lainnya. Semua pertanyaan tersebut muncul karena mulai lebih mengenal diri sendiri dan apa yang benar-benar diinginkan.

Selain itu, tinggal di lingkungan baru membuat seseorang lebih sadar akan hal-hal yang sebenarnya memiliki nilai besar dalam hidup. Kamu dapat belajar membedakan mana yang benar-benar dibutuhkan dan mana yang hanya sekadar keinginan. Dengan begitu, kamu bisa membuat keputusan yang lebih sesuai dengan diri sendiri.

5. Membentuk pribadi yang lebih fleksibel dan terbuka

ilustrasi bersikap terbuka pada hal baru (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Saat merantau, kamu bertemu dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dan budaya yang berbeda. Hal itu membuat seseorang belajar untuk lebih fleksibel dalam menghadapi perbedaan dan lebih terbuka terhadap cara pandang yang baru. Kamu mulai memahami bahwa dunia ini luas dan tidak hanya tentang cara seseorang dibesarkan.

Dengan menjadi lebih fleksibel, kamu akan mudah beradaptasi dengan perubahan, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Hal itu membantumu menjadi pribadi yang lebih dewasa dan bijaksana. Kamu jadi tidak mudah terpengaruh oleh tekanan sosial dan lebih percaya diri dalam mengambil langkah-langkah besar.

Tanpa disadari, merantau bikin seseorang dekat dengan diri sendiri melalui berbagai pengalaman yang tidak bisa didapat jika selalu berada di zona nyaman. Setiap tantangan yang dihadapi bukan sekadar ujian, tetapi juga cermin yang membantu kamu memahami siapa diri ini yang sebenarnya. Ingatlah, bahwa proses itu adalah kesempatan untuk tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us