Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Metode Budgeting 50/30/20 untuk Menjaga Kesehatan Finansial

metode budgeting 50/30/20 (pixabay.com/Nattanan Kanchanaprat)

Uang adalah alat pembayaran yang sah untuk membayar berbagai keperluan manusia. Membayar tagihan listrik, air, bahkan internet membutuhkan uang yang tidak sedikit. Oleh karena itu, penting untuk mempunyai dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Salah satu cara agar mempunyai dana yang cukup adalah budgeting. Budgeting sangat diperlukan agar dana yang kita miliki cukup untuk membiayai berbagai keperluan. Orang dewasa wajib melakukan budgeting, tetapi terkadang sulit melakukannya. Namun, kita tidak perlu khawatir, ada salah satu cara untuk melakukan budgeting, yaitu metode 50/30/20.

1. Asal mula metode 50/30/20

asal mula metode 50/30/20 (pexels.com/Pixabay)

Dilansir The Balance, aturan 50/30/20 dipopulerkan oleh Senator Elizabeth Warren (seorang profesor hukum Harvard ketika dia menciptakan istilah tersebut) dan putrinya, Amelia Warren Tyagi, dalam buku All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan. Aturan ini dirancang sebagai pedoman garis besar bagi keluarga yang bekerja untuk merencanakan pengeluaran mereka demi mempersiapkan masa depan dan keadaan yang tidak terduga.

Merujuk pada penelitian selama 20 tahun, Warren dan Tyagi menyimpulkan bahwa kita tidak memerlukan anggaran yang rumit untuk mengatur keuangan. Hal yang perlu dilakukan adalah menyeimbangkan uang yang kita miliki dengan kebutuhan, keinginan, dan tujuan tabungan dengan menggunakan metode 50/30/20.

2. Pengertian metode 50/30/20

pengertian metode 50/30/20 (pixabay.com/stevepb)

Dilansir Groww, metode ini dalam praktiknya sangat sederhana. Kita membagi pendapatan menjadi tiga bagian. Lima puluh persen dari pendapatan digunakan untuk kebutuhan, tiga puluh persen digunakan untuk keinginan dan dua puluh persen digunakan untuk tujuan tabungan.

Metode ini akan menimbulkan rasa disiplin untuk memastikan kita menjaga kualitas hidup dan merencanakan masa depan kita. Dilansir Society One, manfaat lainnya dari metode 50/30/20 adalah memberi kita kesempatan untuk menilai kembali pengeluaran kita, namun tetap memberi fleksibilitas untuk melakukan apa yang ingin dilakukan.

3. Lima puluh persen untuk kebutuhan

lima puluh persen untuk kebutuhan (pexels.com/Molly Champion)

Kebutuhan adalah hal yang harus dipenuhi untuk mendukung manusia bertahan hidup. Kebutuhan dibagi menjadi tiga, yaitu kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Kebutuhan yang paling penting untuk diperhatikan adalah kebutuhan primer. Kebutuhan primer meliputi kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan.

Sandang yang berarti pakaian yang kita kenakan, pangan yang berarti makanan yang kita konsumsi, dan papan yang berarti tempat yang kita tinggali. Tetapi kebutuhan primer di zaman sekarang tidak hanya ketiga hal itu. Kebutuhan akan listrik dan air bersih juga harus dipenuhi untuk menyokong hidup manusia.

4. Tiga puluh persen untuk keinginan

tiga puluh persen untuk kenginan (pixabay/SplitShire)

Keinginan adalah hal yang kita senangi dan dapat ditunda. Keinginan dapat meliputi bepergian ke tempat wisata, menonton film di bioskop, dan makan di restoran. Penting untuk diperhatikan, kita dapat memenuhi keinginan jika kebutuhan sudah tercukupi. Tetapi kita tetap perlu memenuhi keinginan karena dapat menjadi alternatif self-healing.

Banyak orang yang bingung untuk membedakan kebutuhan dan kenginan mereka. Dilansir Investopedia, cara yang dapat dilakukan untuk membedakan kebutuhan dan kenginan adalah dengan memikirkan apakah ketika tidak terpenuhi akan menimbulkan dampak buruk yang besar atau tidak. Kenginan yang tidak terpenuhi hanya membuat kita merasa tidak nyaman sementara.

5. Dua puluh persen untuk tabungan

dua puluh persen untuk tabungan (pixabay.com/TheDigitalWay)

Hal yang paling penting dalam aturan ini adalah menyiapkan dana untuk menabung. Walaupun menabung memiliki porsi yang paling kecil di dalam aturan ini, nyatanya dua puluh persen dapat menyelamatkan kita dari situasi yang tidak terduga, seperti saat kita atau keluarga kita sakit. Dana ini dapat disebut juga sebagai dana darurat.

Setelah mengetahui cara untuk budgeting, hendaknya kita lebih disiplin dalam mengatur keuangan kita. Seperti halnya mengonsumsi makanan bergizi dapat menjaga kesehatan tubuh kita, budgeting akan menjaga kesehatan finansial kita. Kesehatan finansial yang baik akan membantu kita tidak hanya di masa sekarang, tetapi juga di masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifina Budi
EditorArifina Budi
Follow Us