Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
huffingtonpost.com

Dalam hidup terkadang kita merasa 'kelelahan' dengan semua hal yang terjadi pada diri kita. Walau terkadang kita memaksakan bahwa kita baik-baik saja dan tidak ada masalah, tapi alam bawah sadar kita berkata lain. Di suatu saat, kamu tiba-tiba terbangun dari tidurmu dengan nafas yang tersengal-sengal, jantung yang berdegup kencang, kepalamu terasa pusing, dan dadamu terasa sakit. Saat itu juga kamu berpikir bahwa kamu sedang mengalami serangan jantung atau seakan terasa mau mati.

Kamu pernah mengalaminya? Bisa jadi memang kamu menderita penyakit serius, tapi atau jangan-jangan itu hanya gangguan psikis saja. Jika kamu memeriksakan ke dokter dan ternyata dokter menyatakan tidak ada yang salah pada tubuhmu, kemungkinan yang terjadi adalah kamu hanya mengalami serangan panik atau panic attack.

Menurut Cathy Frank M.D., direktur Outpatient Behavioral Health Services di Henry Ford Hospital, serangan panik atau panic attack terjadi secara spontan dan bukan reaksi dari kejadian penuh tekanan. Selama serangan berlangsung, seseorang akan mengalami perasaan takut yang luar biasa, kehilangan kontrol, dan merasa terkena serangan jantung.

Cara mendeteksi apakah seseorang mengalami serangan panik atau tidak adalah dengan memeriksa beberapa gejala seperti apakah jantung dia berdebar kencang, berkeringat, gemetar, sensasi kehabisan nafas, terasa dicekik, nyeri atau tidak nyaman di dada, mual, berkunang-kunang atau terasa mau pingsan, perasaan terpisah dari tubuh, merasa gila, takut mati, mati rasa, atau keringat dingin.

Jika kamu mengalami gejala seperti di atas, sebaiknya kamu segera  memeriksakannya ke dokter. Bila penyebabnya tidak diketahui atau tubuhmu baik-baik saja, langkah selanjutnya adalah kamu menemui psikolog agar diketahui jangan-jangan kamu menderita serangan panik.

Editorial Team