Hidup dalam peliknya masalah merupakan suatu tantangan untuk bertahan hidup. Mindset atau pola pikir itu berperan penting mengarahkanmu dalam memaknai proses hidup. Dilansir Psychology Today, seseorang yang memiliki pola pikir berkembang atau growth mindset akan selalu percaya bahwa bakat itu bisa dikembangkan.
Meskipun dalam kondisi yang buruk, cara pandang ini justru melatihmu untuk tidak takut terhadap kegagalan. Lalu, mindset seperti apa yang bikin mentalmu tangguh? Simak artikel ini!
"I am prepared for the worst, but hope for the best" - Benjamin Disraeli
Kutipan tersebut layak diteladani dalam menjalani kehidupan. Sebagaimana dilansir Positive Psychology, harapan itu ada untuk menguatkan komitmen agar kita terus termotivasi dalam mencapai tujuan.
Harapan selalu dikonotasikan dengan makna positif, penuh keoptimisan. Charles R. Synder, psikolog Amerika, menegaskan jika harapan itu sangat berhubungan dengan perilaku dan rencana kita. Maka, fokuslah pada apa yang bisa dan sedang kamu lakukan sekarang.
Selagi kamu terus berpikir positif dan berharap, bersiaplah juga untuk hal yang buruk! Jika dalam perjalananmu terjadi hujan badai, maka berhentilah sejenak untuk berteduh. Itu juga upayamu untuk bertahan hidup.
Setiap orang tentu memiliki kelemahan dan kelebihan. Tak jarang, kelemahan yang kamu miliki itu bisa menjadi pemicu ketakutan. Coba kenali kelemahanmu, pikirkan apa yang bisa kamu perbaiki dari kelemahan tersebut.
Kadang tanpa disadari, di balik kelemahan justru terdapat kekuatan yang bisa menolongmu melewati berbagai permasalahan. Contohnya, seseorang yang terlihat pendiam dan tidak banyak bicara, mungkin saja ia adalah sosok pengamat yang baik.
Belajar itu gak hanya saat kamu berada di sekolah. Proses pembelajaran itu terjadi sepanjang hidupmu. Milikilah kerendahan hati untuk terus belajar dan dibentuk sepanjang perjalanan hidup. Cerminkan sikap mau belajar, bukan merasa paling pintar.
Synder dalam laman Positive Psychology, menjelaskan bahwa harapan itu terdiri dari tiga komponen, yaitu tujuan, pathway thinking (rencana yang mengarah pada tujuan), dan agency thinking (perilaku yang mengarah pada tujuan). Niat mau belajar adalah bentuk harapan dalam mencapai tujuan. Ketika kamu sadar akan kekurangan dan mau menerima masukan, di situlah kamu dapat mengimprovisasi diri.
Dari permasalahan atau kegagalanmu, justru kamu bisa tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan lebih baik. Untuk itu, jangan lupa untuk menanamkan pikiran dan perilaku positif.
Wajar jika perasaan ragu dan takut menghampirimu. Perasaan tersebut sangat manusiawi terjadi, tetapi jangan sampai kamu diperbudak oleh pikiran dan perasaan negatif tersebut. Kegagalan bukanlah sesuatu yang harus dimaknai negatif, kok!
Dilansir Psychology Today, Gary Klein, Ph.D, menggambarkan bahwa orang dengan growth mindset, tahu risiko yang mungkin terjadi jika keluar dari zona nyaman. Namun, mereka berani menghadapinya karena percaya akan banyak hal baru yang bisa diteladani. Alih-alih berdiam diri, tunjukkan bahwa kamu mampu bangkit dan tumbuh jadi pembelajar yang baik.
Yang paling penting ialah mencintai dirimu sendiri. Pada dasarnya, cara setiap orang belajar mencintai diri sendiri itu berbeda-beda. Kenali dirimu dan coba untuk apresiasi sekecil apa pun tindakan yang kamu lakukan.
Setiap manusia hakikatnya penting dan berharga. Gak ada salahnya untuk memberi reward pada diri sendiri karena sudah bertahan hingga saat ini. Sebatas afirmasi positif dari diri sendiri bisa membuatmu makin semangat menjalani hari demi hari, lho!
Sudahkah kamu menerapkan mindset ini dalam hidupmu? Yuk, kenali lagi caramu dalam memandang arah hidup. Pola pikir yang positif akan menuntunmu untuk hidup positif.