5 Hal yang Bisa Dilakukan untuk Peduli terhadap Korban Penyiksaan

Walaupun zaman sudah modern, penyiksaan masih saja terjadi

Walaupun zaman sudah modern, penyiksaan masih saja terjadi. Padahal penyiksaan bisa dikategorikan sebagai tindak kejahatan terhadap kemanusiaan.

Hukum internasionalpun sudah melarang keras adanya penyiksaan. Hal ini dikarenakan dampak ditimbulkan memiliki jangka panjang. Terutama secara psikis seperti trauma, kecemasan, ketakutan hingga depresi.

Untuk itu PBB meresmikan Hari Peduli Korban Penyiksaan pada tanggal 26 Juni sebagai pengingat dan mengutuk tidak penyiksaan yang tidak manusiawi. Namun apa sih yang bisa kita lakukan? Ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk merayakannya.

1. Donasi

5 Hal yang Bisa Dilakukan untuk Peduli terhadap Korban Penyiksaanilustrasi donasi (pexels.com/ ANTONISHKRABA)

Ada banyak badan hukum independen yang berdiri untuk korban penyiksaan. Mereka bekerja untuk menyembuhkan dan mengadvokasi para penyintas penyiksaan. Dimana dalam operasionalnya membutuhkan bantuan para donatur.

Tak hanya uang, donasi barang juga bisa diberikan. Tak sedikit penyintas penyiksaan membutuhkan barang untuk bangkit kembali dari keterpurukan.

2. Meningkatkan kesadaran

5 Hal yang Bisa Dilakukan untuk Peduli terhadap Korban Penyiksaanilustrasi kampanye (pexels.com/RODNAE Productions)

Meningkatkan kesadaraan bahwa penyiksaan merupakan tindakan yang tidak manusiawi adalah satu keharusan. Tak hanya berdiri untuk penyintas, menolak keras normalisasi penyiksaan juga bisa dilakukan untuk meningkatkan kesadaran.

Banyak yang bisa dilakukan, misalnya gencar melakukan kampanye serta edukasi anti penyiksaan. Mulai dari remaja hingga dewasa, terutama di kalangan remaja sebagai bibit unggul masa depan lebih baik.

3. Berani bersikap kepada pelaku intimidasi

5 Hal yang Bisa Dilakukan untuk Peduli terhadap Korban Penyiksaanilustrasi intimidasi (pexels.com/KeiraBurton)
dm-player

Baik di Indonesia ataupun di banyak negara lainnya, bullying kerap terjadi. Sikap yang merujuk pada perilaku intimidasi ini harus dihilangkan karena dampaknya sama dengan penyiksaan.

Penyintas akan merasakan tertekan, trauma hingga depresi. Untuk itu, jika melihat tindak bullying atau intimidasi, panggil orang lain dan berdirilah bersama dengan korban.

Baca Juga: Hari Anti Penyiksaan Internasional, Indonesia Perlu Ratifikasi OPCAT

4. Sukarelawan

5 Hal yang Bisa Dilakukan untuk Peduli terhadap Korban Penyiksaanilustrasi sukarelawan (pexels.com/Julia M Cameron)

Ada untuk penyintas bisa menjadi salah satu cara untuk merayakannya. Sekedar bercengkrama dan berbagi cerita tentu akan berarti. Apalagi jika memiliki keterampilan yang bisa dibagikan untuk mereka.

Dengan begitu, penyintas akan lebih siap kembali ke masyarakat karena merasa diterima. Timbulkan juga rasa aman dan nyaman untuk mereka.

5. Belajar dan Belajar

5 Hal yang Bisa Dilakukan untuk Peduli terhadap Korban Penyiksaanilustrasi belajar (pexels.com/cottonbro)

Tak hanya untuk orang lain, diri sendiri juga harus diberi 'tameng' agar tidak menjadi korban ataupun pelaku penyiksaan. Salah satu caranya adalah dengan terus belajar.

Banyak sekali hal yang bisa dipelajari, terutama ilmu pengembangan diri untuk pengendalian diri. Selain itu, kenali dan pelajari dampak yang akan ditimbulkan sehingga bisa lebih mawas diri.

Penyiksaan adalah perilaku yang tak bisa dimaafkan. Tak hanya dampak secara fisik tapi psikis juga bisa terganggu. Yuk, sama-sama berantas penyiksaan yang ada di sekitar kita.

Baca Juga: 26 Juni Hari Peduli Korban Penyiksaan Internasional: Ini Sejarahnya

mirqotul aliyah Photo Verified Writer mirqotul aliyah

twitter @miraliyah

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya