Agar Tidak Mudah Emosi Melihat Konten Provokatif di Media Sosial

Acuhkan saja, agar tidak viral dan makin meresahkan

Di tengah maraknya konten provokatif di media sosial, penting bagi kita untuk menjaga kestabilan emosi. Terlebih lagi, situasi seperti tahun politik seringkali memicu munculnya konten yang sengaja mengandung provokasi.

Namun, konten-konten provokatif tersebut seringkali memperoleh perhatian lebih banyak, dan sering kali komentar-komentar yang terdapat pada postingan tersebut penuh dengan emosi pengguna media sosial yang terpancing. Lantas bagaimana agar kita tidak mudah tersulut emosi saat melihat konten-konten provokatif tersebut? Yuk, simak tips-tips di bawah ini.

1. Jangan terburu-buru memberikan komentar

Agar Tidak Mudah Emosi Melihat Konten Provokatif di Media Sosialilustrasi komentar postingan instagram (Pexels.com/Cottonbro Studio)

Ketika menyaksikan konten provokatif muncul di media sosialmu, bijaklah dalam merespons. Jangan terburu-buru memberikan komentar, namun pastikan untuk memahami bahwa konten tersebut sengaja dibuat untuk memprovokasi pengguna media sosial. Menghindari memberikan komentar negatif sangat penting, karena memberikan reaksi langsung dapat memicu ramainya kolom komentar dan membuat konten tersebut menjadi lebih viral, sesuai dengan tujuan pembuatnya.

Oleh karena itu, sebaiknya lakukan verifikasi informasi yang diberikan sebelum mengambil tindakan lebih lanjut. Kamu juga Lebih baik untuk melewatkan atau men-scroll konten tersebut tanpa meninggalkan komentar yang tidak perlu. Dengan cara ini, kamu dapat lebih mudah memahami bahwa maksud dari pembuatan konten tersebut hanya untuk memprovokasi kamu dan pengguna media sosial lainnya.

2. Hindari berdebat di kolom komentar

Agar Tidak Mudah Emosi Melihat Konten Provokatif di Media Sosialilustrasi berdebat tentang sebuah konten media sosial (Freepik.com/Stockking)

Hindarilah terlibat dalam debat di kolom komentar ketika kamu menemui konten provokatif. Merespons secara langsung dengan pendapat atau argumen bisa memperpanjang diskusi yang tidak produktif. Lebih dari itu, perdebatan di kolom komentar seringkali tidak dapat menyelesaikan masalah; bahkan, dapat membuatmu merasa emosi dan terpancing penggunaan kata-kata kasar yang tentunya tidak etis digunakan pada media sosial.

Oleh karena itu, lebih baik memilih untuk tidak terlibat dalam debat tersebut dan menjaga suasana di kolom komentar tetap tenang. Dengan demikian, kamu juga dapat menjaga etika dalam menggunakan media sosial. Menghindari konflik yang tidak perlu akan membantu menjaga kestabilan emosi di lingkungan media sosialmu, serta menciptakan pengalaman yang lebih positif untuk dirimu dan pengguna lainnya.

Baca Juga: 5 Respon saat Melihat Konten Provokatif di Medsos, Bijaklah!

3. Pahami sebagai perbedaan pendapat

Agar Tidak Mudah Emosi Melihat Konten Provokatif di Media Sosialilustrasi mengetik artikel (pexels.com/Canva Studio)

Penting untuk memahami bahwa konten provokatif sebagai perbedaan pendapat di antara pengguna media sosial. Saat menemui konten semacam itu, anggap saja sebagai peluang untuk bertukar pandangan secara positif daripada terjebak dalam konfrontasi. Mengakui perbedaan pendapat dapat membuka pintu untuk diskusi yang lebih konstruktif.

Dengan memahami konten tersebut sebagai perbedaan pendapat, kamu dapat menghindari terpancing emosi dan menjaga sikap terbuka terhadap sudut pandang yang berbeda. Seiring dengan itu, kamu bisa berkontribusi pada atmosfer positif di media sosial, di mana dialog yang bermutu lebih mungkin terjadi.

4. Manfaatkan filter konten

Agar Tidak Mudah Emosi Melihat Konten Provokatif di Media Sosialilustrasi postingan instagram (pexels.com/leon)

Di masa tahun politik ini, muncul begitu banyak konten provokatif. Meskipun satu atau dua konten mungkin masih dapat diterima, tetapi jika beranda media sosialmu dipenuhi oleh konten semacam itu, bisa menjadi masalah. Oleh karena itu, jika kamu sudah merasa muak dengan konten-konten tersebut, memfilter kontennya bisa menjadi solusi. Dengan melakukan ini, konten serupa akan terhindar dari muncul di beranda media sosialmu.

Selain itu, kamu juga dapat membatasi paparan terhadap konten-konten provokatif tersebut. Sebagian besar konten yang muncul di beranda media sosialmu dipengaruhi oleh algoritma, yang akan menampilkan konten yang dianggap disukai olehmu. Jika kamu membatasi tampilan terhadap konten provokatif, algoritma akan mempertimbangkan bahwa kamu tidak tertarik pada konten-konten serupa. Dengan demikian, beranda media sosial mu akan menampilkan konten yang lebih positif.

5. Batasi penggunaan media sosial

Agar Tidak Mudah Emosi Melihat Konten Provokatif di Media Sosialilustrasi cucu dan nenek belajar menggunakan Handphone (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika berbagai upaya di atas tidak mampu menghindarkanmu dari konten-konten provokatif, maka sebaiknya kamu mempertimbangkan untuk membatasi penggunaan media sosial. Dengan cara ini, kamu dapat terhindar dari paparan konten yang mungkin merugikan emosionalmu. Selain itu, dengan mengalokasikan waktu untuk kegiatan yang lebih positif. Dengan ini kamu dapat menciptakan keseimbangan yang lebih baik dalam penggunaan media sosial.

Lima tips yang dapat kamu terapkan agar tidak mudah kesal saat melihat konten provokatif di media sosial. Dengan memahami bahwa tujuan dari penyebaran konten tersebut hanyalah untuk memprovokasi kamu dan pengguna media sosial lainnya, mari bersama-sama menciptakan lingkungan dunia maya yang positif dan saling mendukung, terlepas dari perbedaan pandangan atau pendapat yang kita miliki.

Baca Juga: 7 Ide Konten Media Sosial yang Berfaedah daripada Sekadar Prank Ojol 

M. Jalaluddin Falah Photo Verified Writer M. Jalaluddin Falah

Iseng-iseng yang menghasilkan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya