8 Kutipan Bijaksana Novel Paradigma, Cocok untuk Pengingat Diri!

Paradigma patut kamu baca berulang kali

Novel Paradigma merupakan novel tunggal kedua karya Syahid Muhammad. Melalui buku-buku yang ditulisnya, penulis muda satu ini memaparkan hal-hal yang sebenarnya sederhana dan sering terjadi dalam kehidupan kaum millenial.

Tetapi hal-hal sederhana yang seringkali diremehkan tersebut ternyata berdampak bagi kehidupan setiap orang. berikut 8 kutipan dari novel Paradigma ini bisa jadi pengingat diri buat kamu, lho.

1. "Buatku satu-satunya yang bisa kulakukan kalau takut kehilangan seseorang adalah dengan berusaha menjadi pantas untuk tidak ditinggalkan."

8 Kutipan Bijaksana Novel Paradigma, Cocok untuk Pengingat Diri!Unsplash/Kristina Tripkovic

Terkadang orang-orang yang ditinggalkan adalah mereka yang terlalu posesif dan pencemburu. Orang-orang yang menunjukkan ketakutannya bahwa seakan-akan ia tidak bisa hidup tanpa seseorang yang ia anggap istimewa. Padahal sesuatu yang selayaknya kita lakukan ketika takut kehilangan adalah memantaskan diri agar tidak ditinggalkan.

2. "Manusia selalu membutuhkan cerita untuk mendewasakan. Sebuah hal yang benar-benar baru dan jauh dari kehidupannya sehari-hari."

8 Kutipan Bijaksana Novel Paradigma, Cocok untuk Pengingat Diri!Unsplash/Mike Erskine

Tidak semua orang menjalani kehidupan yang sama, memiliki cerita yang sama, melewati bahagia dan luka yang sama antara manusia satu dan yang lainnnya. Karenanya cerita-cerita perlu didengar agar kita bisa mendewasakan diri.

3. "Setiap orang kadang saling melukai tanpa mereka sadari."

8 Kutipan Bijaksana Novel Paradigma, Cocok untuk Pengingat Diri!Unsplash/Eric Ward

Hal-hal yang menurut kita, kita lakukan untuk kebaikan, belum tentu menjadi kebaikan pula bagi si penerima. Sebaliknya, terkadang kebaikan-kebaikan yang saling diberikan, justru melukai tanpa disadari.

Baca Juga: 10 Kutipan Inspiratif Bob Ross, Pelukis Ternama yang Disayangi Dunia

4. "Karena hakikatnya, manusia hanya tunduk pada apa pun yang dipercayanya."

8 Kutipan Bijaksana Novel Paradigma, Cocok untuk Pengingat Diri!Unsplash/Laurenz Kleinheider
dm-player

Rasa percaya yang membuat manusia tunduk, terkadang membuat mereka tidak mampu memahami dan menghargai manusia lain.

5. "Rasa bersalah itu adalah luka yang datang dari kehilangan kontrolnya akan diri sendiri."

8 Kutipan Bijaksana Novel Paradigma, Cocok untuk Pengingat Diri!Unsplash/Allef Vinicius

Luka yang diciptakan oleh manusia itu sendiri adalah rasa bersalah, yang apabila berlebihan, justru bisa menimbulkan keburukan.

6. "Salah satu cara untuk mempelajari Tuhan adalah dengan cara mempelajari manusia itu sendiri."

8 Kutipan Bijaksana Novel Paradigma, Cocok untuk Pengingat Diri!Pexels/Helena Lopes

Manusia seharusnya terus belajar untuk memanusiakan manusia lain. Cara paling dekat kita untuk mengenal Tuhan adalah dengan mengenal sesama kita.

7. "Sebelum bisa diterima oleh orang-orang, kita terkadang harus lebih dulu menerima mereka. Enggak semua orang paham dengan kondisi kita."

8 Kutipan Bijaksana Novel Paradigma, Cocok untuk Pengingat Diri!Pexels/Elijah O'Donnell

Meminta orang-orang untuk menerima kita tanpa kita menerima mereka terlebih dahulu adalah egois. Kita perlu belajar memahami lalu menerima mereka untuk kemudian memperoleh penerimaan dari orang-orang.

8. "Untuk kita dan kalian, yang merasa dibedakan atau terasing, oleh orang-orang atau bahkan oleh pikiran kalian sendiri… kita berhak punya tempat. Minimal dalam diri kita sendiri."

8 Kutipan Bijaksana Novel Paradigma, Cocok untuk Pengingat Diri!Unsplash/Allef Vinicius

Kita harus menyediakan ruang untuk diri kita sendiri agar setidaknya diri kita punya tempat untuk bersandar tanpa memedulikan siapa pun yang membedakan maupun mengasingkan kita.

Semoga kutipan-kutipan ini bisa menjadi pengingat untuk kita.

Baca Juga: 7 Kutipan di Film Twivortiare Ini Cocok Buat Kamu yang Bakal Menikah

Hana Photo Verified Writer Hana

Instagram : @mufidafm

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya