Siap-Siap! 6 Kenyataan Hidup yang Akan Dihadapi Saat Beranjak Dewasa
pexels.com/@josh-willink-11499
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hidup akan terus berjalan. Usia akan terus menua. Makin tua usia kita, pola pikir kita pun harus makin dewasa, bahkan matang.
Usia mental memang tidak selalu sesuai dengan usia biologis kita, bisa lebih tua, bisa juga lebih muda. Namun, apa pun yang terjadi pada usia kita, kenyataan akan selalu hadir dan kita harus menghadapinya. Berikut adalah kenyataan yang harus kita hadapi saat usia kita beranjak dewasa.
1. Bertanggung jawab pada diri sendiri
unsplash.com/@villxsmilSaat masih kecil kita berada di bawah pengawasan orangtua kita sehingga apa-apa yang kita lakukan menjadi tanggung jawab mereka. Setelah dewasa, kita mengurus diri kita sendiri.
Segala hal yang kita lakukan harus dipertanggungjawabkan. Semua pilihan dan risiko yang kita ambil harus kita sendiri yang menanggungnya.
2. Tidak memiliki banyak waktu
pexels.com/@markusspiskeSeiring dengan bertambahnya usia dan menumpuknya tanggung jawab, waktu untuk menikmati hidup pun akan makin berkurang.
Jika saat masih remaja kita bisa bepergian dengan teman minimal sepekan sekali, bisa jadi setelah dewasa waktu untuk sekadar mengopi beberapa jam saja sudah sangat sulit.
3. Teman perlahan menghilang
pexels.com/@wildlittlethingsphotoSaat kita beranjak dewasa, teman-teman kita pun sama-sama beranjak dewasa. Yang dahulu sering bermain bersama dan nongkrong bareng, akan menghilang saat sama-sama beranjak dewasa.
Berbagai tanggung jawab yang harus diselesaikan sebagai orang dewasa membuat kita tidak dapat lagi menghabiskan waktu bersama-sama. Lama-lama, teman-teman kita pun akan menghilang karena sibuk dengan kehidupan mereka sendiri.
Baca Juga: Terapkan 5 Hal Ini untuk Meningkatkan Kedewasaan Emosimu
Editor’s picks
4. Tidak lagi mendapat prioritas
unsplash.com/@kimdonkeySaat masih kecil, kita senantiasa didahulukan oleh orangtua kita. Saat menaiki kendaraan umum, orangtua kita akan mendahulukan kita untuk menduduki kursi yang kosong. Saat kekurangan makanan, orangtua kita pun akan mendahulukan kita untuk memakan makanan terakhir yang kita miliki.
Namun, setelah dewasa, perlakuan seperti itu tidak akan kita dapatkan lagi, bahkan kita harus bisa mengalah untuk yang lebih muda dan yang sudah lanjut usia.
5. Berisaplah menghadapi penolakan
unsplash.com/@priscilladupreezMenjadi dewasa dan mendapatkan penolakan dapat dikatakan sebagai satu paket dalam kehidupan. Sebagai orang dewasa, kita tidak bisa lagi mendapatkan apa yang kita inginkan dengan mudah.
Penolakan biasanya akan datang silih berganti, mulai dari lamaran pekerjaan yang ditolak, pekerjaan yang dikembalikan oleh atasan, hingga pernyataan cinta yang ditolak. Berbagai penolakan harus siap kita hadapi saat kita beranjak dewasa dan kita pun tidak memiliki kuasa untuk menolak setiap penolakan tersebut.
6. Kesulitan yang datang bertubi-tubi
pexels.com/@ollyIngatkah kita saat sekolah dahulu, kesulitan apa yang biasanya kita hadapi? Mungkin kesulitan yang paling besar hanya sebatas urusan pertemanan, tugas sekolah, atau yang berhubungan dengan kenakalan kita biasanya akan diselesaikan oleh orangtua kita, kan?
Seiring dengan makin dewasanya kita, kesulitan pun tetap akan datang silih berganti, namun dengan level dan jumlah yang lebih berat daripada sebelumnya. Tanggung jawab yang menumpuk serta kewajiban yang harus diselesaikan akan datang bersamaan dengan kesulitan.
Makin dewasa, kesulitan itu akan makin bertambah dan kita wajib menghadapinya. Tentu saja, kita harus lebih kuat agar setiap kesulitan dapat kita hadapi, bukannya kita hindari.
Itulah enam kenyataan yang akan kita hadapi saat kita beranjak dewasa. Menjadi dewasa berarti menjadi seseorang yang dapat menentukan sendiri tujuan hidupnya, namun tetap harus disertai dengan tanggung jawab.
Baca Juga: Bikin Bangga, 5 Tanda Kamu Memiliki Kedewasaan Emosional
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
