7 Alasan Kecemasan Usia 20-an Bisa Dilawan dengan Sikap Optimis

Sosok optimis memiliki ketahanan emosi yang baik

Memasuki usia 20-an, kamu bisa disebut sebagai dewasa muda. Di era ini sudah mengetahui tentang perjalanan hidup dan mengambil keputusan sendiri. Kamu berlatih untuk tidak gampang bergantung kepada orang lain.

Pada faktanya, memasuki usia dewasa muda juga bukan perkara mudah. Kamu mulai sadar jika kehidupan tidak berjalan ideal. Namun, kecemasan tersebut bisa dilawan dengan sikap optimis. Kamu harus menjalani fase dewasa muda dengan penuh keyakinan, berikut alasannya. 

Baca Juga: 5 Cara Ampuh Mengatasi Kecemasan Sosial

1. Sikap optimis membuat seseorang yakin dengan kemampuannya

7 Alasan Kecemasan Usia 20-an Bisa Dilawan dengan Sikap Optimisilustrasi sosok dewasa muda (pexels.com/Monstera)

Tantangan terbesar di usia 20-an adalah kecemasan. Kamu mengkhawatirkan banyak hal terkait masa depan. Seperti kecemasan dalam hal karier, kondisi finansial, juga kecemasan terkait relasi sosial. Berbagai jenis kecemasan tersebut ternyata bisa diatasi dengan sikap optimis.

Karena seseorang yang memiliki sikap optimis, yakin sepenuhnya atas kemampuan yang dimiliki. Meskipun tantangan yang dihadapi tidak mudah, namun tidak menyerah di tengah jalan. Ia memiliki tekad kuat untuk menyelesaikan suatu tantangan, sampai berhasil meraih tujuan hidup yang diinginkan.

2. Sikap optimis lebih paham cara mengelola stres

7 Alasan Kecemasan Usia 20-an Bisa Dilawan dengan Sikap Optimisilustrasi sosok dewasa muda (pexels.com/Armin Rimoldi)

Menjadi seorang dewasa muda memang tidak mudah. Jika di usia sebelumnya kamu masih bebas bersenang-senang, sekarang harus berpikir lebih cermat lagi. Karena menjadi seorang dewasa muda harus siap menanggung konsekuensi secara mandiri.

Tidak heran kamu terjebak kecemasan. Namun, hal ini bisa dilawan dengan sikap optimis. Sebab, sosok yang dalam dirinya tertanam keyakinan lebih paham cara mengelola stres. Bukannya larut dalam keterpurukan, kecemasan yang dialami dijadikan motivasi untuk lekas bangkit mewujudkan impian.

3. Cara pandang yang optimis buat kamu tahu cara mereduksi pikiran negatif

7 Alasan Kecemasan Usia 20-an Bisa Dilawan dengan Sikap Optimisilustrasi sosok dewasa muda (pexels.com/George Milton)

Memasuki usia 20-an bisa dikatakan fase peralihan. Kamu berganti pola kehidupan dari remaja menuju kehidupan sosok dewasa. Banyak tantangan yang tidak pernah kamu pikirkan sebelumnya, tentu saja menghadirkan sejumlah kecemasan.

Tapi kecemasan di usia 20-an bisa dilawan dengan sikap optimis. Cara pandang demikian bikin kamu tahu cara mereduksi pikiran negatif. Prasangka buruk yang hadir bisa dikendalikan sehingga tidak memperburuk keadaan. Kamu bisa berpikir jernih dalam setiap keadaan.

Baca Juga: 5 Tips Self-Care untuk Pria yang Berjuang dengan Kecemasan, Pahami!

4. Jiwa optimis mendorong kamu lebih kreatif mencari pemecahan masalah

dm-player
7 Alasan Kecemasan Usia 20-an Bisa Dilawan dengan Sikap Optimisilustrasi sosok dewasa muda (pexels.com/Karolina Grabowska)

Usia 20-an menyadarkan jika kehidupan tidak berjalan ideal sesuai yang diharapkan. Banyak hambatan muncul sehingga menghalangi tujuan hidup. Kamu merasa cemas jika masa depan tidak berjalan sesuai yang diinginkan.

Tapi kecemasan ini bisa diatasi dengan sikap optimis. Kamu memiliki sudut pandang yang luas akan kehidupan. Sosok optimis lebih kreatif mencari pemecahan masalah. Kamu memiliki ide dan inovasi yang tidak pernah terpikirkan oleh orang-orang sekitar.

5. Sikap optimis menumbuhkan ketahanan emosional

7 Alasan Kecemasan Usia 20-an Bisa Dilawan dengan Sikap Optimisilustrasi sosok dewasa muda (pexels.com/Kamil Rybarski)

Ketika masih kecil, mungkin kamu membayangkan kehidupan sebagai sosok dewasa sangat menyenangkan. Tapi fakta itu terbantahkan saat kamu memasuki usia 20-an. Kehidupan justru memiliki lika-liku yang tidak mudah. Bahkan kamu diliputi kecemasan.

Tapi ini tidak akan berlarut selama kamu memiliki sikap optimis. Memasuki usia dewasa awal, kamu turut memiliki ketahanan emosional. Bermacam gejolak emosi negatif yang muncul bisa dikendalikan. Kamu tidak gampang terpancing oleh situasi kurang bersahabat.

6. Kamu lebih mudah beradaptasi di tengah perubahan

7 Alasan Kecemasan Usia 20-an Bisa Dilawan dengan Sikap Optimisilustrasi sosok dewasa muda (pexels.com/Nicolas Delafraye)

Ada banyak perubahan yang akan kamu jumpai saat memasuki usia dewasa awal. Terutama dari tanggung jawab dan pola pikir. Kamu dituntut menjadi manusia yang bisa mempertimbangkan segala sesuatunya dengan matang. Sebab, salah melangkah yang rugi adalah diri sendiri.

Tidak heran kamu diliputi kecemasan. Tetapi ini bisa dilawan dengan sikap optimis. Keyakinan yang kuat membuat kamu mudah beradaptasi di tengah perubahan. Meskipun tidak sesuai ekspektasi, dirimu tetap mampu membawa diri agar tidak terombang-ambing kekecewaan.

7. Sikap optimis membuat kamu lebih mudah menjalin relasi sosial

7 Alasan Kecemasan Usia 20-an Bisa Dilawan dengan Sikap Optimisilustrasi sosok dewasa muda (pexels.com/Monstera)

Memasuki usia 20-an pertanda kamu sudah menginjak fase dewasa. Kecemasan muncul dan mendominasi pikiran. Kamu khawatir dengan masa depan yang tidak pasti. Apalagi melihat orang-orang di sekitar sudah berproses dengan baik.

Ternyata, sikap optimis bisa melawan kecemasan yang kamu hadapi saat memasuki usia dewasa muda. Kamu bisa dengan mudah menjalin relasi sosial. Pengalaman dari orang-orang inspiratif membuat kamu tahu cara menghadapi tantangan dan menciptakan peluang.

Kamu harus siap menghadapi banyak perubahan di usia 20-an. Bukan dari segi umur saja, tapi juga menyangkut sikap dan tingkah laku. Tidak jarang kecemasan muncul dan mendominasi diri. Tapi jangan khawatir, semua itu bisa dilawan dengan sikap optimis. Mari lihat dirimu, apakah sudah berhasil menanamkan sikap optimis atau belum?

Baca Juga: Benarkah Kecemasan Bisa Menyebabkan Hipertensi?

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya