5 Aturan Sederhana untuk Jaga Kestabilan Mental, Yuk Mulai Bersyukur!

Apa kamu sudah mematuhi lima aturan berikut ini?

Kestabilan mental perlu diperhatikan dengan baik. Jangan sampai terganggu apalagi mempengaruhi rutinitas sehari-hari. Seseorang yang kondisi mentalnya tidak stabil cenderung patah semangat dan tidak termotivasi melakukan apa pun.

Oleh karena itu, jangan sampai kamu mengalaminya. Jika semua aktivitas terganggu, kualitas hidup juga ikut menurun. Untuk menjaga kestabilan mental, mari patuhi lima aturan sederhana ini.

1. Biasakan bersyukur atas kondisimu saat ini 

5 Aturan Sederhana untuk Jaga Kestabilan Mental, Yuk Mulai Bersyukur!ilustrasi bersyukur (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kesehatan mental turun dipengaruhi sikap dan perilakumu sendiri. Kadang kamu selalu merasa kurang meskipun memiliki banyak kelebihan. Akibatnya dirimu berkecil hati dan merasa tidak berdaya.

Dalam rangka menjaga kestabilan mental, biasakan bersyukur atas kondisi saat ini. Kamu tidak benar-benar terpuruk apa lagi tidak berdaya. Menjadi orang yang mampu bersyukur, hati dan pikiranmu dipenuhi kebahagiaan.

2. Jangan mendengarkan komentar orang lain yang terlalu menyakitkan 

5 Aturan Sederhana untuk Jaga Kestabilan Mental, Yuk Mulai Bersyukur!ilustrasi menutup telinga (pexels.com/Yan Krukov)

Komentar yang meluncur dari mulut orang lain sangat beragam. Sebagian orang ada yang memujimu dengan serangkaian kalimat positif. Sedangkan lainnya terang-terangan melukaimu dengan komentarnya yang menyakitkan.

Aturan sederhana ini harus kamu patuhi jika ingin menjaga kestabilan mental. Jangan mendengarkan komentar orang lain yang terlalu menyakitkan. Mereka boleh berkomentar, dan kamu juga berhak untuk mengabaikan.

Baca Juga: 5 Alasan Kita Harus Interaksi dengan Orang Lain demi Kestabilan Mental

3. Jaga selalu keseimbangan dalam hidup 

dm-player
5 Aturan Sederhana untuk Jaga Kestabilan Mental, Yuk Mulai Bersyukur!ilustrasi perempuan tersenyum (pexels.com/Chris Howard)

Salah satu tantangan paling sulit dalam hidup yakni menjaga keseimbangan. Kadang kamu terlalu sibuk bekerja sampai lupa diri. Sebaliknya, terlalu santai hingga banyak pekerjaan terbengkalai.

Kebiasaan ini harus diubah sejak sekarang. Jaga selalu keseimbangan dalam hidup jika  ingin kestabilan mentalmu terjaga. Menjalani kehidupan yang seimbang, kamu akan merasakan kenyamanan.

4. Hilangkan sifat serakah yang masih menguasai hati 

5 Aturan Sederhana untuk Jaga Kestabilan Mental, Yuk Mulai Bersyukur!ilustrasi sombong (pexels.com/Charles Nunes)

Sifat serakah tidak jarang muncul dan mengotori hati. Bukannya cukup dengan karunia yang dimiliki, kamu justru mendamba milik orang lain. Kadang melakukan cara terlarang asal keinginannya terpenuhi.

Tentu saja ini mengganggu kestabilan mental. Kamu harus menghilangkan sifat serakah jika ingin mentalmu terjaga. Saat sifat serakah itu hilang, kamu tenang karena hidup terasa berkecukupan.

5. Jangan berpatokan pada tuntutan orang lain 

5 Aturan Sederhana untuk Jaga Kestabilan Mental, Yuk Mulai Bersyukur!ilustrasi merenung (pexels.com/Budgeron Bach)

Pasti kamu pernah dituntut orang lain sesuai kriterianya. Jika tidak ikut standar mereka maka dianggap membangkang atau tidak sukses. Tidak jarang dirimu sampai tertekan karena tidak mampu menjalani tuntutan tersebut.

Mulai sekarang patuhi aturan ini jika ingin menjaga kestabilan mental. Jangan sekalipun berpatokan pada tuntutan orang lain. Hidupmu adalah milikmu, dan kamu berhak penuh untuk mengendalikannya. Bukan bergantung pada orang lain.

Kadang kita masih melakukan berbagai kebiasaan buruk yang mengganggu kestabilan mental. Seperti mendengarkan komentar buruk, terpaku pada tuntutan orang lain, maupun tidak bersyukur. Kalau kamu ingin memiliki kestabilan mental yang terjaga, yuk, patuhi lima aturan tersebut.

Baca Juga: 5 Prinsip yang Meningkatkan Kestabilan Mental, Sehat & Anti Stres

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya