5 Kebiasaan Masa Remaja yang Harus Dikurangi Saat Usia 20-an

Sudah seharusnya kamu memiliki perilaku yang bijak

Waktu terus berlalu tanpa bisa dihentikan. Setiap detik yang berjalan sudah pasti membawa perubahan dalam hidup. Kamu tidak seterusnya menjadi anak-anak maupun bertahan dalam masa remaja. Seiring berjalannya waktu, perlahan tumbuh menjadi sosok yang dewasa.

Siap tidak siap, hal itu pasti terjadi. Namun, seringkali kita hanya dewasa dari segi usia, namun tidak dengan segi pemikiran dan perilaku. Padahal, beranjak dewasa harus mampu memilah perilaku mana yang baik dan mana yang harus ditinggalkan. Menjelang usia 20-an, beberapa kebiasaan masa remaja juga harus mulai ditinggalkan.

1. Suka nongkrong sampai lupa waktu

5 Kebiasaan Masa Remaja yang Harus Dikurangi Saat Usia 20-anilustrasi berkumpul teman (pexels.com/Afta Putta Gunawan)

Siapa sih yang gak suka sama aktivitas satu ini? Nongkrong seolah menjadi agenda wajib bagi kalangan remaja. Bersantai sambil mengobrol bareng teman menjadi keseruan tersendiri. Seringnya sampai lupa waktu karena keasyikan.

Jika kamu termasuk individu yang masih mempertahankan kebiasaan tersebut, segera berubah. Nongkrong sampai lupa waktu tidak lebih dari keseruan sesaat, lho. Kelak, kamu akan menyesal karena tidak mengisi waktu dengan hal-hal yang lebih bermanfaat di usia 20-an.

2. Hanya menuruti gaya hidup gengsi

5 Kebiasaan Masa Remaja yang Harus Dikurangi Saat Usia 20-anilustrasi perempuan shopping (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kehidupan anak baru gede memang dipenuhi kesenangan dan keseruan. Apalagi terkait dengan gaya hidup. Bagimu mengikuti tren yang sedang berlaku adalah kewajiban. Karena menjadi simbol eksistensi dan kebanggaan.

Padahal, menuruti gaya hidup berdasarkan gengsi itu tidak baik. Jika kamu sudah beranjak dewasa dan masih memiliki perilaku tersebut, bisa mempengaruhi kualitas hidup. Karena yang menjadi prioritas bukan keseruan sesaat, namun kesatuan hidup dalam jangka panjang. Masih banyak urusan-urusan lain yang lebih penting dari sekadar menuruti gengsi.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk Anak Remaja yang Harus Dihindari

3. Menghamburkan uang untuk hal-hal tidak penting

dm-player
5 Kebiasaan Masa Remaja yang Harus Dikurangi Saat Usia 20-anilustrasi perempuan berbelanja (pexels.com/Gustavo fring)

Salah satu ciri khas yang dimiliki anak remaja yakni emosinya masih labil. Kamu hanya menuruti keinginan sesaat dan belum mampu  berpikir dalam jangka panjang. Salah satu yang paling sering terjadi adalah terjebak perilaku boros dan konsumtif.

Seolah tidak sadar jika perilaku boros dan konsumtif justru merugikan. Menghadapi tantangan hidup sebagai dewasa muda, kebutuhan juga semakin meningkat. Akibat mempertahankan perilaku boros dan konsumtif, keuangan tidak pernah stabil. Kebutuhan justru dikorbankan untuk kesenangan.

4. Selalu pamer apa yang dimiliki

5 Kebiasaan Masa Remaja yang Harus Dikurangi Saat Usia 20-anilustrasi sedang selfi (pexels.com/Gustavo fring)

Sifat remaja identik dengan perilaku suka menonjolkan diri dan tidak mau kalah. Kamu berusaha keras agar eksistensimu disadari  orang lain. Pokoknya orang-orang yang ada di sekitar harus kenal dan kagum. 

Memasuki usia 20-an, kebiasaan pamer harus segera diredam. Dalam hidup juga ada yang namanya batas privasi. Tidak semua hal bisa ditunjukkan ke masyarakat umum. Kamu berharap menjalani hidup dalam ketenangan dan kenyamanan.

5. Memlihara sifat malas

5 Kebiasaan Masa Remaja yang Harus Dikurangi Saat Usia 20-anilustrasi sedang bermalasan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Memasuki usia 20-an adalah penentuan. Jika kamu mampu memanfaatkan waktu dengan baik, turut membangun pilar kesuksesan di kemudian hari. Kondisi sebaliknya terjadi saat kamu memilih bermalasan dan menunda-nunda aktivitas.

Bermalasan adalah kebiasaan masa remaja yang harus ditinggalkan. Terbiasa menunda-nunda turut mengurangi produktivitas. Banyak tujuan hidup yang menuntut segera diwujudkan. Sedangkan urusan kemarin masih banyak yang belum selesai. Kamu menjalani hidup dalam tekanan.

Beranjak dewasa, tentu kamu harus memiliki pola pikir matang. Hidup bukan lagi soal kesenangan sesaat, namun harus mulai memikirkan kondisi jangka panjang. Memasuki usia 20-an, siap tidak siap harus meninggalkan kebiasaan masa remaja. 

Baca Juga: 6 Tips Parenting Kembangkan Critical Thinking pada Anak Remaja

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya