6 Hal yang akan Terjadi Saat Rencana Tidak Disusun Secara Realistis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Segala sesuatu yang kita jalani butuh perencanaan. Kamu perlu menganalisis strategi yang cocok diterapkan, sekaligus menyiapkan langkah antisipasi yang tepat ketika ada hambatan. Seharusnya kita mampu menyusun rencana secara realistis. Rancangan tersebut bisa diterapkan ke dalam dunia nyata.
Namun beberapa dari kita justru enggan melakukannya. Rencana disusun berdasarkan ekspektasi tidak masuk akal. Kamu berpedoman pada tujuan hidup yang mustahil direalisasikan. Terbiasa menyusun rencana secara tidak realistis, enam hal ini akan terjadi. Sudah siap menghadapinya?
1. Banyak hal penting yang harus dikorbankan
Rencana seharusnya disusun berdasarkan pertimbangan matang. Karena ini menjadi pedoman terkait tujuan hidup yang hendak direalisasikan. Saat rencana disusun tidak realistis, bermacam kemungkinan bisa saja terjadi. Biar dipastikan menghambat tercapainya tujuan.
Salah satunya banyak hal penting yang harus dikorbankan. Rencana yang disusun tanpa mempertimbangkan kemampuan mendatangkan banyak persoalan. Untuk mencari jalan keluarnya, kamu harus mengorbankan salah satu prioritas. Akibatnya tujuan tidak bisa tercapai secara optimal.
2. Banyak kendala muncul di tengah jalan
Harapan kita dalam berusaha tidak pernah menemukan kendala. Kalau bisa semua berjalan lancar tanpa hambatan. Tapi keberadaan kendala tidak datang begitu saja. Rencana yang kamu susun membawa pengaruh penting terhadap kelancaran. Tapi bagaimana jadinya jika rencana disusun tidak realistis?
Kamu harus siap menghadapi banyak kendala muncul di tengah jalan. Kendala itu bisa jadi berasal dari orang-orang sekitar yang merasa tidak setuju. Atau kamu kebingungan karena tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Rencana seperti ini bisa membuat keberhasilan tertunda.
3. Rencana cenderung tidak efektif
Rencana yang efektif adalah rencana yang bisa digunakan untuk meraih tujuan. Tapi kita justru menyusun rencana secara tidak realistis. Kamu tidak mempertimbangkan risiko yang akan dihadapi. Seluruh rencana hanya disusun berdasarkan ekspektasi.
Akibatnya rencana cenderung tidak efektif. Deretan strategi yang kamu buat hanya berakhir sebagai wacana. Saat diterapkan ke dunia nyata justru tidak cocok dengan lingkungan. Terkadang rencanamu memicu persoalan lain sehingga menambah permasalahan yang belum terpecahkan.
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Tips Menyusun Rencana agar Mencapai Target, Harus Realistis!
4. Waktu terbuang sia-sia
Meskipun cuma satu detik, tapi keberadaan waktu sangat berharga. Karena satu detik yang sudah berlalu bisa menghadirkan banyak peluang emas. Ketika kita bertindak gegabah, banyak kesempatan berharga terbuang sia-sia. Hal ini yang akan ditanggung oleh seseorang yang menyusun rencana tidak realistis.
Waktumu banyak tersisa untuk rencana yang mustahil diwujudkan. Padahal satu detik yang kamu sia-siakan bisa digunakan untuk kegiatan yang lebih bermanfaat. Penyesalan muncul saat sadar sudah ceroboh menggunakan waktu untuk aktivitas yang tidak mendatangkan manfaat apapun.
5. Cenderung tidak puas dengan hasil yang diraih
Kepuasan antara satu orang dengan yang lainnya cenderung berbeda. Namun yang paling penting, kamu harus paham dengan kepuasan diri sendiri. Termasuk memastikan pencapaian yang akan diraih. Ternyata ini erat kaitanya dengan perencanaan.
Saat suatu rencana disusun tidak realistis, strategi yang diterapkan juga tidak bisa maksimal. Sudah tentu ini mempengaruhi hasil yang didapat. Banyak sisi kekurangan menyertai. Walaupun sudah meraih yang diinginkan, tetapi ada rasa tidak puas di dalam hati.
6. Susah membuat rencana cadangan
Kita tidak pernah bisa memprediksi situasi yang akan terjadi. Karena hambatan bisa datang secara mendadak. Satu-satunya cara dengan mempersiapkan langkah antisipasi secara matang. Tetapi ini susah dilakukan oleh orang yang sering membuat rencana tidak realistis.
Akibatnya, kamu susah menyusun rencana cadangan. Karena antara rancangan strategi dengan kondisi nyata sudah jauh berbeda. Ketika strategi yang kamu terapkan menghadapi kendala, sangat susah untuk berpindah ke opsi lain. Rencana yang kamu buat sepenuhnya berhenti di tengah jalan.
Ketika suatu rencana disusun tidak realistis, pasti mendatangkan banyak hal buruk. Tentunya ini mempengaruhi tujuan yang hendak dicapai. Kamu harus siap saat mendapati banyak hal penting dikorbankan. Selain itu, menyusun rencana tidak realistis juga rawan berhenti di tengah jalan. Mengetahui berbagai hal buruk tersebut, alangkah baiknya tidak sembarangan dalam menyusun rencana.
Baca Juga: 4 Alasan Kamu Harus Membuat Rencana Karier, Menghindari Kecemasan!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.