6 Kekacauan Hidup Akibat Terlalu Fokus Asumsi Negatif
![6 Kekacauan Hidup Akibat Terlalu Fokus Asumsi Negatif](https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2023/11/pexels-shvets-production-6975383-d970b9a19a754cc9ecd9f9b6f7df74c6-852d750ae295699605a581ec9f27fe1a_600x400.jpg)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mungkin kamu pernah memiliki anggapan terkait beberapa hal yang belum tentu terbukti kebenarannya. Sikap demikian ini yang dinamakan dengan asumsi. Jika itu berkaitan dengan sikap optimis tentu tidak masalah. Tapi yang terjadi, kamu justru fokus pada asumsi negatif.
Berbagai macam rasa takut dan kekhawatiran tidak bisa dikendalikan. Pada akhirnya, tidak berani melangkah untuk mengaktualisasikan diri. Menjalani hidup dengan cara seperti ini pasti penuh kekacauan. Semua pilihan ada di tanganmu sendiri, apakah mau merakan kekacauan hidup seperti itu?
1. Komunikasi yang buruk
Memiliki satu gambaran akan apa yang terjadi sebenarnya boleh-boleh saja. Tapi seringnya kita justru tidak bisa membatasi asumsi. Alih-alih memenuhi pikiran dengan prasangka yang baik, kamu justru lebih mempercayai asumsi negatif.
Kekacauan hidup sudah tentu terjadi. Salah satunya pola komunikasi yang buruk. Asumsi yang kurang tepat bisa menimbulkan kesalahpahaman. Untuk selanjutnya, memicu konflik dan perselisihan dengan masyarakat sekitar.
Baca Juga: 6 Hal yang Membuat Menu Sederhana Terasa Nikmat, Ada Kebersamaan
2. Tidak mampu memahami kehendak sendiri
Saat kamu mampu memahami kehendak diri, hidup terasa nyaman dan menyenangkan. Tujuan hidup bisa diraih dengan maksimal. Tapi lain halnya saat kamu sudah dikuasai oleh asumsi negatif. Padahal anggapanmu belum tentu sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Seseorang yang dikuasai asumsi negatif tidak mampu memahami kehendak diri. Rasa takut berlebihan mendorongmu menjalani hidup dalam kepalsuan. Akibatnya, kamu kehilangan esensi hidup yang berarti. Tidak ada rasa puas dan kebahagiaan yang dirasakan.
3. Kebingungan dalam menentukan tujuan hidup
Dalam menjalani hidup, kamu pasti sudah tidak asing dengan beberapa pilihan. Tidak terkecuali dengan asumsi. Hanya kamu sendiri yang bisa menentukan, kira-kira mau mengerahkan fokus ke mana. Apakah lebih memilih anggapan yang baik atau buruk.
Apa jadinya saat seseorang hidup terlalu fokus pada asumsi negatif? Siap-siap saja kamu kebingungan dalam menentukan tujuan hidup. Rasa takut dan kekhawatiran membatasi pikiran logis. Kamu bertindak hanya menuruti prasangka.
4. Dihantui rasa khawatir akan kegagalan
Editor’s picks
Seharusnya kamu bisa menerima kegagalan sebagai bagian dari perjalanan hidup. Tapi tidak bagi mereka yang takut gagal secara berlebihan. Bahkan sebelum melangkah sudah memutuskan menyerah di awal.
Bagi kamu yang dihantui rasa khawatir akan kegagalan, saatnya mengevaluasi diri. Ini adalah bentuk kekacauan akibat terlalu fokus asumsi negatif. Padahal dugaanmu belum tentu terbukti kebenarannya. Tidak lebih dari anggapan-anggapan yang memenuhi pikiran.
5. Perasaan tertekan dan terbebani
Saat seseorang sudah memperoleh kehidupan yang bermakna, ia mampu merasakan kebahagiaan secara utuh. Tidak harus menjalani hidup dalam kemewahan atau memiliki pencapaian besar. Bahkan hal-hal kecil dan sederhana saja sudah cukup membuat dirinya merasa beruntung.
Namun demikian, berbeda jadinya saat kamu terlalu fokus pada asumsi negatif. Alih-alih menemukan kehidupan yang berarti, justru merasa tertekan dan terbebani. Seolah-olah berjalan di bawah banyak tuntutan.
6. Tidak mampu mengaktualisasikan diri
Untuk mewujudkan kehidupan yang berkualitas, kamu harus mampu mengaktualisasikan diri. Ini adalah bentuk kebebasan berekspresi sekaligus berkreativitas. Ide dan wacana bisa benar-benar terealisasi menjadi karya bermanfaat.
Hal sebaliknya terjadi saat kamu memilih fokus pada asumsi negatif. Rasa takut berlebihan sudah menghambat aktualisasi diri. Kamu tidak memiliki keberanian untuk unjuk kreativitas. Meskipun memiliki ide dan gagasan yang menarik, tapi tidak pernah terealisasi.
7. Cenderung tidak percaya diri saat mengambil keputusan
Mengambil keputusan harus disertai rasa percaya diri. Karena ini berkaitan dengan pelaksanaan. Saat kamu merasa ragu dan minder, upaya yang dilakukan tidak bisa berjalan maksimal.
Tentu menjadi kekacauan saat kamu memilih fokus asumsi negatif. Dampak buruknya, cenderung tidak percaya diri saat mengambil keputusan. Rasa takut dan gelisah memunculkan sikap pesimis. Pada akhirnya, kamu tidak benar-benar bisa melaksanakan keputusan yang sudah diambil.
Terlalu fokus pada asumsi negatif ternyata juga bukan sikap yang baik. Bukannya meningkatkan kewaspadaan, justru memicu sejumlah kekacauan hidup. Kondisi seperti ini tentu mengganggu kenyamanan hidup., bahkan banyak tujuan tidak tercapai.
Baca Juga: 5 Tips Agar Perbedaan Gaya Hidup Gak jadi Masalah dalam Hubungan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.