7 Tips Terbebas dari Ketergantungan Self Reward, Pahami dan Terapkan!
ilustrasi ketergantungan self reward (pexels.com/Gustavo Fring)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Diri kita juga membutuhkan apresiasi atas kerja keras yang sudah dilakukan. Salah satunya memberikan self reward berupa barang branded. Atau belanja sepuasnya dengan alasan berterima kasih pada diri sendiri. Tidak ada yang salah dengan self reward, karena bisa mengembalikan semangat dan memperbaiki suasana hati.
Di sisi lain, self reward juga membuat ketergantungan. Dirimu selalu menagih apresiasi setelah bekerja keras. Jika tidak bisa menuruti yang diinginkan, cenderung bermalasan. Kamu jadi tidak bisa memaknai arti bekerja keras yang sesungguhnya. Menjadi salah satu orang yang ketergantungan self reward, bebaskan diri dengan tujuh tips ini.
1. Memahami motivasi berjuang
ilustrasi fokus bekerja (pexels.com/ThisIsEngineering)Memberikan self reward pada diri sendiri memang bisa menjadi motivasi. Kamu bersemangat setelah memperoleh hadiah. Di sisi lain, kamu tumbuh sebagai orang yang ketergantungan apresiasi. Jika tidak mendapat sesuai yang diinginkan, jadi malas berusaha.
Dalam rangka mengatasi ketergantungan self reward, pahami kembali motivasi berjuang. Ingat jika kamu melakukan ini semata-mata bukan untuk memperoleh hadiah. Tapi demi tujuan yang lebih penting. Meskipun tidak memperoleh apresiasi berupa materi, bukan berarti berhenti berjuang.
2. Fokus pada tujuan jangka panjang
ilustrasi fokus bekerja (pexels.com/MART PRODUCTION)Kehidupan yang kita jalani terbagi ke dalam beberapa tujuan. Mulai dari skala kecil yang bisa diwujudkan dalam waktu singkat, sampai tujuan jangka panjang yang membutuhkan proses lama. Tetapi kehadiran self reward membuat dirimu hanya mementingkan tujuan jangka pendek.
Sekarang, mari menata hidup dengan lebih cermat. Untuk membebaskan diri dari ketergantungan self reward, kamu bisa fokus pada tujuan jangka panjang. Tetapkan langkah konkret yang segera diambil untuk mewujudkan rencana. Saat sudah fokus dengan tujuan jangka panjang, kamu tidak akan mengharap apresiasi kecil berlebihan.
3. Mencari cara lain dalam mengapresiasi diri
ilustrasi menikmati hidup (pexels.com/Andrea Piacquadio)Upaya self reward identik dengan kesenangan sesaat. Contohnya membeli barang-barang branded. Baik dari segi tren fashion, maupun barang-barang branded yang menyangkut teknologi komunikasi. Memiliki barang branded dianggap sebagai simbol kebanggaan.
Apakah kita tidak bisa membebaskan diri dari ketergantungan self reward? Tentu saja bisa. Mulailah mencari cara lain dalam mengapresiasi diri. Kamu tidak harus memanjakannya dari segi materi. Beralihlah pada aktivitas memanjakan diri yang penuh kesederhanaan namun memberikan kesan bermakna.
4. Merenungkan kembali usaha selama ini
Editor’s picks
ilustrasi merenung (pexels.com/Andrea Piacquadio)Apakah usahamu selama ini sudah dilakukan dengan sepenuh hati? Karena banyak dari kita mau bekerja keras dengan alasan tertentu. Seperti bekerja keras karena mengharapkan hadiah berupa barang-barang branded. Inilah yang dinamakan ketergantungan self reward.
Langkah yang tepat untuk menyikapinya, renungkan kembali usaha selama ini. Fokus dalam berusaha bukan hanya meraih suatu hadiah. Tetapi konsentrasi pada proses yang dijalani. Karena hadiah tidak akan menghadirkan pengalaman bermakna. Berbeda dengan lika-liku perjuangan yang selalu terkenang.
5. Mengevaluasi hasil yang sudah diraih
ilustrasi merenung (pexels.com/Mikhail Nilov)Ketergantungan self reward adalah fenomena yang mudah dijumpai di lingkungan sekitar, terutama kawula muda. Dengan adanya perkembangan teknologi digital yang cepat, semua keinginan bisa terpenuhi dengan mudah. Namun, ketergantungan self reward juga bukan kondisi yang baik.
Kamu jadi tidak termotivasi ke depannya. Ingin membebaskan diri dari self reward, salah satunya dengan mengevaluasi hasil yang sudah diraih. Cari tahu sisi kekurangan dan langkah untuk memperbaikinya. Keinginan mendapatkan self reward memudar saat kamu tahu masih ada sisi kekurangan yang perlu dibenahi.
6. Menetapkan rencana dan strategi ke depan
ilustrasi mencatat (pexels.com/Mikhail Nilov)Kita dengan mudahnya mengharapkan self reward. Usaha kecil harus memperoleh apresiasi dengan harga menguras kantong. Segala sesuatu pasti didasarkan pada hadiah dan apresiasi dari segi materi. Apakah kamu tidak ingin membebaskan diri dari self reward seperti ini?
Kamu bisa mengatasi ketergantungan self reward dengan menetapkan rencana dan strategi ke depan. Deretan rencana baru mengalihkan perhatian sehingga kamu tidak lagi menginginkan apresiasi dari segi materi berlebihan. Tujuan sekarang bukan sekadar memperoleh hadiah. Tapi mewujudkan rencana agar bisa meraih keberhasilan berkesinambungan.
7. Melihat kehidupan mereka yang kurang beruntung
ilustrasi tuna wisma (pexels.com/MART PRODUCTION)Kita dengan mudahnya menginginkan apresiasi diri berupa materi. Fokus dalam berusaha bukan untuk meraih keberhasilan. Tapi tertuju pada kepuasaan sesaat. Padahal hadiah yang kamu inginkan tidak membawa perubahan berarti terhadap kehidupan yang dijalani.
Supaya terbebas dari ketergantungan self reward, lihatlah kehidupan mereka yang kurang beruntung. Mereka sudah cukup bahagia dengan hal-hal sederhana. Sedangkan kamu jutsru memaksakan diri dengan self reward berlebihan. Padahal tanpa self reward kestabilan hidupmu juga tidak terganggu.
Kamu sah-sah saja mengapresiasi diri, asal masih dalam batasan wajar. Ketika ada sinyal ketergantungan self reward, alangkah baiknya segera dihentikan. Karena hidup dengan ketergantungan self reward menjauhkan diri dari kepuasan. Fokus usahamu bukan lagi meraih keberhasilan dalam jangka panjang, tapi hanya memperoleh kesenangan sesaat.
Baca Juga: 5 Sinyal Self Reward-mu Perlu Dibatasi, Sudah Tidak Terkendali!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
