7 Perspektif Bijaksana Menghadapi Fenomena People Come and Go

Belajar jadi sosok fleksibel dan open minded

People come and go. Istilah ini sering mendominasi obrolan milenial dan gen z. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, istilah tersebut menunjukkan seseorang yang datang dan pergi. Ini menjelaskan setiap pertemuan pasti mendatangkan perpisahan.

Fenomena people come and go harus disikapi dengan cermat. Hal ini penting agar kamu tetap bisa membawa diri di lingkungan sosial. Ada beberapa perspektif bijaksana yang harus kamu terapkan, selengkapnya sudah dirangkum dalam tujuh poin berikut.

Baca Juga: 7 Tips Mengatasi Trouble dalam Hubungan Pertemanan

1. Menyadari kehidupan yang dijalani bersifat dinamis

7 Perspektif Bijaksana Menghadapi Fenomena People Come and Goilustrasi berinteraksi dengan orang lain (pexels.com/MART PRODUCTION)

Kita tidak bisa mengendalikan perkembangan dan kemajuan yang terjadi di lingkungan sekitar. Semua berlalu dengan sangat cepat dan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan. Tidak terkecuali dengan lingkup pergaulan sosial.

Menghadapi fenomena people come and go, kamu harus paham jika kehidupan yang kita jalani bersifat dinamis. Setiap detiknya tidak pernah lepas dari perubahan. Tidak terkecuali dengan relasi sosial. Kamu harus siap bertemu orang baru dengan berbagai inovasinya.

2. Kita harus memiliki sikap terbuka terhadap perubahan

7 Perspektif Bijaksana Menghadapi Fenomena People Come and Goilustrasi berinteraksi dengan orang lain (pexels.com/Thirdman)

Tidak dapat dimungkiri jika kita hidup dikelilingi oleh perubahan. Bukan hanya tentang perkembangan teknologi digital. Tapi juga perubahan yang menyangkut lingkungan sosial. Harus ada sudut pandang bijaksana menyikapi fenomena people come and go.

Menyikapi perubahan, kita harus memiliki sikap terbuka namun kritis. Ambilah dampak positif yang bisa membawa hidup ke arah yang lebih baik. Sebaliknya, kamu perlu menyaring dampak negatif dari lingkungan sosial agar tidak mudah terjerumus hal-hal merugikan. Dengan cara ini, kamu tidak gampang terombang-ambing.

3. Jangan mudah bergantung kepada orang lain

7 Perspektif Bijaksana Menghadapi Fenomena People Come and Goilustrasi berinteraksi dengan orang lain (pexels.com/Ivan Samkov)

Ketergantungan orang lain adalah sikap buruk yang jarang disadari. Kamu menganggap seseorang pasti ada dan bisa membantu sepanjang waktu. Pada faktanya, seseorang akan datang dan berlalu sesuai waktu masing-masing.

Hal ini harus kamu ketahui dari fenomena people com and go. Jangan mudah bergantung kepada orang lain sehingga mengikis kemandirian. Seseorang yang saat ini kamu andalkan tidak selalu bisa diharapkan keberadaannya. Jadilah manusia yang bisa memiliki mental tangguh dan kuat.

4. Kuantitas tidak akan pernah bisa menggantikan kualitas

7 Perspektif Bijaksana Menghadapi Fenomena People Come and Goilustrasi berinteraksi dengan orang lain (pexels.com/Luis Quintero)
dm-player

Di era sekarang ini, kualitas pertemanan sudah sedikit dikesampingkan. Seseorang lebih mementingkan pertemanan dari segi jumlah yang banyak. Tapi, apakah menjamin jika lingkup pertemanan itu bermakna?

Mari Kita renungkan sejenak fenomena people come and go. Orang akan berlalu-lalang dan pergi tanpa bisa kita cegah. Kuantitas tidak akan pernah bisa menggantikan kualitas. Apalagi menggantikan kekompakan dan rasa persaudaraan.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Mengalami Silent Treatment dalam Hubungan

5. Jadilah orang yang fleksibel terhadap perbedaan

7 Perspektif Bijaksana Menghadapi Fenomena People Come and Goilustrasi berinteraksi dengan orang lain (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Menghadapi perubahan memang menimbulkan keterkejutan. Apalagi kita belum benar-benar siap menghadapinya. Berbicara tentang perubahan, pasti tidak bisa dipisahkan dari fenomena orang datang dan pergi.

Terdapat perspektif penting yang harus kamu terapkan untuk menghadapi people come and go. Jadilah orang yang fleksibel terhadap perbedaan. Baik dari segi kebiasaan, karakter, atau pola pikir. Kita tidak akan pernah bisa memaksa semua orang memiliki sudut pandang sama.

6. Tidak mempercayai seseorang secara berlebihan

7 Perspektif Bijaksana Menghadapi Fenomena People Come and Goilustrasi berinteraksi dengan orang lain (pexels.com/August de Richelieu)

Ketika sudah terlanjur akrab dengan seseorang, kita sering mempercayainya secara berlebihan. Sampai-sampai melupakan batas privasi. Padahal di era sekarang ini, orang bisa datang dan pergi dengan mudahnya. Ada hal penting yang harus kamu ketahui dari fenomena people come and go.

Walaupun sudah kenal lama dan cukup akrab, jangan mempercayainya secara berlebihan. Apalagi sampai melanggar batas privasi. Karena seseorang bisa pergi dengan bermacam alasan. Dan kamu tidak pernah tahu apakah orang tersebut bisa menjaga kepercayaan dengan baik atau tidak.

7. Tetap mempertahankan ketegasan diri

7 Perspektif Bijaksana Menghadapi Fenomena People Come and Goilustrasi berinteraksi dengan orang lain (pexels.com/Kindel Media)

Kita sudah menghadapi fenomena people come and go di lingkungan sekitar. Seseorang bisa pergi dengan sendirinya. Yang dimaksud bukan kepergian dari segi jarak. Namun, kepergian juga bisa berasal dari sikap dan pola pikir yang semakin menjauh.

Menghadapi fenomena people come and go yang marak terjadi, pertahankan ketegasan diri. Jangan membiarkan mereka ikut campur ke dalam urusanmu secara berlebihan. Karena kehidupan ini kamu yang menjalani, bukan dikendalikan orang-orang sekitar dengan kehendaknya.

Fenomena people come and go terus terjadi di lingkungan sekitar. Seseorang pergi meninggalkan dan kamu akan bertemu dengan individu baru. Dengan mengetahui tujuh informasi di atas, semoga kamu lebih bijaksana lagi menyikapi dinamika lingkungan sosial. Jangan sampai terombang-ambing tidak tahu arah dan tujuan.

Baca Juga: 5 Tanda bahwa Kamu dan Doi Cocok Berteman Saja, Beda Prinsip Hubungan

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya